Gubernur Jawa
Barat Ahmad Heryawan, Rabu melakukan kunjungan kerja ke tiga lokasi
terdampak gempa bumi berkekuatan 6,9 skala Richter yang terjadi pekan
lalu di Kabupaten Pangandaran, Kabupaten Ciamis dan Kabupaten
Tasikmalaya.
Ketiga lokasi itu adalah Dusun Wonoharjo Desa Wonoharjo Kabupaten Pangandaran, kemudian ke lokasi pengungsian dan Posko Bencana di Masjid Al Hidayah Desa Sukahurip Kecamatan Pamarican Kabupaten Ciamis, dan kunjungan terakhir ke SMK Negeri 3 Kota Tasikmalaya.
Dalam kunjungannya itu Gubernur Ahmad Heryawan alias Aher menyatakan berterima kasih atas kesigapan para petugas lapangan yang telah membantu proses tanggap darurat bencana. Ia melihat para korban terdampak gempa sudah dapat ditangani dengan baik.
Posko Bencana didirikan cepat dengan sejumlah pelayanan yang memadai dan bahkan beberapa rumah yang mengalami kerusakan kini sudah mulai ditempati lagi.
"Kekuatan gempa 6,9 skala Richter sebenarnya menyamai gempa terakhir tahun 2009 yang melanda Jawa Barat selatan, namun kerusakan akibat gempa kemarin tidak separah gempa 2009," kata dia.
"Sehingga penanganan korban sangat cepat dan tertangani dengan baik. Saya lihat proses trauma healing pun berjalan lancar, trauma masyarakat sudah hilang, mereka sudah kembali ke rumah masing-masing," lanjut Aher.
Sementara itu, terkait dampak kerusakan akibat gempa yang menimpa sejumlah rumah dan fasilitas umum seperti masjid dan sekolah, ia menuturkan pihaknya akan terus melakukan inventarisasi dan perhitungan jumlah kebutuhan perbaikannya.
Aher akan memaksimalkan dan menggerakkan sumber daya yang ada di Jawa Barat baik Pemprov sendiri, bantuan pemerintah pusat, pemerintah kabupaten, BUMD dan lembaga kemanusiaan.
Dari kunjungannya itu, fasilitas umum yang rusak berat dan akan segera diperbaiki dengan pola bantuan CSR Bank bjb, yaitu Masjid Al Ihsan Desa Wonoharjo Kabupaten Pangandaran senilai Rp100 juta.
Kemudian enam lokal kelas Madrasah Aliyah Kecamatan Pamarican Kabupaten Ciamis, perbaikan atap sekolah SMK Negeri 3 Kota Tasikmalaya dan perbaikan atap Masjid Asy Syuhada Kota Tasikmalaya.
"SMA dan SMK Negeri yang mengalami kerusakan tentu itu menjadi kewajiban provinsi untuk memperbaiki, akan kita perbaiki bertahap. Untuk sekolah swasta kita cari skema lain melalui tanggung jawab sosial perusahaan atau CSR," kata dia.
"Hari ini saya bawa Bank bjb untuk memperbaiki masjid yang rusak di Pangandaran dan Tasikmalaya, Madrasah Aliyah yang juga rusak di Pamarican, dan saya minta juga untuk memperbaiki atap sekolah di SMK Negeri 3 Tasikmalaya, alhamdulillah BUMD telah ikut berkontribusi, semoga diiikuti oleh beberapa perusahaan lainnya," ujar Aher.
Sementara itu Kepala Dinas Pendidikan Jawa Barat, Ahmad Hadadi yang hadir mendampingi Aher menyebut sekolah yang rusak akibat terdampak gempa Jabar adalah sebanyak 11 sekolah rusak berat, dan 20 rusak sedang dan ringan.
