Menempatkan Batik Air yang berbasis di Indonesia
menjadi pemimpin maskapai periode Maret 2018 sebagai operator paling tepat waktu
di Asia Tenggara dan ke-56 secara keseluruhan di dunia. Dilaporkan bahwa
keberangkatan dan kedatangan pesawat Batik Air berada dalam 15 menit dari waktu
yang dijadwalkan.
Mempertahankan on-time sangat krusial, karena
memerlukan sistem yang terstruktur dan terus menerus antara maintenance, tim
operasional serta keputusan yang cepat (quick action) dalam menentukan rotasi
baru apabila ada hambatan yang terjadi di lapangan (irregularities).
Foto pendukung/ ilustrasi: Batik Air Airbus A320CEO
registrasi PK-LUY lepas landas dari Bandar Udara Internasional Sultan Iskandar
Muda, Blang Bintang, Aceh (BTJ). Oleh spotter Marthunis @thunisfly
Jakarta.Swara Wanita.
Batik Air, maskapai yang memberikan pelayanan premium (full services airlines) dibawah naungan Lion Air Group telah
menyelesaikan tingkat ketepatan waktu operasional (on time performance/ OTP) periode Maret 2018 yaitu 90,3% dengan
total operasional 11.774 penerbangan. Pencapaian tersebut menjadikan Batik Air
sebagai airlines tertinggi berdasarkan OTP dan
menduduki peringkat pertama terbaik di Asia Tenggara. JAKARTA – 22 April
2018.
Batik Air pada Februari 2018 juga menempati posisi teratas di Asia
Tenggara dalam laporan kinerja tepat waktu (OTP) 85,7% dengan 10.671
penerbangan. Hasil survei OTP tersebut menurut maskapai besar berbasis Asia
Tenggara yang memiliki lebih dari 5.000 penerbangan sepanjang Februari 2018.
Penyesuaian jumlah penerbangan, salah satunya terjadi dengan
dibukanya rute baru selama periode Maret. Batik Air menghubungkan langsung dan
satu-satunya yang melayani dari Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta,
Cengkareng (CGK) menuju Bandar Udara Mopah, Merauke, Papua (MKQ). Beroperasinya
Cengkareng ke Palangkaraya, ibukota Kalimantan Tengah di Bandar Udara Tjilik
Riwut (PKY), Cengkareng menuju Bandar Udara Internasional H.A.S Hanandjoeddin,
Tanjung Pandan, Belitung (TJQ) serta terbang
langsung dari Bandar Udara Internasional Juanda, Surabaya (SUB) menuju salah
satu destinasi favorit wisata yaitu Denpasar, melalui Bandar Udara
Internasional I Gusti Ngurai Rai, Bali (DPS).
On-time merupakan
ketepatan pesawat saat tiba atau berangkat dalam 14 menit dan 59 detik (kurang
dari 15 menit) dari waktu yang dijadwalkan. Survei tersebut dilakukan
berdasarkan laporan OAG Flightview pada Maret 2018. Lembaga riset dan pemimpin
global dalam informasi penerbangan yang berbasis di Inggris ini menjalankan
laporan di lebih dari 80% jadwal penerbangan seluruh dunia. OAG memiliki
jaringan data perjalanan udara terbesar secara internasional, termasuk database
jadwal penerbangan lebih dari 900 maskapai dan lebih dari 4.000 bandar udara.
Capt. Achmad Luthfie, CEO Batik Air mengatakan, “Kami menyampaikan apresiasi dan terima
kasih kepada pengelola dan otoritas bandar udara domestik serta internasional,
pemerintah selaku regulator, pengatur lalu lintas udara (ATC), awak pesawat,
karyawan/ karyawati Batik Air dan berbagai pihak yang memberikan dukungan penuh
atas operasional Batik Air selama ini. Atas nama Batik Air, saya mengucapkan
selamat dan sukses kepada manajemen beserta seluruh karyawan berkat kontribusi
serta peran aktif dalam menyelenggarakan kinerja terbaik maskapai. Dengan
bersama-sama, kedepan terus bisa ditingkatkan lagi.”
