Bandung.SJN.Com.
Ibu Kartini yang lahir pada 21 April 1879 adalah anak
seorang Bupati, sebagai anak bangsawan, dia berhak menyandang gelar Raden Ajeng
(R.A). R.A Kartini adalah seorang
wanita pelopor pejuang keadilan untuk kaum perempuan Indonesia. Sebagai
pahlawan Emansipasi Wanita Indonesia, beliau sangat gigih dalam memperjuangkan
emansipasi atau kesetaraan gender selama hidupnya, terutama di bidang
Pendidikan.
Menurut
Ketua DPRD Jabar Ineu Purwadewi Sundari, .Sos, MM peringatan Hari Kartini
memiliki makna yang besar bagi kaum perempuan, terutama dalam bidang pendidikan
dan emansipasi perempuan dalam berbagai bidang kehidupan.
Kartini
telah membuka pola pikir, pola tindak dan mata hati kaum perempuan Indonesia
dan berkat perjuangan beliau, kini sudah sangat banyak kaum perempuan Indonesia
menempati posisi strategis dan di berbagai instansi pemerintah maupun swasta
termasuk juga menjadi Pimpinan Parpol.
Tanpa
pendidikan dan keberanian
tampil ditengah masyarakat, serta perjuangan yang gigih, mungkin saya tidak
akan diberi kepercayaan oleh Partai untuk menjadi Ketua DPRD Jabar ini. Namun, walaupun menjabat Ketua DPRD
Jabar, tetapi sebagai
wanita tentunya kita tidak boleh meninggalkan kewajiban rumah tangga, terutama
soal dapur dan kasur.
“Dikantor kita sebagai pimpinan
tapi kalau sudah dirumah kita tidak boleh meninggalkan tugas dalam menjalankan
kewajiban sebagai seorang ibu dan istri. Kita Harus tetap melanyani makan
–minum suami (dapur), dan sangat penting, kita juga jangan tetap melanyani
kewajiban di kasur”.
Hal ini dikatakan Ketua DPRD
Jabar Ineu Purwadewi Sundari, dalam pengarahannya kepada pengurus dan anggota
Dharma Wanita Persatuan Sekretariat DPRD Jabar pada acara peringatan Hari
Kartini 2018 di kantor DPRD Jabar, Jum’at (20/4/2018).
Dikatakan, ditengah kesibukan
tugas dan tanggungjawab sebagai perempuan karier, kita harus tetap berusaha
menyempatkan diri untuk melanyini Suami. Karena tanpa dorongan dan dukungan
suami tentunya saya tidak mungkin seperti sekarang ini, ujar Ineu disambut
dengan aplus meriah.
Untuk itu, sekali lagi saya
menghimbau dan mengajak seluruh Ibu-ibu Dharma Wanita Persatuan termasuk
seluruh karyawan perempuan Sekretariat DPRD Jabar , sebagai Kartini jaman now
jangan meninggalkan kewajiban dapur dan kasur, pinta Ineu.
Waktu dan tempat komunikasi dalam
membina rumah tangga yang baik itu, pada saat makan bersama keluarga dan
ngobrol sama suami dikasur sebelum istirahat, tandasnya.
Sebelumnya, Sekretaris DPRD Jabar Daud Ahmad
selaku Penasehat Dharma Wanita Persatuan Setwan Jabar mengatakan, sebelum jaman
RA.Kartini, perempuan kala itu hanya sebagai ibu rumah tangga, tapi seiring
perkembangan jaman, kini sudah sangat banyak eksistensi perempuan Indonesia dalam
berbagai sektor kehidupan dan pekerjaan.
Kartini jaman now, saat ini dan
kedepan adalah pejuang-pejuang gender dengan tetap mengurus keluarga,
mengedepankan pendidikan, sosial dan berkarier. Namun, Daud juga perpesan kepada para
istri untuk tetap memberi semangat kepada suatu untuk bekerja mencari nafkah.
“Lepaslah kepergian suami ke
kantor dengan kasih sayang bukan dengan cemberut, karena akan mempengaruhi
kinerja suami di kantor”, pinta Daud.
Sementara itu, Ketua Dharma
Wanita Persatuan Setwan Jabar Miraseti K Daud Ahmad, acara peringatan hari
Kartini tingkat Sekretariat
DPRD Jabar 2018 dengan mengangkat tema :” Melanjutkan kepeloporan Kartini sebagai inspirasi
kreatifitas kaum perempuan”.
Berkaitan dengan tema tersebut,
maka dalam peringatan Kartnini 2018 ini, kita menggelar ajang lomba pasang
dasi, dimana para ibu-ibu memasangkan dasi kepada suaminya dengan cara cepat
dan benar; Lomba Kreasi
memakai kerudung dan Lomba melantunkan Asmaul Husna.
Dari
tiga jenis yang diperlombakan, panitia menyiapkan tropy dan hadiah untuk juara
1, 2, 3 dan harapan. Selain
itu, ada juga doorprize dari Ibu Ketua DPRD Jabar dan Pak Sekwan bagi yang bisa
menjawab dengan benar dan tepat. Tandasnya.(dh)
0 Komentar