BANDUNG.SWARAWANITA NET
-Banyak cara untuk menunjukan kecintaan terhadap lingkungan.
Salah satunya dengan memanfaatkan transportasi publik dan sepeda sebagai alat
transportasi sehari-hari. Atau membiasakan diri berjalan kaki untuk mencapai
tujuan tertentu.
Hal itulah yang ditunjukan oleh
Komunikasi Bandung Menulis melalui buku terbarunya “Bergerak Tak
Berasap”. Buku tersebut berisikan cerita para pengguna transportasi publik,
pejalan kaki dan pesepeda. Mereka mengajak berbudaya menjaga lingkungan lewat
buku setebal 117 halaman.
Sebanyak 36 penulis mengisahkan
pengalamannya untuk menjaga lingkungan. Mereka terdiri dari guru, siswa bahkan
pegawai. Peluncuran buku "Bergerak Tak Berasap" ini digelar di
Aula Kantor Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Jalan Seram No 2 Bandung,, Rabu
(23/1/2019).
Salah seorang penulis, Steffi Budi
Fauziah menceritakan dirinya berjalan kaki saat bersekolah. Khususnya saat
berada di bangku Sekolah Dasar.
"Setiap pagi saya diantar ayah
berangkat sekolah dengan sepeda motor agar tidak telat. Saat ayah sibuk dengan
pekerjaannya dan harus berangkat sebelum subuh, saya pun dengan lapang dada
berangkat sekolah lebih pagi. Saat pulang saya harus mandiri dan berjalan kaki.
Saya tak pernah keberatan, karena saya sadar bahwa jalan kaki ternyata banyak
manfaatnya," ungkapnya.
Wakil Wali Kota Bandung, Yana Mulyana
yang hadir dalam acara tersebut mengapresiasi buku "Bergerak Tak
Berasap". Tulisan di buku tersebut bisa menginspirasi orang lain untuk
berbuat hal yang sama.
"Inisiatif dari Komunitas Bandung
Menulis ini mengajak masyarakat untuk mencintai lingkungan dengan menggunakan
transportasi publik maupun berjalan kaki dan bersepeda," ujarnya.
Atas hadirnya buku tersebut, Yana pun
mendorong kepada masyarakat untuk beralih ke tranportasi publik. Ia pun
mengimbau, warga lebih baik berjalan kaki atau bersepeda jika menuju sebuah
tempat yang jaraknya tidak terlalu jauh.
"Mudah-mudahan buku ini bisa
memotivasi warga Bandung yang bersikap sama menggunakan kendaraan ramah
lingkungan. Dampaknya, udara Kota Bandung menjadi lebih baik,"
katanya.
Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan
Kota Bandung, Didi Ruswandi mengatakan, proses pembuatan buku tersebut dimulai
sejak Juli 2018 lalu. Sejak mengumumkan akan dibuat buku tersebut melalui media
sosial, sangat yang ingin bergabung.
Hingga akhirnya terkumpul sebanyak 53
tulisan dan kemudian diseleksi menjadi 36 tulisan.
"Minat menulis masyarakat cukup
tinggi. Apalagi dengan tema tentang lingkungan dan ajakan menggunakan
transportasi umum," akunya.
Menurut Didi, buku tersebut akan dibagikan
ke sejumlah sekolah yang telah mengikuti program “bike to school” dan “walk to
school”.
"Ini dapat mengedukasi masyarakat
dalam mencintai lingkungan dan menggunakan sepeda maupun berjalan kaki,"
tuturnya.
0 Komentar