MEDAN.SWARAWANITA.NET.-Menteri
Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Yohana Yembise dan peserta PUSPANAS 2018 menghadiri acara
Ramah tamah yang di adakan oleh Gubernur Sumatera Utara Edy Ramayadi yang diadakan di Rumah Dinas Gubernur Sumatra Utara. Minggu (11/11/2018). Acara ini dihadiri juga oleh Forkom Puspa Jawa Barat yang diketuai oleh Dra.Hj..Ratnaningsih, MM
Pada kesempatan
tersebut Gubernur Sumatra Utara Edy Rahmayadi imenuturkan mengapresiasi kegiataan rembuk
Nasional PUSPANAS 2018 yang diadakan Kementerian Pemberdayaan dan perlindungan
Anak di Medan Sumatra Utara dan mengajak
kepada peserta PUSPANAS yang berasal dari berbagai Provinsi di Indonesia untuk
mengajak melihat keindahan Provinsi
Sumatra Utara.
Mengawali
sambutannya Menteri Perempuan dan
Perlindungan Aanak Yohana Yembise dengan membacakan pantun “Kalau bukan karena
Cinta, tidak dibuat sebaik puisi , kalau bukan karena cinta, tidaklah saya datang
kesini, pantun ini mendapat aplus dari peserta yang hadir.
Lebih jauh
Yohana Yembise menuturkan saya lompat seperti kangguru dari satu tempat ke
tempat lainnya seperti kangguru, sampai saya bisa bertemu Gubernur Sumatra Utara Edy Rahmayadi dan semua yang hadir. Ada sekitar 300
peserta terdiri Kepala dinas dan PUSPA
seluruh Indonesia. PUSPA ini merupakan diskusi publik dimana kami membangkitkan
semangat organisasi yaitu organisasi perempuan pemerhati anak, tokoh adat, tokoh
agama yang bisa membantu pemerintah untuk melakukan tugas-tugas kami yaitu
untuk membangun perempuan dan anak di negeri ini, saya tekannkan tugas saya cukup
berat untuk membangun perempuan dan anak.Sekitar 160 juta perempuan yang ada di
Negara ini dan 83 juta anak-anak dan 70% Bangsa ini adalah perempuan dan anak
yang harus menjadi perhatian pemerintah
ujar Yohana.
Saya
perhatikan pembangunan selama ini Infrastruktur, jembatan , saya ingat
dulu teman saya dari Srilangka katakan Ibu Menteri ini kami memperhatikan SDM
lebih dulu , angka kematian Ibu harus turun, angka kematian anak harus turun,
literasi baca turun, dan kekerasan terhadap anak, rentan rehabilitas, lansia
harus terpenuhi semua , baru mereka membangun infrastruktur itu kata teman saya
dari beberapa negara.
Indonesia
dipilih dari 10 Negara besar membawa planet Tahun 2030 dipilih PBB ini
merupakan tugas kita yang besar, saya tidak bisa berjalan sendiri , mengapa
Indonesia dipilih dikatakan Indonesia adalah mayoritas penduduknya muslim nomor
satu di dunia oleh karena itu PBB memilih Indonesia karena Toleransinya Tinggi,
termasuk perempuan dianggap cukup maju oleh karena itu perempuan Indonesia
sudah mulai diajak ke daerah-daerah konplik seperti Afganistan. Saya memimpin 5
orang perempuan -perempuan semua masuk Afganistan , di Afganistan Woemn sebagai
pembawa perdamaian , saya bicara bagaimana Indonesia aman, damai. Ini
menunjukan bahwa Indonesia sudah roll Model Cuma itulah untuk membawa perempuan
ke planet 50:50 sesuai SDGs.
Suatu Bangsa Suatu Negara belum dikatakan belum maju , belum bebas dari kemiskinan bila perempuan , belum ada garis aman . Sudah saatnya laki-laki memberikan kesempatan sebesar-besarnya kepada perempuan, akses peluang pada perempuan jangan didominasi oleh kaum laki-laki , karena di Indonesia budaya Patrinial masih ada hingga kesenjangan antara laki-laki dan perempuan sangat tinggi. Di Legislatif baru 17 % perempuan kepala daerah baru 86 orang dan posisi lainnya sangat sedikit ujarnya.
Saya memohon
kepada Gubernur Sumatra Utara diperhatikan kedepan perempuan-perempuan untuk
menduduki posisi Bupati, Walikota dan lain-lain , Legislatif harus naik,
ditimgkat Provinsi hanya 16 % di tingkat Kab/Kota hanya 14 % , masih kurang
bagaimana kita bisa mengejar Planet 50 : %0
Tahun 2030 Untuk memenuhi kuota perempuan di parlement saja 3o %
sangat susah luar biasa.