"Terbanyak memang di Kota dan Kabupaten Tasikmalaya, tentu akan menjadi program prioritas dan diselesaikan bertahap, untuk SMKN 3 Tasik hari ini Alhamdulillah sudah dapat ditangani setelah kunjungan Pa Gubernur," ujar Hadadi.
Ketiga lokasi itu adalah Dusun Wonoharjo Desa Wonoharjo Kabupaten Pangandaran, kemudian ke lokasi pengungsian dan Posko Bencana di Masjid Al Hidayah Desa Sukahurip Kecamatan Pamarican Kabupaten Ciamis, dan kunjungan terakhir ke SMK Negeri 3 Kota Tasikmalaya.
Dalam kunjungannya itu Gubernur Ahmad Heryawan alias Aher menyatakan berterima kasih atas kesigapan para petugas lapangan yang telah membantu proses tanggap darurat bencana. Ia melihat para korban terdampak gempa sudah dapat ditangani dengan baik.
Posko Bencana didirikan cepat dengan sejumlah pelayanan yang memadai dan bahkan beberapa rumah yang mengalami kerusakan kini sudah mulai ditempati lagi.
"Kekuatan gempa 6,9 skala Richter sebenarnya menyamai gempa terakhir tahun 2009 yang melanda Jawa Barat selatan, namun kerusakan akibat gempa kemarin tidak separah gempa 2009," kata dia.
"Sehingga penanganan korban sangat cepat dan tertangani dengan baik. Saya lihat proses trauma healing pun berjalan lancar, trauma masyarakat sudah hilang, mereka sudah kembali ke rumah masing-masing," lanjut Aher.
Sementara itu, terkait dampak kerusakan akibat gempa yang menimpa sejumlah rumah dan fasilitas umum seperti masjid dan sekolah, ia menuturkan pihaknya akan terus melakukan inventarisasi dan perhitungan jumlah kebutuhan perbaikannya.
Aher akan memaksimalkan dan menggerakkan sumber daya yang ada di Jawa Barat baik Pemprov sendiri, bantuan pemerintah pusat, pemerintah kabupaten, BUMD dan lembaga kemanusiaan.
Dari kunjungannya itu, fasilitas umum yang rusak berat dan akan segera diperbaiki dengan pola bantuan CSR Bank bjb, yaitu Masjid Al Ihsan Desa Wonoharjo Kabupaten Pangandaran senilai Rp100 juta.
Kemudian enam lokal kelas Madrasah Aliyah Kecamatan Pamarican Kabupaten Ciamis, perbaikan atap sekolah SMK Negeri 3 Kota Tasikmalaya dan perbaikan atap Masjid Asy Syuhada Kota Tasikmalaya.
"SMA dan SMK Negeri yang mengalami kerusakan tentu itu menjadi kewajiban provinsi untuk memperbaiki, akan kita perbaiki bertahap. Untuk sekolah swasta kita cari skema lain melalui tanggung jawab sosial perusahaan atau CSR," kata dia.
"Hari ini saya bawa Bank bjb untuk memperbaiki masjid yang rusak di Pangandaran dan Tasikmalaya, Madrasah Aliyah yang juga rusak di Pamarican, dan saya minta juga untuk memperbaiki atap sekolah di SMK Negeri 3 Tasikmalaya, alhamdulillah BUMD telah ikut berkontribusi, semoga diiikuti oleh beberapa perusahaan lainnya," ujar Aher.
Sementara itu Kepala Dinas Pendidikan Jawa Barat, Ahmad Hadadi yang hadir mendampingi Aher menyebut sekolah yang rusak akibat terdampak gempa Jabar adalah sebanyak 11 sekolah rusak berat, dan 20 rusak sedang dan ringan.
"Terbanyak memang di Kota dan Kabupaten Tasikmalaya, tentu akan menjadi program prioritas dan diselesaikan bertahap, untuk SMKN 3 Tasik hari ini Alhamdulillah sudah dapat ditangani setelah kunjungan Pa Gubernur," ujar Hadadi.
0 Komentar