Kelompok pengemudi Angkutan Kota (Angkot) di Kota Bandung
kembali menggelar aksi mogok dimulai pukul 09.25 di terminal ledeng sebagai
bentuk ketidakpuasaan terhadap keberadaan transportasi berbasis aplikasi yang
berada di Kota Bandung pada hari Rabu (18/10/2017).
Menurut Kepala Dinas Perhubungan Kota Bandung, Didi Ruswandi
untuk mengantisipasi aksi mogok angkot di Kota Bandung. Pemerintah Kota Bandung
melalui Dinas Perhubungan Kota Bandung melakukan
sejumlah langkah antisipasi dengan berkordinasi dengan berbagai pihak untuk
mengangkut sejumlah penumpang jika terjadi penumpukan atau penumpang yang
terlantar dengan menyiapkan 20 bus tambahan dan 26 kendaraan dinas.
"Kita sudah bersiaga dengan menyediakan 20 bus, namun
dengan 7 bus ditambah 26 kendaraan dinas penumpukan yang terjadi alhamdulillah
sudah bisa kita selesaikan. Ditambah banyak bantuan dari semua Aparatur Negeri
Sipil (ASN) kewilayahan dan seperti Satpol PP yang mempunyai kendaraan
operasional yang besar, itu juga membantu kita. Tidak lupa kepolisian juga
membantu untuk mengkondisikan situasi dilapangan," ujarnya saat dihubungi
via telepon.
Didi menghimbau kepada masyarakat , jangan takut dengan isu
aksi mogok angkot di Kota Bandung. Karena, Dishub Kota Bandung sudah siap
membantu dan memudahkan perjalanan masyarakat Kota Bandung.
"Kepada masyarakat jangan panik ataupun takut dengan isu
mogok yang dilakukan supir angkot di Kota Bandung. Karena kita semua siap
membantu. Lakukan aktifitas seperti biasa saja, kita akan memudahkan perjalanan
mereka dengan kendaraan tambahan yang kita punya," pungkasnya.
Sesuai pemantauan di lapangan, pukul 12.00 Trans Metro Bandung
jalur Elang-Cicaheum dan DAMRI sudah normal kembali. Begitu juga untuk trayek
angkot Riung Bandung – Dago sudah diperintahkan dan diberi jaminan dari pihak
kepolisian untuk beroperasi dan TMB untuk koridor 3 Cicaheum – Sarijadi
dinyatakan kondusif dan beroperasi kembali.
0 Komentar