SPAM
kali ini menggunakan teknologi terbaru dalam pengelolaan dan pengolahan airnya,
dimana SPAM ini menggunakan teknologi Scada atau Supervisory Controling
Automatic Data Analisys, sistem kontrol dan distribusi baik kualitas dan
kuantitas air dilakukan secara jarak jauh.
Emil,
sapaan akrab Ridwan Kamil, pun memberikan apresiasi kepada berbagai pihak yang
telah membangun tempat pengolahan air bersih yang digadang-gadang menjadi SPAM
Regional pertama di Indonesia ini.
Selain
itu, instalasi pengolahan airnya terletak di dalam ruangan atau indoor dan
dilakukan secara otomatis karena didukung komputerisasi.
“Hari
ini dengan bangga Pemerintah Provinsi Jawa Barat meresmikan fasilitas SPAM
Regional. Salah satu yang tercanggih, karena menggunakan teknologi terbaru
namanya Scada. Dimana pengolahannya tidak seperti yang dulu outdoor. Sekarang
sudah indoor, computerized, dan otomatis,” kata Emil ditemui usai acara
peresmian di instalasi SPAM Regional Metro Bandung di Desa Sukamaju, Kecamatan
Cimaung, Kabupaten Bandung, Kamis (10/1/2019).
Melalui
SPAM Regional ini, diharapkan akan mampu meningkatkan akses masyarakat terhadap
air bersih kepada 140.000 jiwa (28.000 sambungan rumah). Terutama di Kota dan
Kabupaten Bandung.
“Ini
akan memberikan tingkat layanan penyediaan air minum yang lebih banyak, yang
maksimal sesuai wilayah, yaitu wilayah selatan Bandung Raya baik kabupaten
maupun kota (Bandung),” ucap Emil.
Sistem
Penyediaan Air Minum Regional Metropolitan Bandung Raya Wilayah Selatan merupakan
SPAM Regional pertama di Jawa Barat. Sumber airnya dari Sungai Cikalong dengan
kapasitas 350 liter/detik yang akan melayani Kota Bandung 200 l/detik dan
Kabupaten Bandung 150 l/detik. Total investasi sebesar Rp. 253 Miliar.
“Pipa
kita didesain untuk 700 liter per detik, tapi karena sumber airnya belum
memadai maka kita baru 350 liter per detik. Nanti dengan tahap dua maka pipa
itu akan sesuai kapasitas, sehingga Bandung Raya selatan bisa terlayani dengan
maksimal,” tutur Emil.
Sementara
SPAM Regional yang sedang dikembangkan di Jawa Barat yaitu lima SPAM Regional
di wilayah Metropolitan Bandung dan SPAM Regional Metropolitan Cirebon Raya
(Spam Jatigede) yang akan dibangun dalam dua tahap, dengan total investasi
sebesar Rp.12 triliun.
“Kita
akan bangun tahap kedua, tahun depan dan juga di lokasi-lokasi lain, seperti di
Jatigede mengairi nanti air bersih di Ciayumajakuning, Jatiluhur ke arah Bekasi
sampai Jakarta,” paparnya.
Air
bersih olahan SPAM Regional ini akan disalurkan BUMD Jabar yaitu PT Tirta Gemah
Ripah. Kemudian air akan dibeli oleh dua perusahaan air minum di Kota Bandung
dan Kabupaten Bandung.
Kepala
Dinas Perumahan dan Permukiman Jawa Barat Dicky Saromi menyebut, manfaat SPAM
Regional adalah untuk meningkatkan efisiensi dan efektifitas operasional.
Manfaat lain yaitu untuk memperbesar pemanfaatan potensi air baku di wilayah
provinsi serta menambah daya tarik masuknya sumber dana dari luar (investor).
“Ada
efisiensi pembiayaan, sehingga tidak perlu sistem pengolahan air baku di
beberapa tempat. Dan ada peningkatan skala ekonomi, sehingga akan menarik
pembiayaan-pembiayaan dari luar (investor),” jelas Dicky dalam laporannya.
Dicky
menambahkan, SPAM Regional ini hemat energi karena memanfaatkan gravitasi.
Sementara pengolahan air buangan atau Ipal juga menerapkan teknologi terkini,
sehingga buangannya akan bisa dimanfaatkan untuk irigasi dan air siraman.(hms)
0 Komentar