Prajurit Maung Siliwangi Ciptakan Citarum Harum






Bandung.Swara Wanita.

“PRAJURIT MAUNG SILIWANGI” menindaklanjuti intruksi Presiden RI Ir. H Joko Widodo untuk segera membereskan permasalahan yang membuat Sungai Citarum kini dijuluki “ The Dirties River In the World ”

Pada berbagai kesempatan Pangdam III/Siliwangi sudah sering menyampaikan bahwa salah satu permasalahan yang membuat Sungai Citarum kondisi air maupun ekosistem yang ada disekitarnya seperti saat ini adalah *RUSAKNYA KAWASAN HULU atau KM “0” Citarum*, tepatnya berada Situ Cisanti, di daerah Kertasari Kab. Bandung Barat.

Oleh karena itu walaupun Pencanangan Gerakan Citarum Harum secara resmi belum dilakukan oleh Presiden RI, akan tetapi Prajurit Maung Siliwangi semenjak akhir Bulan November sudah dikerahkan ke KM “0” Citarum dan melakukan berbagai kegiatan di Situ Cisanti yaitu :

1. Perbaikan Petilasan dan Mata Air Citarum. Air sungai Citarum sesungguhnya berasal dari 7 mata air yang ada di Situ Cisanti, Mata Air ini termasuk mata air purba karena sudah berusia ± 12 juta tahun.  Agar mata air ini tetap terjaga maka perbaikan disekeliling mata air telah dilakukan, yang tadinya banyak rumput liar serta jalannya menuju mata air yang masih berupa tanah dan dikhawatirkan dapat longsor ke dalam mata air kini telah diperkuat dan diperindah, sehingga selain mata air tetap terjaga, masyarakat juga tetap menikmati indahnya mata air tersebut.

2.  Pembersihan Danau / Situ Cisanti.*  Kegiatan yang dilaksanakan :

Mengangkat semua sampah plastik yang ada dipermukaan danau dan disekeliling bibir danau.
Mengangkat enceng gondok dan ganggang merah yang ada dipermukaan danau. Dikarenakan enceng gondok dan ganggang merah yang ada dipermukaan cukup banyak, maka pengangkatannya menggunakan perahu LCR serta 2 unit Alat Berat Amphibius.
Melaksanakan pembersihan semua sampah yang selama ini banyak ditemukan di parit maupun sungai – sungai yang berada di sekitar danau cisanti.



3. Mencegah bertambahnya sedimentasi Situ
Cisanti. Dilaksanakan dengan cara menanam vetiver disepanjang bibir danau Cisanti sekaligus melarang masyarakat untuk memancing di danau cisanti. Hal ini harus dilakukan karena selama ini banyak tanah di bibir danau cisanti yang longsor ke dalam danau karena digunakan sebagai pijakan untuk memancing, diharapkan dengan telah ditanamnya vetiver yang terkenal memiliki akar yang kuat untuk menahan tanah maka pada saatnya nanti longsor yang mengakibat sedimentasi danau cisanti tidak terjadi lagi.



4.  Sosialisasi kepada Masyarakat agar melaksanakan Relokasi dan Alih Profesi.*  Saat ini di kawasan Situ Cisanti sebagian besar masyarakat membuat rumah dan tinggal di kawasan konservasi, sekaligus mereka juga bekerja sebagai petani wortel dan kentang yang lahannya diperoleh dengan cara membuka hutan. Guna mencegah hal itu terus berlanjut, maka Prajurit Siliwangi melaksanakan sosialiasi kepada ± 300 masyarakat untuk mau direlokasi serta alih profesi ± 2.400 masyarakat. Saat ini masyarakat sudah mulai berangsur – angsur melaksanakan kegiatan tersebut. Bagi masyarakat yang kena relokasi disiapkan rumah baru di lokasi baru yang tidak jauh dari rumah yang lama, dan yang alih profesi langsung bergabung dengan tim pembibitan Prajurit Siliwangi setelah sebelumnya diberikan ganti rugi tanaman yang kentang dan wortel yang telah mereka tanam sekaligus langsung diberikan gaji sebagai pembibit tanaman.