Tugas kami banyak kami punya program 3 Ends. Apa yang dilakukan Kementerian kami dengan memberikan bantuan bagi kab/kota meskipun sedikit dan kami memberikan penghargaan kab/kota layak anak ,Semua harus bergerak Bersama untuk masyarakat Isu anak karena sesuai dengan komisi hak anak , Tumbuh kembang anak dan perlindungan anak diberikan oleh negara. Tugas perlingan perempuan dan anak adalah urusan wajib daerah yang dilakukan oleh kepala daerah dan ini sudah diatur oleh N0.23 Tahun 2014. Bahwa tidak rugi untuk memberikan anggran untuk perempuan dan anak kita harus selamatkan perlindungan perempuan dan anak, perempuan selamat , saya percaya provinsi ini akan selamat, kedepan mereka harus sehat , mereka menghasilkan generasi generasi penerus bangsa tegas Menteri Yohana
Tugas kami banyak kami punya program 3 Ends. Apa yang dilakukan Kementerian kami dengan memberikan bantuan bagi kab/kota meskipun sedikit dan kami memberikan penghargaan kab/kota layak anak ,Semua harus bergerak Bersama untuk masyarakat Isu anak karena sesuai dengan komisi hak anak , Tumbuh kembang anak dan perlindungan anak diberikan oleh negara. Tugas perlingan perempuan dan anak adalah urusan wajib daerah yang dilakukan oleh kepala daerah dan ini sudah diatur oleh N0.23 Tahun 2014. Bahwa tidak rugi untuk memberikan anggran untuk perempuan dan anak kita harus selamatkan perlindungan perempuan dan anak, perempuan selamat , saya percaya provinsi ini akan selamat, kedepan mereka harus sehat , mereka menghasilkan generasi generasi penerus bangsa tegas Menteri Yohana
Sekarag
kekerasan pada perempuan dan anak sudah
terjadi di mana-mana, menentarkan semakin meningkat, perceraian semakin meningkat
di negara ini yang dampaknya pada anak-anak. Kita sedang menyiapkan masa depan
mereka akan lebih baik merekalah yang memutus mata rantai kekersaan anak
apalagi , sekarang paling tinggi yang dihadapi anak adalah pelecehan seksual
untuk anak dibawah umur , justru KDRT menurun , pelecahan , pencabulan terus
meningkat , saya berharap kedepan tidak ada lagi kekerasan terhadap perempuan dan
anak. Dan Kita jadikan Indonesia Layak Anak tuturnya. Diakhiri dengan pembacaan
pantun yaitu Sebapak sirih , sekutu pesan, pesan indah dari durian, kami disini
kumpul di Medan membangun anak dan perempuan tuturnya.
Sementara itu Forkom Puspa Jawa Barat yang dipimpin oleh Ketuanya Dra, Hj.Ratnaningsih ,MM beserta anggotan, ikut menghadiri Temu PUSPANAS 2018 di Medan .Saat di temui SWARAWANITANET., dia menuturkan bahwa dalam PUSPANAS 2018 diadakan berbagai diskusi yang dibagi dalam berbagai komisi, yaitu komisi A (program kerja), komisi B (kelembagaan), komisi C (evaluasi sinergi), komisi D (rekomendasi SDGs, komisi E (kordinasi Dinas PPPA) Evaluasi program yang sudah dilaksanakan.
Lebih lanjut Hj.Ratnaningsih menuturkan "Saya menghadiri dan mengikuti Rapat Nasional Forkom Puspa se-Indonesia dengan harapan hasil dari semua sidang komisi, bisa menghasilkan keputusan/kebijakan yang jelas, untuk langkah Forkom Puspa selanjutnya.Agar terasa guna dan manfaatnya oleh masyarakat dan mewujudkan HE FOR SHE.Sudah waktunya lelaki memberi kesempatan pada perempuan di segala bidang dan ikut tuntaskan Three End, sehingga harkat martabat perempuan Indonesia bisa terangkat dimata dunia ujarnya.(dh)
Sementara itu Forkom Puspa Jawa Barat yang dipimpin oleh Ketuanya Dra, Hj.Ratnaningsih ,MM beserta anggotan, ikut menghadiri Temu PUSPANAS 2018 di Medan .Saat di temui SWARAWANITANET., dia menuturkan bahwa dalam PUSPANAS 2018 diadakan berbagai diskusi yang dibagi dalam berbagai komisi, yaitu komisi A (program kerja), komisi B (kelembagaan), komisi C (evaluasi sinergi), komisi D (rekomendasi SDGs, komisi E (kordinasi Dinas PPPA) Evaluasi program yang sudah dilaksanakan.
Lebih lanjut Hj.Ratnaningsih menuturkan "Saya menghadiri dan mengikuti Rapat Nasional Forkom Puspa se-Indonesia dengan harapan hasil dari semua sidang komisi, bisa menghasilkan keputusan/kebijakan yang jelas, untuk langkah Forkom Puspa selanjutnya.Agar terasa guna dan manfaatnya oleh masyarakat dan mewujudkan HE FOR SHE.Sudah waktunya lelaki memberi kesempatan pada perempuan di segala bidang dan ikut tuntaskan Three End, sehingga harkat martabat perempuan Indonesia bisa terangkat dimata dunia ujarnya.(dh)
0 Komentar