Bandung.Swara Wanita.
Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Pemprov Jabar) menggandeng Kodam III Siliwangi dan Kepolisian Daerah (Polda) Jawa Barat untuk menjaga kondusifitas dan antisipasi pengamanan para kiai dan ulama di sejumlah pesantren yang ada di Jawa Barat.
Hal tersebut merupakan tindaklanjut dari Pemprov Jabar menanggapi beberapa kasus penganiayaan yang terjadi terhadap para pemuka agama di Kota Bandung beberapa waktu lalu.
Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan mengatakan, pihaknya merasa perlu harus segera mengantisipasi dan menyelesaikan kejadian tersebut. Menurutnya, Polda Jabar telah sigap karena mampu menangkap kedua tersangka penganiayaan yang saat ini sedang diproses.
“Oleh karena itu kita pun berkoordinasi untuk mengambil langkah-langkah yang tepat untuk menjaga rasa aman,” kata Aher sapaan Ahmad Heryawan di Bandung (11/02).
Dikatakan Aher, pihaknya tidak memiliki ketakutan apapun terhadap semua tindakan yang dinilai akan menganggu kondusifitas. Hanya saja, tidak ingin ada orang yang berniat jahat dan memanfaatkam situasi untuk menyebar ketakutan di masyarakat.
“Antisipasi tentu dilakukan dikalangan pesantren, pak kiai dijaga lebih ketat karena khawatir ada orang mau jahat,” kata dia.
Antisipasi tersebut lanjut dia hanyalah sebatas kekhawatiran pada sesuatu yang belum terjadi. Rasa khawatir tersebut disebabkan karena peristiwa pernah terjadi. Untuk itu, pihaknya merasa perlu melakukam antisipasi agar kejadian serupa tidak terulang.
“Namanya siaga adalah menjaga para ulama, makanya saya minta di pesantren atau di manapun para ulama, para kiai dijaga lebih baik lagi, khawatir ada gangguan keamanan,” kata dia.
Dalam teknisnya nanti, pengamanan tersebut akan dilakukan Kodam III Siliwangi dan Polda Jawa Barat dengan cara menerjunkan pasukan dari masing-masing pihak untuk menjaga keamanan secara bersama-sama di setiap pesantren dan tempat peribadahan yang ada di setiap wilayah.
Untuk tingkat kabupaten/kota, nantinya Polres bersama Kodim dan dibantu Satpol PP disetiap daerah akan memberikan pengamanan dengan melakukan berpatroli berkeliling di tempat-tempat yang diduga rawan tindak kejahatan.
“Di lapangan paling bawah ada Babinsa, ada Babinkamtibmas dikoordinasikan oleh Koramil dan Polsek masing-masing, termasuk Hansip dan yang lain-lain kita kerahkan bersama-sama,” kata dia
0 Komentar