Kesehatan Dan Pendidikan Menjadi Tuntutan Warga Saat Reses III Tahun 2018

BANDUNG.SJN COM. -Politisi Perempuan dari Partai Golongan Karya , yang juga merupakan Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat Hj. Cucu Sugyati mengadakan Reses III Tahun 2018 di 8 Titik di Dapil II Jabar. Pada acara Reses yaitu untuk menyerap aspirasi masyarakat di Dapilnya. Aspirasi yang disampaikan yaitu terkait masalah pendidikan, kesehatan dan Infrastuktur tidak banyak dibandingkan dengan bidang kesehatan terutama tentang BPJS, sarana dan prasarana RKB baik itu PAUD, SD, SMP,SMA dan SMK .
Kemudian sampai saat ini masyarakat masih keslutan air bersih, memang curah hujan cukup tinggi, air bersih untuk wilayah tertentu sangat kesulitan menjadi kendala, juga di wilayah Kab Bandung Barat kekurangan air hal dikatakan H.Cucu Sugyati di Gedung DPRD Provinsi Jawa Barat, Kamis (13/12/208).

Lebih jauh Anggota Komisi V DPRD Jabar ini menuturkan Permasalaha yang terjadi di masyarakat terutama dunia kesehatan bagaimana BPJS itu bisa melayani masyarakat pada hari ini, masih sulit banyak kendala, banyak kekurangan ruang rawat inap, tentunya masyarakat pengguna BPJS ruang kls 3 masih kekurangan, kemudian ruang isolasi, ruang operasi sehingga daftar tunggu untuk operasi agak panjang ini yang menjadi persoalan bagaimana Prov Jabar untuk rumah sakit rujukan itubisa memfasilitasi sarana dan prasarana sehingga pelayanan kesehatan terhadap masyarakat bisa optimal langsung dirasakan oleh masyraakat ujarnya.

Jadi semua ingin sehat, kemudian juga ingin terpenuhi secara kesehatan , perlu untuk difasilitasi adalah sarana dan prasarananya, ketika tenaga medisnya ada, ketika sarana dan prasarana tidak ada tidak memadai , kemudian kita juga kita kesulitan tenaga medis dan para medis kita memang tadi di wilayah-wilayah masalah kekurangan tenaga medis dan para medis terutama untuk mengoperasikan alat-alat yang sekarang cukup canggih , itu salah satu kendala juga, artinya harus Profisional , harus dokternya yang mempunyai keahlian dibidang itu.Itu yang menjadi persoalan , kemudian hal-hala lain lebih kepada fungsi pelayanan kesehatan di masyarakat mudah dijangkau /wilayah aksesnya.

Jadi untuk wilayah-wilayah tertentu itu masih jauh dari pusat pelayanan kesehatan karena memang melihat wilayah struktur daerah yang  terjal yang berjauhan, itu tidak mungkin difasilitasi oleh satu pelayanan kesehatan saja, tetapi harus berpikir kedepan , ini harus ada dokterkeliling, Program Layad yang diluncurkan Pemprov Jabar sangat mendukunsekali adanya program tersebut, karena untuk wilayh-wilayah terpencil itu sulit terjangakau walaupun satu wilayah , walaupun sudah ada satu puskesmas.karena rumah sakit tetap sangat jauh ujarnya.

Bnayak masukan terkait kesehatan perlunya ambuland tiap desa, ada yang punya ambuland dan ada yang tidak punya ambuland, mungkin ada  di kecamatan tapi berjauhan untuk peminjamannya , itu menjadi satu kendala , berharap di suatu desa satu ambuland, memang ada beberapa desa yang mempunyai ambuland akan tetapi tidak sama satu desa dengan desa lainnya.Jadi berharap kedepan itu jadi penunjang sarana dan prasarana bidang kesehatan dilengkapi lagi.


Permintaan puskesmas di dearah yang memang jauh permohonan dibandingkan puskesmas ada juga, karena kami  anggota DPRD jawa Barat kemudian kami di Komisi V yang membidangi bidang kesehatan sangat mensupport sekali pelayanan kesehatan yang bisa dan mudah dijangkau oleh masyarakat merespon dan prasarana sehingga pelayanan kesehatan terhadap masyarakat belum optimal ujarnya. (dh)

Posting Komentar

0 Komentar