Bandung.Swara
Wanita.
Ketua Pusat
Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Netty Prasetiyani meminta
kepada seluruh pihak sekolah yang berada di Jawa Barat untuk membentuk Satuan
Tugas (Satgas) dalam sebagai upaya dalam menangani kekerasan yang terjadi di
sekolah.
"Karena di Permendikbud no 82 tahun 2015 dikatakan juga sekolah bisa membentuk satgas jadi nanti kita meminta pada setiap sekolah untuk membentuk satgas jadi kalau ada yang menemukan kekerasan melihat atau bahkan menjadi korban kekerasan bisa langsung melaporkan," ujar Netty usai menghadiri Launching Sekolah Ramah Anak di Gedung Graha Bhayangkara Jalan Cicendo Kota Bandung, Kamis (21/12).
Sehingga kejadian perkelahian yang menimpa siswa SD kelas 5 dan 6 yang berujung kematian di Kabupaten Bandung harus segera ada penanganan kedepannya, agar kejadian tersebut tidak terulang kembali.
"Seperti misalnya kemarin yang kasus sampai menyebabkan kematian siswa kelas 5 maupun siswa kelas 6 di Kabupaten Bandung tentunya hal-hal seperti ini tentu akan menjadi perhatian dari pihak sekolah, sehingga harusndibuat sebuah semacam sosialisasi pelatihan guru BK, guru pelajaran, dan guru yang lainnya termasuk melibatkan para siswa," paparnya.
Maka untuk hari ini, ada plang yang harus dibuat oleh setiap sekolah dengan bertuliskan Sekolah Ramah Anak, Sekolah Tanpa Kekerasan, dengan mencantumkan nomor telepon kepala sekolah, kepala dinas pendidikan, kepolisian, dan pengadaan layanan misalnya dalam hal ini adalah P2TP2A.
"Bahwa kedepan plang-plang itu harus memuat tulisan sekolah ramah anak sekolah tanpa kekerasan, dan nama sekolahnya dibawah jika menemukan kekerasan hubungi disitu harus ada nomor kepala sekolah, nomor kepolisian dan juga nomor pengada layanan kalau tadi saya kasih contoh yakni P2TP2A karena lebih mudah melaporkan ke P2TP2A Jawa Barat nanti kita mendistribusikan ke P2TP2A Kota/Kabupaten," pungkasnya
0 Komentar