BANDUNG.SWARAWANITA.NET. - Anggota DPRD Provinsi Jawa
Barat dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), yang juga Ketua Fraksi PKB DPRD
Jawa Barat H.Oleh Soleh, SH menjaring aspirasi masyarakat di 8 Titik di Dapil
XII (Garut, Kota Tasikmalaya, Kab Tasikmalaya).
Dalam masa menjaring
aspirasi masyarakat khususnya di Tasik Selatan , hasilnya ada beberapa hal yang
menjadi perhatian yaitu terkait Infrastruktur yaitu jalan-jalan kecamatan
lintas kabupaten itu cukup parah sekali, mereka ingin segera mendapat perhatian
, muah-mudahan Tahun 2019 bisa tercover, selain itu masyarakat menanyakan
terhadap apa yang di ekpos oleh Kang Emil (Gubernur Jawa Barat) tentang adanya
program Jamu (jalan Mulus), mereka menanyakan realisasinya, masyarakat
bertanya . Hal ini dikatakan Ketua Fraksi PKB DPRD Jawa Barat. H.Oleh
Soleh di ruang kerjanya,
Lebih lanjut
Politis PKB yang selalu tampil trendy ini menuturkan Saya sebagai Anggota
Dewan Jawa Barat juga bertanya sumber pendanaannya dari mana, Betul dong.
Pembiayaannya dari darimana. Hampir di setiap kecamatan , setiap kelurahan,
setiap Desa bahwa layanan Kesehatan bagi warga yang memegang BPJS ini cukup
mengkwatirkan banyak sekali pasien-pasien yang memegang kartu KIS , BPJS tidak
mendapat pelayanan yang baik , bahkan tidak jarang banyak sekali yang
pulang karena dengan alasan kamar penuh. Kemudian khusus untuk Tasik meminta
keseriusan untuk otonomi baru karena salah satu program Kang Emil adalah
Otonomi Baru , keseriusannya sampai sejauhmana , warga banyak menanyakan hal
itu ujar H.Oleh
Kemudian dibidang
ekonomi, tentunya masyarakat juga, merasakan beban hidup yang berat
dengan harga-harga yang cukup mahal hari ini, maka minta keseriusan juga soal 1
desa 1 usaha ini realisasinya seperti apa. Apakah ini akan ditangulangi oleh Dinas
BPMPD atau ada badan , karena diserahkan ke BPMPD , rasanya banyak
persoalan , usul saya adanya badan khusus yaitu Badan Pengetasan kemiskinan ,
Masyarakat desa melalui 1 desa 1 usaha seperti itu,
Soal Desa Digital
semua menyambut baik dan anggarannya sudah ada tinggal direalisasikannya tidak
menjadi masalah, tapi yang menjadi masalah 1 desa 1 Usaha , Program Jamu
(jalan Mulus) , kemudian DOB.
Untuk sektor
Kesehatan maka jalan keluarnya bagaiman Provinsi memperbanyak rumah sakit-rumah
sakit rujukan dari Kab/Kota minimal dari 4 arah mata angin , syukur-syukur
kalau ada per Dapil per wilayah Timur, Utara, Barat dan Selatan itu ujarnya.
Seperti kita ketahu RS. Hsan sadikin menjadi rujukaan bagi Kab/Kota di Jawa
Barat .
Kedepan untuk
sektor Kesehatan fokus ke Rumah Sakit untuk penambahan rumah sakit. Sedangkan
yang tak kalah pentingnya yaitu terkait Sanitasi yaitu banyak warga yang
BAB sembarangan tidak mempunyai MCK, makanya sanitasi perdesaan ini harus
segera digalakkan , sepertinya bukan hanya di Tasik saja, mungkindi daerah lain
di Jawa Barat Juga banyak, jangan sampai di Jawa Barat banyak proyek
Mercu Suar akan tetapi warganya BAB di kali, ini sungguh ironis tuturnya.
Kabupaten
Tasikmalaya yang mengalami bencana banjir bandang beberapa waktu lalu,, harus
mendapat perhatian yaitu rekontruksi pasca bencana , mereka menanyakan alurnya
bantuan ,bagaimana kejelasan rekontruksi paska bencana , selama ini belum ada
penyaluran bantuannya , bantuan itu baru gembar gembor di Medsos saja, secara
teknis juklak juklisnya seperti apa, yang penting Kang RK (Ridwan
Kamil) datang ke Kabupaten Tasikmalaya. Coba tengok, masyarakat mengharap
kehadiran Gubernur Jawa Barat. Kasian ada 1000 orang yang hidup di tenda
tanpa adanya nya kepastian, negara harus hadir jika rakyat
membutuhkannya.
untuk bidang
Pendidikan utamanya adalah bidang pendidikan Formal adalah guru-guru honorer
minta kejekasan dan kepastian kalau dibedakan non formalnya itu guru-guru
madrasah ,ajengan-ajengan mereka juga minta perhatian secara khusus , Terkait
guru Honorer itu pada intinya mereka ingin sejahtera,soal mereka masuk PNS itu
hanya jaminan pada intinya muaranya ingin sejahtera , tidak jadi PNS juga yang
penting sejahtera.
Alhamdulillah Kang
RK melouncing pesantren one produk , mudah-mudahan ini menjadi jawaban solusi
bagi mereka khususnya bagi kalangan madrasah, majelis taklim,dan pondok
pesantren , yang menjadi pertanyaanya itu bagaimana realisasinya , ini louncing
terus tetapi tidak tuntas , beribu louncing , jangan sampai membaut
kembang-kembang saja, tapi buahnya tidak ada , jangan kau menabur bunga
lebih baik kau menabur buah tegas H. Soleh.(dh)
0 Komentar