Hingga saat ini Batik Air terbang ke 40 destinasi
domestik dan internasional dengan frekuensi mencapai lebih dari 300 penerbangan
perhari, didukung kekuatan 54 armada, bertipe Airbus A320 CEO dan Boeing
737-800/900 ER. Untuk pengaturan operasional, Batik Air memiliki utilisasi 12
jam per hari, dua pesawat menjalani perawatan (schedule
maintenance) serta satu
pesawat sebagai cadangan (stand
by).
Untuk
mempertahankan tingkat ketepatan waktu, menjawab peningkatan pergerakan
penumpang dan pesawat, Batik Air senantiasa menjalankan koordinasi intensif
bersama pihak terkait guna memastikan kelancaran operasional penerbangan setiap
hari. Menjaga OTP sangat krusial, dikarenakan memerlukan sistem yang
terstruktur dan terus menerus antara maintenance dan operasi serta keputusan yang cepat (quick action) dalam menentukan rotasi baru apabila ada hambatan yang terjadi di
lapangan (irregularities).
Batik Air akan melakukan berbagai strategi tepat, dengan bertujuan
agar operasional penerbangan konsisten pada level yang memuaskan. Tingkat OTP
per hari terus mengalami penyesuaian, terjadi khususnya saat jam sibuk/ padat (golden time/ peak hours).
Dalam kesuksesan mengurai situasi seperti itu, merupakan hasil kerjasama dan
komunikasi bersama tim beserta pihak terlibat.
Capt. Luthfie menambahkan, “Komitmen Batik Air senantiasa memberikan
kualitas layanan terbaik kepada pelanggan dan masyarakat sesuai konsep layanan
premium sebelum (pre), saat (in) serta setelah (post) penerbangan (flight). Batik Air senantiasa menyediakan
pilihan perjalanan mengesankan dalam bisnis atau berwisata. Kami menilai, bahwa
ketepatan waktu mampu meningkatkan tingkat kepercayaan, loyalitas serta
kenyamanan pelanggan. Dengan demikian, berdampak positif bagi bisnis Lion Air
Group.”
Batik
Air mengoptimalkan pengoperasian ruang keberangkatan (gate) yang ada di masing-masing bandar
udara, agar penumpukan penumpang dapat diminimalisir. Fasilitas terbaru Batik Premium Gate telah dihadirkan di Lombok
Praya, yang merupakan wujud komitmen dalam menyediakan pelayanan terbaik dan
meningkatkan kenyamanan pelanggan saat berada di airport atau sebelum masuk ke pesawat.
Pengoperasian Batik Premium Gate adalah kerjasama Batik Air dengan
Angkasa Pura I selaku pengelola bandar udara, sekaligus menjadikan Batik Air
sebagai yang pertama dan satu-satunya airlines yang menyediakan premium gate di gerbang udara kebanggaan masyarakat
NTB.
“Batik
Air sangat memaksimalkan dalam membantu
para pelanggan memperoleh informasi penerbangan, agar dapat berangkat tepat
waktu sesuai jadwal. Terkait operasional, untuk kelancaran perjalanan udara,
Batik Air mengimbau kepada pelanggan datang lebih awal ke bandar udara, mengacu
pada kebijakan maskapai dan memperhatikan seluruh ketentuan yang ada. Apabila ada
hal lain yang dibutuhkan, segera menghubungi petugas Customer Service di airport,”
kata Capt. Luthfie.
Ketepatan waktu dapat membantu dalam meningkatkan kinerja jaringan
mitra kerjasama (codeshare) Lion Air Group (Lion Air, Batik Air,
Wings Air, Malindo Air, Thai Lion Air). Grup maskapai ini berkomitmen untuk
mendukung program Kementerian Pariwisata dalam mendatangkan 17 juta wisatawan
menuju Indonesia. Para wisatawan yang berkunjung menggunakan dapat saling
terhubung untuk melakukan serta melanjutkan perjalanan udara.
Keselamatan,
keamanan serta kenyamanan penumpang dan kru pesawat merupakan prioritas utama.
Lion Air Group berhasil menyelesaikan audit internasional mengenai keselamatan
penerbangan, sehingga layak disejajarkan dengan airlines kelas dunia. Audit IOSA dirancang
untuk menilai manajemen operasional serta sistem kontrol maskapai. Batik Air
telah mengantongi sertifikat IATA Operational Safety Audit (IOSA).
0 Komentar