Mengoptimalkan Geostrategis Destinasi Berbasis Kearifan Lokal Lion Air Group Mempermudah Akses Wisatawan dan Pebisnis ke Koridor Ekonomi Sulawesi Tengah



Palu, ibukota dengan topografi wilayahnya yang lengkap. Tatanan sungai membelah kota, hamparan pegunungan mengular ke utara dan garis pantai telah membentuk teluk sebagai pembandangan unik.

Lion Air Group sangat agresif menggarap pasar turis, menjadi sentral transportasi bagi traveler yang akan mengunjungi daerah ini dengan menawarkan 30 frekuensi penerbangan setiap hari melalui Palu.




PALU . Swara Wanita.

Lion Air Group berkomitmen untuk mendukung pengembangan destinasi wisata dan bisnis di Sulawesi Tengah (Sulteng) melalui sektor udara. Jalur transportasi ini telah menjadi faktor utama dalam percepatan pertumbuhan ekonomi daerah. Kesungguhan tersebut merupakan bagian dari rencana strategis Lion Air Group yaitu turut membantu dan kolaborasi bersama pemerintah propinsi dalam meningkatkan kesadaran publik terhadap potensi pariwisata khususnya di Sulteng. Sabtu 14 April 2018.

Salah satunya, Lion Air Group berpartisipasi dalam Sulteng Expo 2018 yang mengusung konsep edukasi investasi, pariwisata dan pengembangan industri kreatif. Kegiatan promosi daerah ini melibatkan sektor perjalanan udara, produk UKM, budaya, kerajinan nasional dan produk jasa unggulan lainnya. Acara dilaksanakan pada 13 - 17 April 2018, di Sirkuit Panggona, STQ Nasional, Bukit Jabal Nur, Kota Palu.

Edward Sirait, President and CEO Lion Air Group mengatakan, “Lion Air Group akan senantiasa mendorong kunjungan wissatawan melalui berbagai aktivitas yang menarik. Agenda seperti Sulteng Expo 2018 ini mampu menjadi forum sinergi berbagai pemangku kepentingan pelaku pariwisata nasional dan daerah untuk bersama-sama dalam mengembangkan tourism yang didukung sektor lain guna menyediakan jasa pariwisata di Sulawesi Tengah.

“Dalam menciptakan dan mengembangan kawasan tujuan wisata harus mengedepankan berbagai aspek, sehingga aktivitas pengunjung selama berada di destinasi menjadi lebih komprehensif. Lion Air Group optimis, potensi yang dimiliki Sulteng dipadu kerjasama secara baik bersama para pemain industri transportasi udara, infrastruktur serta pihak terkait lainnya bisa mendongkrak kunjungan wisatawan ke Palu dan destinasi lainnya di Sulawesi Tengah,” papar Edward.

Lion Air Group sudah berperan dalam menyediakan akses dari dan menuju Sulteng, sesuai konsep Komponen Daerah Tujuan Wisata 3A, yaitu daya tarik (attractions), fasilitas (amenities), aksebilitas (access). Kehadiran jasa penerbangan semakin mempercepat koneksi dari dan ke wilayah ini. Ketersediaan pilihan penerbangan akan mampu  menggiatkan wisata dan bisnis ke daerah, karena connectivity menuju ke destinasi wisata itu harus bisa ditempuh dalam jangka pendek, nyaman, aman dan terjangkau.

Sulawesi Tengah menjadi salah satu hub (penghubung) Lion Air Group. Propinsi ini memiliki tujuh bandar udara. Hal tersebut dinilai sangat menguntungkan dalam percepatan pembangunan ekonomi dan kesejahteraan rakyat. Lion Air dan Batik Air sudah beroperasi di Bandar Udara Mutiara Sis-Aljufri, Kota Palu dengan frekuensi 30 regular flight setiap harinya. Wings Air melayanai rute di Bandar Udara Syukuran Aminuddin Amir di Luwuk, Kabupaten Banggai; Kasiguncu di Kota Poso, Tanjung Api di Ampana, Pogogul di Buol, Sultan Bantilan Tolitoli. Satuairport yang belum disinggahi yaitu Maleo, Morowali. Penerbangan tersebut memberikan nilai tambah bagi traveler and business dengan terhubung (connecting flight) ke beberapa kota besar, seperti Semarang, Solo, Yogyakarta, Pontianak, Palangkaraya, Banjarmasin, Balikpapan, Manado. Kedepannya, jaringan ini akan terus dikembangkan.

Edward menambahkan, “Lion Air Group sudah lama beroperasi di Sulawesi Tengah, propinsi yang cukup luas ini memiliki infrastruktur yaitu bandar udara di setiap kabupaten. Untuk itu, kami sudah menghubungkan kota/ daeraj dalam mempercepat dan mempermudah mobilitas orang serta barang di intra-Sulteng maupun dari/ ke Sulteng. Kami menilai, Sulawesi Tengah memiliki keunggulan wisata dan bisnis yang menjadi modal besar seiring pengembangan serta peningkatan daerah, pusat logistik terpadu dan industri pengolahan di koridor ekonomi Sulawesi.”

Potensi wisata paling menonjol Sulteng antara lain pantai dan laut (bahari) yang memukau dengan terumbu karang, spesies ikan yang tidak ada di destinasi lain. Beberapa daerah yang tersebar di Sulteng menyajikan tujuan wisata  alam berupa danau besar dan kecil, menawarkan tertentu dengan dikelilingi hutan dan gunung.

Keragaman budaya, adat dan berbagai etnis yang sangat unik telah menambah daya tarik wisata. Selain itu,  makanan khas daerah dan industri kreatif telah dikembangkan, sehingga melengkapi sebagai satu keutuhan dalam kawasan wisata.

Sulteng juga mempunyai Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Palu yang diproyeksikan menjadi pusat pengolahan hasil agro dan layanan sektor logistik. Sulteng memiliki keunggulan konektivitas geostrategis ke pasar dalam dan luar negeri.

Lion Air Group memiliki keseriusan sejalan program Kementerian Pariwisata dalam mendatangkan 17 juta wisatawan menuju Indonesia. Para wisatawan nusantara (wisnus) dan mancanegara (wisman) yang datang dari beberapa daerah dan luar negeri dapat menggunakan  layanan Lion Air Group (Lion Air, Batik Air, Wings Air, Malindo Air, Thai Lion Air)  dapat melanjutkan perjalanan menuju Sulteng.

Keselamatan, keamanan serta kenyamanan penumpang dan kru pesawat merupakan prioritas utama. Lion Air Group berhasil menyelesaikan audit internasional mengenai keselamatan penerbangan, sehingga layak disejajarkan dengan airlines kelas dunia. Audit IOSA dirancang untuk menilai manajemen operasional serta sistem kontrol maskapai. Batik Air telah mengantongi sertifikat IATA Operational Safety Audit (IOSA).



Posting Komentar

0 Komentar