Bandung.Swara Wanita.
Tingginya
jumlah sampah yang dihasilkan setiap hari baik dari sektor rumah tangga maupun
industri, menjadi sebuah tantangan besar yang dihadapi sejumlah kota besar di
Indonesia dalam Pengelolaan sampah.
Wakil Wali Kota Bandung Oded M Danial menyampaikan hal
tersebut pada acara Sosialisasi Kebijakan Pengelolaan Sampah Kota Bandung
Sektor Komersial dan Non Komersial di Hotel Grand Tjokro, beberapa waktu lalu.
Menurut Oded, implikasi dari perwujudan Bandung resik ini,
bukan hanya tercipta lingkungan yang bersih, nyaman dan bebas sampah, tapi
diharapkan menjadi pendorong untuk bisa mempertahankan piala Adipura yang
selama tiga tahun berturut-turut dapat ditagih oleh Pemkot Bandung.
Jika ingin meminimalisir sampah, lanjut Oded, maka ada
beberapa hal yang harus di lakukan. Pertama gerakan Pungut Sampah, adanya
fasilitas pemilah sampah, lokasi dan fasilitas TPS, meminimalkan jumlah sampah
yang dihasilkan dan bertanggung jawab terhadap sampah yang ditimbulkan dari
aktivitas kegiatan.
"Jika hal itu dilakukan oleh warga Bandung, maka
insyaallah lingkungan kita terjaga dengan bersih,", ujarnya.
Disampaikan juga oleh Oded, persoalan sampah merupakan
tanggung jawab bersama. Maka salah satu solusi yang dapat dilakukan yaitu
melakukan aksi bersama dengan melibatkan semua pihak dan semua unsur
masyarakat.
"Kuncinya yaitu kolaborasi dan partisipatif aktif semua
pihak dalam mengatasi persoalan-persoalan sampah. Jadi kira satukan dalam
sosialisasi ini, pintar pintar cara memilih dan memilah sampah sebaik
mungkin,", jelas Oded.
Dalam kesempatan tersebut, dirinya mengajak semua pihak
untuk beramal sama membangun kebersihan, keindahan dan kenyamanan kota.
"Mari kita bangkit dan bersemangat menjaga kebersihan dimulai dari diri
kita sendiri keluarga dan lingkungan," pungkasnya
0 Komentar