Bandung.Swara Wanita.
Suara gegap gempita terdengar menyambut setiap pekik “Prabowo” dengan sahutan “Presiden”. Baik Sekjen Ahmad Muzani, Prasetio Hadi, maupun Mulyadi, menekankan perlunya kerja keras pada pemenangan kepala daerah lebih dulu, pemilihan bupati/walikota maupun pemilihan gubernur.
Ketua Tim Pemenangan Internal Partai Gerindra Daddy Rohanady menyatakan, “Kemenangan pada pilkada yang akan digelar pada 27 Juni 2018 merupakan anak tangga menuju kemenangan pada 2019. Itu sebabnya, semua unsur yang ada di dalam Partai Gerindra dituntut bekerja ekstra keras. Kemenangan yang ingin diraih itu haruslah kemenangan yang terencana. Artinya, semua harus dipersiapkan.”
Menurut Daddy, semua tingkatan struktur harus berjuang maksimal sesuai tingkatannya masing-masing. Begitu pula dengan anggota dewan. Anggota DPRD, baik kabupaten/kota maupun provinsi, harus memenangkan dapilnya masing-masing. Hal yang sama juga menjadi kewajiban para anggota Fraksi Gerindra DPR RI dapil Jabar yang berjumlah sepuluh orang.
Para anggota fraksi Gerindra DPR RI akan menghimpun semua relawan pendukung pasangan calon gubernur Asyik dalam satu rumah juang yang dinamakan “Roemah Kijang”.
“Pada Pileg 2014 lalu Gerindra mendapat 140 kursi di DPRD kabupaten kota, 11 kursi DPRD provinsi, dan 10 kursi DPR RI. Pada pileg 2019 logikanya semua akan bertambah karena kami diuntungkan pelaksanaannya yang bersamaan dengan Pilpres. Data pilpres 2014 menunjukkan bahwa Pak Prabowo menang cukup besar di Jabar. Kami ingin menang lebih besar lagi pada Pilpres 2019,” tambah Daddy Rohanady yang berasal dari dapil Cirebon-Indramayu tersebut.
Lebih lanjut Daddy yang juga adalah Wakil Ketua Komisi IV DPRD Provinsi Jabar tersebut menyatakan, “Ini memang bukan kerja ringan. Pertarungan pada pilkada 2018 pasti seru. Kami bertekad memanangkan pasangan Ajat-Syaikhu lebih dulu. Setelah itu, Prabowo Presiden RI menjadi harga mati seperti yang tadi dideklarasikan,” pungkasnya.(die)
0 Komentar