Bandung.Swara Wanita.
Kodam III Siliwangi terus berupaya mengentaskan permasalahan Sungai Citarum dengan menggagas program Citarum Harum. Bahkan, Pangdam III Siliwangi, Mayjen TNI Doni Munardo menargetkan dalam lima tahun ke depan Sungai Citarum akan terbebas dari banjir.
Kapendam III Siliwangi, Letkol ARK Desi Ariyanto mewakili Pangdam III Siliwangi mengatakan target tersebut bisa tercapai jika semua pihak bekerja bersama-sama dalam melindungi ekosistem Sungai Citarum yang saat ini mendapat predikat sungai terkotor di dunia.
“Target dari Pangdam adalah enam bulan kita bisa membersihkan Sungai Citarum, seetelah itu dua tahun kita bersihkan limbahnya, kemudian lima tahun Insya Allah banjir bisa kita selesaikan,” kata Ariyanto di Bandung kemarin.
Untuk dapat mewujudkan apa yang menjadi target tersebut, pihaknya sudah menyampaikan kepada Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan untuk membentuk Satuan Tugas (Satgas) dan juga struktur organisasi yang akan berperan dalam program Citarum Harum.
Saat ini, lanjut Desi, struktur tersebut sudah terbentuk dengan persetujuan Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan. Di mana Gubernur Jawa Barat bertugas sebagai Ketua Umum, Pangdam III Siliwangi sebagai Pelaksana Harian I, serta Kapolda Jawa Barat sebagai Pelaksana Harian II.
“Pangdam konsennya melindungi ekosistem, mengembalikan juga semua yang mungkin sekarang sudah gak karuan kita rapihkan lagi, sementara Kapolda tentang penegakkan hukum,” kata dia.
Untuk tahapannya sendiri, Ariyanto memaparkan Sungai Citarum yang memiliki panjang kurang lebih 300 Kilometer akan dibagi menjadi 20 sektor dengan satu sektornya mencapai 12 sampai 13 Kilometer. Nantinya, setiap satu sektor akan dipimpin Dansatgas yang merupakan kolonel dari Angkatan Darat (AD) Kodam III Siliwangi.
Lebih lanjut, Ia menjelaskan, Dansatgas tersebut tidak akan bekerja sendiri karena di bawahnya akan ada para Stakholder yang bergabung mulai dari Pemda, BBWS, DAS, Pegiat Lingkungan, serta Komunitas Pecinta Citarum. Dan yang terpenting, menurutnya satgas tersebut akan bergerak dengan melakukan pendekatan hati kepada masyarakat.
“Jadi tahap pertama, kita harus merubah mindset. Prajurit, semua komunitas akan datang dan saling berdiskusi, adu bako mencari tahu. Kita akan datang ke sana dan ngobrol bersama masyarakat, bukan untuk menakut-nakuti tetapi untuk melindungi ekosistem,” kata dia.
Diakui Ariyanto, untuk saat ini pihaknya pun sudah mulai bekerja dengan memperbaiki titik 0 Kilometer atau mata air Sungai Citarum yang berada di Situ Cisanti. Menurutnya, sejak tiga hari lalu pasukan Kodam III Siliwangi bergerak dan melakukan perbaikan serta penghijauan di area Situ Cisanti.
“Masa 0 Kilometer aja sudah kotor, gimana lagi ke hilirnya. Nah di 0 Kilometer ini perbaiki dulu penghijauan sehingga diharapkan dalam lima tahun pohon tumbuh, saya kira bisa mengurangi banjir,” kata dia.
Sementara untuk perusahaan-perusahaan yang diduga membuang limbahnya ke sungai dan menjadikan Sungai Citarum tercemar, Ariyanto mengatakan akan melakukan pendekatan agar perusahaan tersebut membuat Instalasi Pembuangan Air Limbah (IPAL).
“Makanya pendekatannya adalah dengan, kalau masyarakat Jawa Barat bilang adu bako, diskusi dari hati. Ayo kita sama-sama, jangan ini dapat keuntungan tetapi limbahnya membunuh orang, kan gak pas. Bagaimana kalau win-win solution, itu kan simbiosis mutualisme,” kata dia.(bd)
0 Komentar