MEDAN.SWARAWANITA NET. Kementerian Pemberdayaan
Perempuan dan Perlindungan Aanak (Kementerian PPPA) menyelenggarakan Temu
Nasional Partisipasi Publik Untuk Kesejahteraan Perempuan dan Anak (Temu PUSPA
Nasional) Tahun 2018 yaitu sebagai ajang
pertemuan lembaga masyarakat dunia usaha dan media,untuk pemberdayaan perempuan
dan perlindungan anak.Diadakan di Medan 11-14 Desember 2018.
Temu
Nasional PUSPA Tahun 2018 adalah pertemuan yang ke tiga setelah sebelumnya Temu Nasional sama kedua dilaksanakan pada
Tahun 2017 di Kota Surabaya. Tema yang diusung adalah Sinergi Untuk Percepatan
Pembangunan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak.Sebuah semangat untuk
berbagai inspirasi dan bersinergi antara pemerintah, baik pusat maupun daerah,
dengan lembaga, dunia usaha dan media dalam mendukung pembangunan pemberdayaan
perempuan dan perlindungan anak dalam rangka mewujudkan perempuan dan anak
sejahtera.
Acara ini
dihadiri Menteri PPPA Yohana Yambise, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Dinas PP-PA
Tingkat Provinsi seluruh Indonesia, Forum PUSPA provinsi se-Indonesia yang
mewakili Organisasi Keagamaan Kemasyarakataan, Akademi/Lembaga Riset, Lembaga
Profesi Dunia Usaha, dan Media, Forum Komunikasi PM-PPPA, dan
Kementerian/Lembaga.
Dalam Acara
ini tampil Pemateri yaitu KPPPA tentang Kebijakan dan Program Prioriitas PPPA oleh
Sespen PPA-PA, Bapennas Peran Lembaga
Masyarakat Pencapaian SDGs, Prof.Dr.dr. Hayono Suyono Pembangunan Perempuan dan
Anak di Pedesaan, Dr.Martha Tilar Peran Swasta dalam Peningkatan Pemberdayaan
Perempuan dan Perlindungan Anak. Forum Puspa Sumut Best Practise Pelaksanaan Sinergi, Child Right
Bisnis Principles, FORKOMNAS
Daeng Suarmi, Peingkatan kualitas Hidup Perempuan di Desa Winangun
Jaya Kab Bogor, Forum Puspa NTB
Peningkayan dan Pembangunan kualitas hidup dan perkembangan anak pasca bencana
gempa di lombok.
Tema Temu
Nasional PUSPA Tahun 2018 adalah Sinergi Untuk Percepatan Pembangunan
Pemberdayaan Perempuan Dan Perlindungan Aank. Tema ini reevan mengingat pertama
persoalan perempuan dan anak tidak mungkin diselesaikan oleh satu lembaga
sendirian, baik itu lembaga pemrintah maupun lembaga masyarakat.Kedua sudah banyak
lembaga masayarakat dengan beragam kemapuan, keahlian dalam pengalamnnya yang
melakukan sesuatu untuk perempuan dan anak.Hasil yang dapat diperoleh akan
disignifikan, manakala terjalin sinergitas dan koloborasi , baik antara
Kementerian PP-PA maupun Dinas PP-PA di Provinsi dan Kabupaten/Kota dengan
lembaga masyarakat maupun antar lembaga masyarakat dalam menangani persoalaan
perempuan dan anak dan meningkatkan
kesejahteraan mereka.
Temu
Nasional PUSPA Tahun 2018 bertujuan untuk Penguatan sinergitas pemerintah/pemda
dengan public (lembaga profesi, Dunia Usaha, Organisasi keagamaan, Organisasi
Kemasyarakatan, Perguruan Tinggi, Media dan Komunitas-komunitas lainnya yang
peduli pada pemberdayaan perempuan dan anak) dalam rangka memaksimalkan
pelibatan partisipasi masyarakat untuk percepatan pencapaian program Perempuan
dan Perlindungan Anak.Dan Adanya rekomdendasi konsep kebijakan implementasi
masyarakat dalam percepatan pencapaian SDGs uatamanya target yaitu kesetaraan
gender .
Manfaat Temu
nasional PUSPA Tahun 2018 menawarkan banyak manfaat, baik bagi pemerintah
pusat, pemerintah daerah, lembagamasyarakat maupun dunia usaha dan media
sebagai berikut : Peserta dapat mengetahui beragam pengetahuan dan pengalaman ,
terutama dari berbagai elemen masyarakat
yang terkait pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak.Peserta dapat
memaparkan pengalaman dan inovasi terbaiknya untuk pemberdayaan perempuan dan
perlindungan anak selama dalam pertemuan, Peserta dapat berdialog lebih jauh
dengan pemerintah dan berbagai elemen masyarakat masyarakat berkenaan dengan
peluang-peluang kerjasama dan koloborasi program dan Peserta dapat terlibat
aktif untuk memperkuat partisipasi public untuk kesejahteraan perempuan dan
anak melalui kesepakatan-kesepakatan bersama. Forkom Puspa Provinsi Jawa Barat
yang dipimpin oleh Hj.Ratnaningsih beserta anggota ikut menghadiri Temu Nasional Puspa.(dh)
0 Komentar