Netty Berharap Pemberdayaan Gender Di Jawa Barat Meningkat

Bandung.Swara Wanita.

Ketua Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Provinsi Jawa Barat Dr.Hj.Netty Prasetiyani Heryawan, M.Si Dihari Ibu  Tahun 2017 ini saya mengucapkan selamat Hari Ibu untuk Ibu-ibu dan kaum Perempuan  di Jawa Barat , kita berharap mudah-mudahan upaya peningkatan kualitas perempuan dan kaum Ibu semakin meningkat dan berdampak dalam upaya meningkatkan anak-anak kita calon penerus  , calon pemimpin yang akan datang , tentu saja kita berharap capaian-capaian pembangunan yang disampaikan  Bapak Gubernur Jabar dalam sambutannya menggambarkan keseriusan Pemprov Jabar terus meningkatkan indeks pembangunan Gender  dan indeks pemberdayaan gender yang tadi diungkapkan  hal ini dikatakan Dr.Hj.Netty Prasetiyani Heryawan, M.Si usai menghadiri Hari Ibu Tingkat Provinsi Jawa Barat di Halaman Gedung Sate, Jumat (22/12/2017).

Lebih lanjut Netty berharap Insya Allah trendnya meningkat dan ini mengambarkan bahwa uapaya kita meningkatkan prestasi pendidikan baik anak perempuan  semakin baik , berikutnya ruang-ruang perempuan diruang strategis  DPRD , baik di Pemerintah Provinsi, Kabupaten/Kota , Jabatan –jabatan penting diruang Birokrasi , pengenalan gender perekonomian yang dilakukan perempuan semakin terbukti sehingga mudah-mudahan kedepannya upaya pembangunan berkolerasi penurunan kasus-kasus kekerasan dan juga tindak diskriminasi yang sering kali menimpa kaum perempuan atau ibu  itu harapannya. Dan terakhir tentunya untuk meningkatkan kualitas perempuan yang lebih baik tentu tidak bisa dilakukan oleh sendirian  dalam hal ini DP3AKB Jabar tapi membutuhkan sinergi, kordinasi dari lintas sektoral sehingga seluruh upaya peningkatan seperti ini bisa dibuktikan melalui program-program dan kegiatan melalui program dan kegiatan dimasing-masing dinas /Badan/Biro lainnya ujarnya.

Indeks pemberdayaan gender meningkat artinya indeks pemberdayaan gender meningkat ukurannya, dari berapa banyak perempuan yang berada diruang strategis baik diruang legilasi termasuk diruang-ruang pengambil keputusan , birokrasi, perusahaan –perusahaan swasta termasuk juga penguasaan sumberdaya manusia ekonomi , kalau itu dimiliki atau diusahakan oleh perempuan tentu akan berdampak pada ketahanan keluarga, makin sedikit anak-anak yang putus sekolah , semakin turun , tentu akan berdampak koloratif peningkatan daya hidup perempuan 

Masalah-masalah hari ini masih menimpa membelit maslah-masalah perempuan dan anak-anak tentu upaya-upaya ini harus dimulai dari titik hulu pretensif dan mengkombinasikan antara upaya –upaya struktural dan upaya-upaya cultural di masyarakat termasuk membangun sinergi kordinasi yang baik anatara Kabupaten/Kota, sehingga Pembangunan semakin tersambung , terkoneksi satu dengan yang lainnya tidak ngarawu kusiku, tidak pacoro kokod, tapi semuanya saling mengisi tandas Netty   (diah)