BANDUNG.SWARAWANITA NET. - Irama Goresan
(Chinese Caligraphy &Printing Exhibition) Pembukaan Pameran Senin,
(19/11/2018) Pameran berlangsung 201-21
November 18, 2018 Diskusi &Workshop Chaligraphy&Chinese Printing Rabu
(21/11/2018) bertempat di B Lt.5 Seni
Rupa Murni FSRD UK Maranatha
Art Space Seni Rupa Murni- FSRD Universitas Kristen Maranatha Jl.Prof.Surya Soemantri N0.^5 Bandung. Dibuka
Untuk Umum.
Pada saat pembukaan pameran Chinese Caligraphy &Printing Exhibition
Tjutju Wijaya yang juga Dosen Seni Rupa
Murni FSRD UK Maranatha menampilkan berbagai hasil karyanya, yang membuat para
undangan yang hadir terpukau dengan hasil karyanya. Saat di temui Swara Jabbar,
Tujtju Wijaya menuturkan bahwa pameran Chinese Caligraphy &Printing
Exhibition ini untuk pertama kali diadakan, dengan tujuan agar dikembangkan ,
saya lihat kaligrafi-kaligrafi di Bandung sudah tua dan memang menggeluti ini
sudah 20 tahunan , sayang kalau tidak ada generasi penerusnya ujarnya.
Lebih lanjut Tjutju mengatakan “saya lihat mereka punya kemampuan dari
tahun ketahun dan itu kita bisa baca, kalau kita menyelaminya”, semua ada
karakternya dan ada ciri tersendiri , ada orang yang menulisnya kurang berani,
pasti kelihatan sifat-sifatnya ujarnya.
Visi dan misinya ingin mengembangkan dan melestarikan kepada generasi muda
penerusnya, terbukti banyak murid-murid dari pesantren Darul Inayah Kab. Bandung
Barat yang menggeluti seni kaligrafi,
mereka sudah mahir untuk menulis kaligrafi mereka tidak kalah bagusnya dengan
mahasiswa, pembinaan mulai dari catur gajah,yang dimulai dilatih mahasiswa-mahasiswa
belajar dengan benar.
Harapannya dengan adanya pameran ini bisa menarik generasi muda untuk bisa
menyukai dan belajar kaligrafi, dan seandainya melukis juga akan meningkat
lebih bagus. Sandainya memegang kuasnya juga harus konsentrasi dan akan
berpikiran positif thingking, ada pakemnya seni kaligrafi pakai warna hitam
ujar Tjutju
Sementara itu Ketua Yayasan Harapan Kasih (HAKKA) Tjie Tjin Fung
mengapresiasi dengan adanya pameran Chinese Caligraphy &Printing Exhibition
dan melihat banyak hasil kaligarfi sangat bagus sekali, dan bisa digabungkan
dengan seni Indonesia dan mengajak para kaula muda untuk mencintai dan belajar seni
kaligrafi tuturnya.
Peserta Pameran yaitu :
1.
T
jt Tjutju
Wijaya (77 thn) Bandung Penasehat
‘Chengde Chinesen Caligraphy & Painting Assciation” Dosen Seni Rupa
Murni FSRD UK Maranatha.
2.
Anwar
Hidayat (85 th) Bandung Tahun 1994
sampai sekarang aktif mengikuti Pameran Kaligrafi di berbagai negara antara
lain : Tingkok , Jepang Korea .Tahun 2006 Karya Kaligrafi di simpan di Museum
Si Maqian.
3.
Lianto
Basuki (73 thn) Cianjur Ketua “ Chengde Chinese Callingrafy & Painting
Assciation” dan berbagai jabatan dalam dan luar negeri. Beberapa tahun ini
hasil karya berprestasi dan penghargaan dalam kompetisi atau pameran dalam dan
luar negeri antara lain Tiongkok, Jepang dan Korea.
4.
Ferdy
Linggawirawan (70 thn) Bandung. Wakil Ketua Bandung Chende Chinese Callgraphy
& Painting Assocition. “ikut Pameran “One Belt One Road, The 2 “Annual
Invitational Grand Exhibition of Internasional Chinese Calligraphy 2018 dan
berbagai pameran dan lomba kaligrafi dalam dan luar negeri.
5.
Lo
Neng Yun (84 thn) Bandung Pangajar kaligrafi di Bandung, Jakarta, Garut,
Cianjurdan Bogor.
6.
Tan
Tjin Tjin (74 thn). Penyelengara Vihara
Budi, Belajar Kaligrafi kepada Rahmat Iskandar/Huang Dechang. Sejak tahun 2011,
telah mengikuti berbagai pameran/lomba kaligrafi. Penghargaan Mas “Beijing Liu
YI Jiayun” 2016.
0 Komentar