5. Melaksanakan kegiatan pembibitan pohon* yang nantinya akan digunakan Reforestasi 80.000 Ha kawasan konservasi yang kondisinya KRITIS dan SANGAT KRITIS dengan target pohon yang harus bisa dihasilkan adalah sebanyak 125 juta pohon (100 juta tanaman ekonomis dan 25 juta tanaman ekologis). Dilaksanakan dengan tahapan sebagai berikut :

Membuka dan memperbaiki jalan yang menuju lokasi pembibitan.
Menyiapkan lahan pembibitan secara bertahap dan nantinya seluas 25 Ha.
Mengatur instalasi pengairan yang mengarah ke kebun pembibitan.
Mendatangkan bibit-bibit pohon tanaman ekologis (seperti mahoni tahura, suren, rasamala, mani I, puspa, manglid, vetiver dan aren)  maupun tanaman ekonomis (seperti kopi, kina, murbei, lada, buah-buahan dll)

Kegiatan pembibitan ini dilaksanakan oleh 200 Prajurit Siliwangi (menetap di barak yang akan dibangun dekat dengan lokasi pembibitan) bersama tim pembibitan Budiasi pimpinan Bapak Yuhan serta dengan masyarakat petani situ cisanti yang sudah melakukan alih profesi.

Pada kegiatan pembibitan ini Masyarakat juga langsung diajari ketrampilan dalam menanam serta membudidayakan tanaman murbei. Masy diajari berkebun Murbai utk program ulat sutera. Tdk pakai bahan kimia. Harus alami semuanya. Pohon nya bisa utk tanaman konservasi. Sbg langkah mengganti Wortel dn Kentang yg merusak ekosistim krn banyak pakai pupuk kimia dn tdk bisa menangkap/menyimpan air.




6. Melaksanakan penanaman bibit pohon di Gunung Wayang.* Bibit yang ditanam harus sudah sesuai dengan Standar Nasional Indonesia (SNI) Bibit versi Citarum (untuk tanaman keras : tinggi 1,2 m atau diameter batang 2 cm, untuk tanaman perdu : tinggi 80 cm), karena pembibitan baru dimulai, saat ini untuk ribuan bibit pohon yang ditanam di gunung wayang berasal dari lahan pembibitan “Budiasi” yang selama ini berada dibawah pembinaan Mayjen TNI Doni Monardo. 2 hari sebelum bibit pohon ditanam, lobang harus sudah digali sekaligus disiapkan _ajir_ untuk memperkokoh berdirinya pohon

7. Pembangunan Rumah bagi Warga yang direlokasi.  Kegiatan pembangunan rumah ini dilaksanakan oleh Kementriasn Pupera bersama dengan Zidam III/Siliwangi serta pihak swasta. Rumah yang akan dibangun nantinya berjumlah 360 unit rumah, pembangunan rumah ini dilaksanakan dengan teknologi terbaru, dimana dalam waktu 1 bulan target rumah yang bisa dibangun mencapai 120 rumah, sehingga dalam waktu 3 bulan 360 unit rumah dapat diselesaikan.

8. Persiapan Pencanangan.*  Kegiatan lain yang tidak kalah pentingnya adalah persiapan pencangan Citarum Harum yang akan dilakukan oleh Presiden RI Bpk. Ir. H. Joko Widodo yang direncanakan pada awal bulan februari. Salah satu kegiatan yang dilaksanakan adalah penyiapan jalan dan helipad
[25/1 17:16] Desy Kodam: *9. Kolonel pejabat Dansektor mempertajam hasil survey.* Selain di Situ Cisanti kegiatan yang dilakukan saat ini oleh Para Kolonel Komandan Sektor adalah terus melaksanakan survey, pengumpulan data serta menginventarisir permasalahan dan solusi melindungi eko sistem sungai citarum. Kegiatan lain yang dilakukan adalah melakukan pendataan secara langsung di lapangan secara riil semua pabrik di sepanjang DAS Citarum yang membuang limbah ke sungai Citarum. (Pendam III/ Siliwangi)


Posting Komentar

0 Komentar