BANDUNG.SWARAWANITA NET. -Penyandang disabilitas merupakan
Sebagai warga negara, penyandang disabilitas juga
mempunyai kedudukan hukum dan hak asasi manusia yang sama dengan masyarakat
lain.
“Untuk
mewujudkannya, pemerintah telah menerbitkan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2016
tentang Penyandang Disabilitas. Aturan ini mengajak semua pihak untuk
mewujudkan kesamaan hak dan kesempatan bagi penyandang disabilitas menuju kehidupan yang sejahtera,
mandiri dan tanpa diskriminasi.
Akan tetapi pada
kenyataannya, Sosok Dini Setia Utamai (25) menyandang disabilitas yang bermukim
di Kota Bandung, membuka mata kita semua bahwa kaum disabilitas masih termajinalkan,
keberadaan UU No.8 Tahun 2016 belum
terasa oleh kaum disabiltas.
Sosok perempuan yang murah senyum ini,
menggambarkan kelembutan dan ketegarannya meskipun wajahnya penuh dengan luka
bakar, dia tidak minder dan putus asa untuk terus bangkit dan menyambut
secercah harapan untuk masa depannya.
Kemampuan
penyandang disabilitas tidak kalah hebatnya dengan masyarakat lain.Karya-karya
penyandang disabilitas yang kreatif dan inovatif, hal
ini dibuktikan berkat tangan-tangan terampilnya membuat bunga-bunga dari bahan pelanel, pita saten
dan bahan sabun.
Belajar secara otodidak via youtube belajar sejak bulan September 2018 , coba-coba buka usaha Alhamdulillah prospeknya bagus, sering ikut bazzar dan sekarang berkesmpatan ikut bazzar di acara Iwapi.Ia pun tergabung di Himpunan Wanita Disabilitas Kota Bandung.
Hasil karya Boket bunga banyak diminati untuk pernikahan ataupun wisuda.Kendala yang dihadapinya yaitu belajar dari youtube beda kalau dari guru langsung, kita harus lebih lebih teliti belajarnya ujarnya.
Selama ini belum ada bantuan dari pemerintah, modal awal Rp. 100.000 untuk pembuatan buket bunga dijual Rp.150.000 jadi mendapat keuntungan 50 ribu dan keuntungan itu dikumpulkan lagi untuk modal usaha untuk beli bahan lagi Alhahamdulilah bisa buat beberapa bunga, dan dipasarkan online atau kalau ada wisuda UPI atau di Sabuga.Produknya diberi nama Setia Craft dipasarkan melaui Instagram atau whatshapp 083821132884.Jl Hegarmanah Cikendi RT.05 RW 03 Kel.Hegarmanah Kec Cidadap Kota Bandung.
Saya mohon pemerintah memperhatikan nasib kaum disabilitas
seperti kami, dan diberi modal dan pemasarannya tandasnya.
Keterbatasan phisik ini hampir 60 % luka bakar karena sejak kecil usia 3 th mengalami musibah saat transmigrasi ke Sulawesi,pasang patromak terbakar dan kakak nya sampai wafat dan melukai dirinya.
Inspirasi untuk perempuan –perempuan untuk bangkit meskipun
keterbatasan .Saya tidak bisa melihat dengan jelas karena penglihatan sedikit buram, makanya saya produksi bunga
yang tidak dijahit , kalau dijahit saya kurang melihat , jadi pakai lem dan gunting.Harapan untuk pemerintah saya ingin mengejar cita-cita, ingin
sekolah dari kecil saya tidak sekolah ,sejak
kecil saya tidak mengenyam pendidikan, dulu saya di daftarkan oleh orang tua di SD, akan tetapi saya tidak diterima ,
mungkin saat itu ada diskriminasi
Belum sama sekali mengenyam pendidikan, Buat saya saat ini pun saya ingin mengejar cita-cita dengan mengenyam pendidikan ujarnya.
Allah masih memberi kesempatan untuk belajar , saya pikir
belajar itu dimanapun tidak di bangku sekolah saya belajar dari youtube itupun
belajar.
Saya ingin membuktikan bahwa saya mampu ketika orang-orang
tidak memberikan kesempatan sekolah, tidak memberikan kesempatan seperti orang
lain. Semoga Pihak Pemerintah maupun pihak manapun yang bisa membantu saya bisa
merasakan mengenyam dunia pendidikan meskipun usia saya tidak muda lagi, akan
tetapi semangat belahar terus mengelora di hati saya, semoga terwujud pungkasnya.
(diah)
0 Komentar