Sumedang.Swara Wanita.
DP3AKB Provinsi Jawa Barat mengadakan acara Capacity Building
PPUG “Perencanaan Penganggaran Responsif Gender Tingkat Jawa Barat 2017 yang dibuka oelh Plt.Kepala DP3AKB Jawa
Barat Dr.Ir.Dewi Sartika, M.Si , Rabu (27/9/2017) di Hotel Puri
KhatulistiwaKab.Sumedang. Acara ini di hadiri oleh SKPD di lingkup Pemerintah
Provinsi Jawa Barat.
Pengarustamaan Gender (Inpres No.9 Tahun 2000 Suatu strategi untuk mencapai kesetaraan
dan keadilan gender (KKG) melalui kebijakan dan program yang memperhatikan
pengalaman, aspirasi, kebutuhan, dan permasalahan perempuan dan laki-laki ke
dalam proses perencanaan, pelaksanaan,
pemantauan, dan evaluasi atas seluruh kebijakan dan program di berbagai bidang kehidupan dan sektor pembangunan
Pembangunan di Indonesia selama ini memberikan kemanfaatan yang belum
adil dan merata, dalam beberapa bidang pembangunan, keadaan perempuan lebih
rendah dibandingkan laki-laki dan dalam bidang pembanguna lainnya, keadaan
laki-laki lebih rendah dibandingkan perempuan.Secara Makro, hal ini bisa
dilihat dari capaian indeks pembangunan Gender (IPG) atau gender-Related
Development Index (GDI) dan Indeks Pemberdayan Gender (IGD) atau Gender
Empowerment Measure (GEM).
Perencanaan dan
Penganggaran Responsif.Gender (PPRG) dilakukan untuk menjamin agar pembangunan member
manfaat secara adil dan setara bagi laki-laki dan perempuan.Melalui perencanaan
responsif gender dapat dihasilkan anggaran responsif gender (ARG), dimana
kebijakan pengalokasian anggaran disususn untuk mengakomodasi kebutuhan yang
berbeda antara laki-laki dan perempuan.Untuk itu ARG harus didahului dengan
analisis situasi pada program .kegiatan
lensa gender sehingga terindentikasi kebutuhan perempuan dan laki-laki. ARG
tidak berarti adanya penambahan dana khusus untuk program perempuan dan bukan
pula merupakan anggaran yang hanya ada dalam program khusus pemberdayaan.Selain
itu, tidak semua program dan kegiatan perlu mendapat koreksi agar menjadi
responsif gender
Kategori Anggaran Responsif Gender (ARG)
dibagi dalam 3 kategori yaitu 1. Anggaran khusus target gender (atau anggaran
untuk pemenuhan kebutuhan spesifik menurut jenis kelamin adalah alokasi
anggaran yang diperuntukan guna memenuhi kebutuhan dasar khusus perempuan atau
kebutuhan dasar khusus laki-laki berdasarkan hasil analisis gender.2. Anggaran
pelembagaan kesetaraan gender atau anggaran untuk afirmativ action /tindakan
afirmasi adalah alokasi anggaran untuk penguatan kelembagaan PUG, baik dalam
hal pendataan maupun peningkatan kapasitas sumber daya manusia.
Anggaran kesetaraan
gender (atau pengeluaran secara umum) adalah aloksi anggaran untuk mengatasi
masalah kesenjangan gender dalam berbagai bidang pembangunan termasuk
diantaranya kesenjangan pada akses, partisipasi, control dan manfaat terhadap
sumberdaya pembangunan.
Keberhasilan PUG sangat ditentukan oleh
kelembagaan PUG, baik berupa Kelompok
Kerja (Pokja) Gender maupun Gender Focal Point (GFP). Hal mendasar yang
harus diperhitungkan agar PUG benar-benar
terimplementasikan dengan baik adalah
(1) adanya komitmen pimpinan untuk mengintegrasikan gender dalam
kebijakan publik yang mereka buat,
(2) adanya dukungan regulasi,
(3) terbentuknya kelembagaan PUG,
(4) adanya dukungan kapasitas
SDM,
(5) tersedianya data terpilah menurut jenis kelamin pada setiap SKPD
secara valid dan akurat,
(6) tersedianya tools/ perangkat untuk analisis gender; serta
(7) dukungan masyarakat untuk mewujudkan kesetaraan dan keadilan
gender. Ketujuh hal tersebut merupakan prasyarat kunci keberhasilan PUG.
Alokasi anggaran untuk penguatan pelembagaan PUG disebut sebagai anggaran
pelembagaan kesetaraan gender atau anggaran untuk af!rmative action/tindakan
afirrmasi
Contoh Anggaran
Kesetaraan Gender yaitu Fungsi anggaran kesetaran gender adalah mengurangi
kesenjangan indeks pembanguna manusia dan indeks pembanguna gender, dengan
penerima manfaat program adalah laki-laki dan perempuan,apabila hasil
pembangunan menunjukan adanya kesenjangan gender laki-laki lebih tertinggal
dibandingkan perempuan, maka alokasi anggaran perlu member preferensi kepada
laki-laki.anggran beasiswa untuk rumah tangga miskin, anggaran pelatihan untuk
tenaga kerja migrant, anggaran untuk pelatihan kepemimpinan.(Int)