BANDUNG.SWARAWANITA NET. -Gubernur Jawa Barat Ridwal Kamil beserta Kepala DP3AKB Provinsi
Jawa Barat Poppy Sophia Bakur serta
Ketua Tim Penggerak PKK Atlia Praratya
Kamil menggelar Japri dengan tema human Trafficking di halaman Gedung Sate
Bandung, Kamis (10/1/2019). Pada kseempatan tersebut Gubernur Ridwan Kamil memaparkan kasus human
trafficking tersebut terjadi karena faktor ekonomi. Selain itu, kurangnya
pengetahuan para korban menjadi faktor lain terjadinya perdagangan orang.
“Kalau
kita lihat kasus human trafficking kita lihat pertamanya ada iming-iming
ekonomi. Tanpa diketahui bahwa mereka juga diperbudak secara seksual, sesuatu
yang mengerikan dan mengkhawatirkan,” ujar Emil.
Untuk
itu, Pemdaprov Jabar memperbaharui komiten dan merapatkan jajarannya agar angka
TPPO dapat ditekan dengan berbagai program Jabar Juara seperti Sekoper Cinta,
Mesra, One Village One Company, Jabar Quick Response, Masagi, Bumdesa Juara,
dan lain-lain.
Selain
itu, kolaborasi dengan berbagai pihak seperti aparat penegak hukum, Lembaga
Perlindungan Anak, NGO, dan pihak lainnya juga dilakukan sebagai langkah
sinergi pencegahan dan penanganan TPPO di Jabar.
“Oleh
karena itu, fundamentalnya yang pertama adalah kita pastikan ekonomi Jawa Barat
ini menguat, tidak bisa dibiarkan,” jelas Emil.
“Diharapkan
dengan desa kuat ekonomi kuat, tidak ada lagi ibu-ibu yang terpakasa jadi TKW.
Tidak ada lagi anaknya yang terpaksa, tidak ada informasi, tidak ada kegiatan
diiming-imingi, dibohongi, ditipu,” sambungnya.
Emil
menambahkan, pihaknya juga terus mendorong keharmonisan dan ketahanan keluarga
di Jawa Barat melalui berbagai program, salah satunya program Sekoper Cinta
yang diluncurkan beberapa waktu lalu oleh Menteri Pemberdayaan Peremuan dan
Perlindungan Anak RI.
“Selain
ekonomi, keluarganya juga harus harmonis. Ibunya harus bisa mapatahan, anaknya
juga taat pada orang tua. Makanya program Sekolah Perempuan Menggapai Impian
dan Cita-cita (Sekoper Cinta) kita launching,” tukas Emil.
“Di
dalamnya ada program penguatan ketahanan keluarga, keharmonisan keluarga, dan
juga ekonomi. Jadi, hulunya kita lakukan pencegahan dan ujungnya kita sangat
responsif,” tambahnya.(die)
0 Komentar