BANDUNG.SWARAWANITA NET-Penyelengaraan kegiataan ini merupakan upaya meningkatkan pengetahuan
dan wawasan perempuan khususnya para caleg diberbagai aspek pembangunan baik
dalam kehidupan berkeluarga, bermasyarakat, berbangsa dan bernegara sebagai
kerangka kesetraan dan keadilan gender yang harmonis dan proposional antara
laki-laki dan perempuan. Hal ini dikatakan Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan
Anak Dan kelurga Berencana Provinsi Jawa Barat Ir.Poppy Sophia Bakur, M.EP saat
memberikan sambutannya di Acara Komunikasi Perempuan Politik Ke-16 Partai
Politik , yang diadakan di Hotel Prama Grand PreangerBandung, Rabu (6/3/2019)
Lebih jauh
Poppy menuturkan bahwa masih ada anggapan bahwa perempuan belum mampu untuk
berpartisipasi dalam pembangunan atau menduduki suatu jabatan public .Hal
tersebut pada akhirnya berdampak negative pada kualitas kebijakan public yang
dikeluarkan oleh lembaga-lembaga public yang dirasakan tidak adil terutama oleh
kaum perempuan sehingga berakibat pada ketertinggalan perempuan dalam berbagai
bidang kehiduapan khususnya pendidikan, kesehatan daya beli, politik dan
ketenagakerjaan hal tersebut terlihat dalam capaian indeks pembangunan gender
(IPG) Provinsi Jawa Barat Tahun 2017 menunjukan bahwa pengeluran perkapita
perempuan lebih rendah dari laki-laki (7,48 juta berbanding 14,2), angka
harapan lama sekolah perempuan lebih tinggi (12,50 Th berbanding 12,15
th),rata-rata lama sekolah ing 8,37 th), usia harapan hidup perempuan lebih
lama (74,39 th berbanding 70,57).perempuan lebih rendah (7,52 th berbanding
70,57) ujarnya.
Untuk Indeks
Pemberdayaan Gender (IDG) Provinsi Jawa Barat yang merupakan ukuran untuk
menggambarkan kapabilitas dan peranan perempuan dan laki-laki dalam aspek
ekonomi, politik dan pengambilan
keputusan menunjukan tren meningkat dari tahun ke tahun dan tahun 2017 mencapai
71,15 dari sebelumnnya 69,02 (Peringkat Indonesia).
Khusus untuk
data bidang politik di Jawa Barat jumlah keterwakilan perempuan di legislative baik
di DPRD provinsi maupun di Kabupaten/Kota Provinsi Jawa Barat yang mampu mencapai 30% keterwakilan hanya 2
yaitu Kota Depok 40% dan Kabupaten Cirebon 30% bahkan Kota Banjar hanya mampu 1
% oleh sebab itu maka perlu kirannya pemerintah mendorong upaya peningkatan
kouta dan kualitas para caleg dengan berbagai kegiatan dengan harapan di Pemilu
Tahun 2019 ini bisa mencapai kuota 24 sd 26%. Dan tentunya untuk mendukung
peningktan kuota .Marilah Perempuan saling mendukung di Pemilu Legislatif Tahun
2019. Tandasnya. (die)
0 Komentar