Bandung, Swara Wanita
Untuk menciptakan Kota Bandung yang lebih hijau, bersih dan
nyaman, Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung terus berupaya menata berbagai bidang,
salah satunya bidang lingkungan.
Bagian dari pembangunan bidang lingkungan, seluruh sungai yang
melintas Kota Bandung ditanami pohon. Penanaman pohon tersebut bertujuan untuk
mencegah terjadinya erosi, mengendalikan angkutan sedimen, mengendalikan
sedimentasi dan pencegahan terjadinya kerusakan lingkungan. Berdasarkan
catatan, pada 2015 lalu, Kota Bandung terdapat sekitar 4 juta pohon.
Jika hal itu berjalan lancar maka lingkungan Kota Bandung,
khususnya bantaran sungai Cikapundung menjadi lebih nyaman dan asri, bahkan
bisa dikunjungi oleh wisatawan. Sebaai contoh, Cikapundung Riverspot di Jalan
Ir Soekarno.
Kepala Bidang Pertamanan Dinas Perumahan dan Kawasan Pemukiman,
Pertanahan dan Pertamanan Kota Bandung (DPKP3), Iwan Sugiono, mengatakan,
penanaman pohon di bantaran sungai menjadi salah satu program yang digagas oleh
DKPP3. Dengan menanam pohon di bantaran sungai, menurutnya, mampu mencegah
terjadinya erosi sehingga mampu melestarikan lingkungan lebih asri.
Program yang digulirkan oleh DPKP3 yaitu Gerakan Rehabilitasi
Lahan (GRLK). Melalui program tersebut, lahan di Kota Bandung terus dirawat dan
direhabilitasi.
“Program ini sebagai wujud bahwa Pemkot Bandung memperhatikan
lahan tanah, khususnya untuk penghijaun maupun dalam hal rehabilitasinya. Kita
selektif dalam memilih lahan yang akan ditanam pohon, jika bantaran sungai
layak untuk ditaman, pasti kita lakukan penanaman,” katanya, Senin (16/4/2018).
Ditambahkan Iwan, untuk tipe pohon yang sesuai dengan kondisi
dibantaran sungai seperti pohon karet, pohon bambu, pohon dadap, pohon
cangkring dan pohon Beringin.
“Sebetulnya tanaman dan tanah itu harus disesuaikan. Karena
bantaran sungai itu berdekatan dengan air, maka harus ditanam pohon yang
akarnya bisa mengikat tanah. Seperti pohon karet bambu, dadap cangkring,
termasuk juga caringin," kata Iwan.
Menurutnya, dalam satu lokasi anak sungai, baiknya ditanam
dengan jumlah pohon yang cukup. Satu titik lokasi menurut Iwan baiknya ditanam
sekitar 20 pohon. Namun penanaman itu perlu menyesuaikan dengan kondisi sungai.
“Bagusnya sih 20 pohon itu ditanam, tapi kita lihat kondisi
bantaran juga. Jika wajarnya 5 pohon ya kita tanam 5 pohon saja. Intinya harus
sesuai dengan kondisi bantaran sungai,” jelasnya.
Ditambahkan Iwan, tedapat 30 titik anak sungai yang menjadi
target penanaman pohon di bantaran sungai tersebut. Contohnya seperti anak
sungai Cikapundung, yaitu sungai Citarip dan Cipamokolan.
“Untuk penanaman yang signifikan dibutuhkan kolaborasi antara
dinas terkait dengan unsur kewilayahan, baik itu RW, Kelurahan maupun
Kecamatan. Hal tersebut cukup penting karena memudahkan koordinasi untuk
penanaman,” kata Iwan.
Dirinya berharap, seluruh stakeholder bergotong royong untuk
gerakan menanam pohon di bantaran Sungai. Sikap aktif dan kesadaran masyarakat
pun menjadi hal yang utama untuk menjaga kebersihan lingkungan sungai.
“Kesadaran menjadi yang utama untuk menjaga keasrian lahan
sungai, jangan sampai terjadi penyempitan lahan oleh bangunan yang menjadi
salah satu sumber masalah,” kata Iwan. **Red/Humas Pemkot Bandung
0 Komentar