Bandung, Swara Wanita
Urbanisasi selalu berkaitan dengan permasalah ekonomi dan
lapangan pekerjaan. Tak terbantahkan, wilayah sekitar metropolitan seolah
menjadi magnet yang kuat menarik warga daerah mencari peruntungan.
Faktanya di Kota Bandung dan kota sekitarnya bertebaran
pusat-pusat kegiatan ekonomi, termasuk konsentrasi kawasan industri. Adalah hal
yang jamak ketika warga yang merasa daerahnya tidak memberi jaminan kemudian
memilih berpindah untuk berikhtiar mencari nafkah.
Penjabat Sementara Wali Kota Bandung, Muhamad Solihin
menyebut, laju urbanisasi di Kota Bandung mungkin paling tinggi. Dengan pusat
Pendidikan yang terkemuka, membuat para pendatang menjadi pilhan utama untuk
melancong ke kota kembang ini.
“Pasti laju urbanisasi kota bandung paling tinggi,
beberapa pusat Pendidikan ada di Bandung, beberapa industri pun ada di sini,”
katanya pada acara Antisipasi Dampak uUbanisasi Terhadap Kehidupan Sosial
Budaya Masyarakat Perdesaan dan Perkotaan Dalam Rangka Ketahanan Nasional, di
Tropicana Hotel, Rabu (4/4/2018).
Menurutnya, fenomena tersebut diperkirakan akan terus
meningkat. Untuk menghadapi hal tersebut, urbanisasi bisa menjadi modal bagi
Kota Bandung jika dikelola dengan baik.. Nilai gotong royong sebagai sebuah
model pembangunan melalui pola kolaborasi merupakan bukti proses urbanisasi
mampu menjadi modal pembangunan.
“SIkap silih asah, silih asih dan silih asuh menjadi
nilai bahwa masyarakat Kota Bandung tetap mampu di jaga dan tercermin dalam kehidupan,”
ujar Solihin.
Solihin menegaskan, Kota Bandung harus menjadi kota
terbuka. Pendidikan, transaksi perdagangan maupun wisata ada semuanya di Kota
Bandung. Maka dari itu, untuk menjaga stabilitasnya harus bekerjasama
dengan pemerintah pusat, pemerintah provinsi dan pemerintah daerah agar
urbanisasi ini menjadi hal yang positif.
“Bandung itu sebagai etalase Jawa Barat, semua kebutuhan
hampir ada di Bandung, maka saya berpesan kepada masyrakat tetap menjaga
stabilitas keamanan, nilai sosial budaya yang berlaku di tanah Sunda khususunya
Kota Bandung,” pinta solihin.
Sementara itu, Tenaga Ahli Pengkaji Bidang Sosial Budaya
Lehmannas RI, Sudaryono mengatakan, penyebab utama urbanisasi seperti sulit
mencari pekerjaan yang berdampak kepada penduduk di perkotaan.
"Hingga saat ini salah satu penyebab utama
urbanisasi yaitu lapangan pekerjaan. Dampak ini memberikan pengaruh sosial
kepada penduduk perkotaan," jelasnya.
**dinitarazak/Humas Pemkot Bandung
0 Komentar