BANDUNG.SWARAWANITA NET,-Kemanunggalan TNI dengan rakyat harus selalu ditumbuhkembangkan dan dimantapkan secara terus menerus. Salah satu kegiatan operasi bhakti TNI yang langsung menyentuh kebutuhan hidup masyarakat adalah program TNI Manunggal Membangun Desa yang dikenal dengan sebutan TMMD, dengan melibatkan pemerintah daerah setempat selaku mitra kerja. Sasaran TMMD meliputi obyek fisik berupa pembangunan sarana dan prasarana, peningkatan produktifitas lahan pertanian, mengatasi kemungkinan bencana alam, banjir dan kepunahan hutan, pengentasan kemiskinan, pengentasan buta aksara, membantu pemerintah dalam hal kesehatan dan keluarga berencana. Obyek non fisik meliputi penyuluhan dan penerangan bela negara.
Program TMMD akan mampu memperbaiki dan meningkatkan citra TNI di mata rakyat yang berarti persepsi positif masyarakat terhadap TNI pun akan semakin meningkat yang pada akhirnya integrasi dan sinergi atau kemanunggalan TNI dengan rakyat akan semakin kuat dan tangguh. Terwujudnya ini akan menjadikan elemen kunci bagi suksesnya pembinaan teritorial dan pemberdayaan masyarakat dalam peningkatan ketahanan wilayah.
Dahulu program TMMD bernama ABRI Masuk Desa atau yang disebut AMD, tujuan AMD antara lain agar prajurit TNI dapat mengenal rakyat, mengetahui adat istiadat, budaya daerahnya dan rakyatpun dapat lebih mengenal dan memahami ABRI, sehingga potensi kemanunggalan TNI dengan rakyat dapat mendorong dan menggerakkan masyarakat ke arah perbaikan dalam berbagai aspek kehidupan berbangsa dan bernegara, termasuk dalam mengatasi kemiskinan. Upaya dalam menanggulangi kemiskinan secara konseptual dapat dilakukan oleh empat jalur strategis, yaitu perluasan kesempatan, pemberdayaan masyarakat, perlindungan sosial, dan peningkatan kapasitas.
Strategi perluasan kesempatan ditujukan menciptakan kondisi dan lingkungan ekonomi, politik, dan sosial yang memungkinkan masyarakat miskin baik laki-laki maupun perempuan dapat memperoleh kesempatan yang seluas-luasnya untuk memenuhi kebutuhan dasar dan meningkatkan taraf hidup masyarakat secara berkelanjutan. Program ini dimaksudkan sebagai tanggapan terhadap kritik ikatan erat antara ABRI dan masyarakat desa yang saat itu tahun 1980-an sedang mengalami erosi. Menurut Setiowati dan Sumarno dalam artikel yang berjudul “Perkembangan ABRI Masuk Desa” dalam avatara , E Journal Pendidikan Sejarah (2015 : 101–114.) merenggangnya hubungan antara ABRI dengan rakyat ini disebabkan oleh semakin banyak dan tingginya posisi ABRI di dalam pemerintahan yang memunculkan sikap angkuh dan arogan di dalam tubuh personel ABRI, sehingga hubungan ABRI dan rakyat semakin jauh.
Perundang - undangan yang mendasari penyelenggaraan TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ini, yaitu : Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2004 tentang Tentara Nasional Indonesia, Undang-Undang No. 11 Tahun 2009 tentang Kesejahteraan Sosial, serta Undang-Undang Pemerintahan Daerah Nomor 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah. Program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ikut mengambil bagian dalam membantu Pemerintah di Provinsi Jawa Barat dan Banten untuk membantu masyarakat agar diberdayakan, sehingga meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pembangunan fisik maupun non fisik.
TMMD ke-104 tahun 2019 yang dilaksanakan serentak mulai tanggal 26 Februari 2019 di wilayah Kodam III/Siliwangi dilaksanakan di 4 (empat) wilayah Kodim, yaitu Kodim 0622/Kab Sukabumi Korem 061/SK, Kodim 0612/Tasikmalaya Korem 062/SK, Kodim 0615/Kuningan, serta Kodim 0601/Pandeglang. Selama kegiatan berlangsung sampai dengan 27 Maret 2019 lalu, telah melibatkan berbagai komponen bangsa lainnya seperti Kementerian/Lembaga Pemerintah Non-Kementerian (K/LPNK), Pemda, Keluarga Besar TNI (KBT), mahasiswa, Ormas serta segenap lapisan masyarakat yang ada di daerah.
Sasaran TMMD di Kodim jajaran Kodam III/Siliwangi tersebut, meliputi pembangunan fisik dan dan non fisik. Pembangunan fisik antara lain pembangunan dan pembuatan infrastruktur seperti tempat ibadah, rehab rumah tidak layak huni, jembatan, MCK, plat duiker (pembatas jembatan), gorong-gorong, Pos Kamling dan sarana fisik lainnya. Sedangkan sasaran non fisik, berupa penyuluhan wawasan kebangsaan dan bela negara, kerukunan umat beragama, serta penyuluhan tentang pertanian, peternakan, kesehatan, kehutanan, serta bahaya Narkoba, Kamtibmas, dan lain sebagainya.
Tidak hanya pembangunan fisik dan non fisik bagi masyarakat, kali ini pun, TNI AD tetap mengajak para Jurnalis, wartawan atau media untuk turut menggelorakan semangat TMMD kepada seluruh masyarakat luas dan menyukseskan kegiatan tersebut, yaitu mempublikasikan capaian maupun berbagai hal insipiratif selama kegiatan berlangsung.
Hasil yang dicapai kegiatan fisik dan non fisik TMMD ke-104 diwilayah Kodam III/Siliwangi cukup memuaskan karena dari target yang direncanakan, 100% dapat di realisasikan. Di Kodim 0622/Kabupaten Sukabumi Korem 061/SK, sasaran fisik berupa Pembangunan Jembatan sepanjang 24 m x 4 x 6m berhasil dituntaskan meskipun dengan capaian 85%, Pengaspalan jalan sepanjang 5.500 m x 2,5 m, Pemasangan gorong-gorong 3 titik, serta pembangunan Flat beton 4m x 0,4 m. Selain sasaran utama, TMMD ke-104 di Kodim sukabumi juga berhasil melaksanakan sasaran tambahan berupa Rehab bangunan SD (1 unit), Pembangunan MCK (1 unit), Pemasangan JPU (15 titik), Rehab Mushola, Masjid dan pembangunan Pos Kamling masing-masing 1 unit. Sementara itu, untuk sasaran non fisik, seluruhnya dapat dilaksanakan 100% sesuai dengan yang direncanakan. Kegiatan TMMD di Kodim 0622/Kabupaten Sukabumi ini, melibatkan 170 orang terdiri 150 orang Satgas (TNI AD, TNI AU, TNI AL dan pemda) serta 80 orang warga masyarakat.
Di Kodim 0612/ Taskmalaya Korem 062/TN, Satgas TMMD yang terdiri dari 110 Prajurit TNI, 40 orang teknisi dan 50 orang masyarakat berhasil melaksanankan pembangun fisik berupa : Pengaspalan jalan desa sepanjang 250 m x 2,5 m, Pengaspalan Jalan lingkungan Cinta Asih 381 m x 2,2 m, Pengaspalan jalan Usaha Tani 654 m x 1,2 m, Rehab 13 unit Rutilahu, serta pembangunan 1 unit Posyandu. Selain sasaran pokok, TMMD di kabupaten Tasik inipun melaksanakan sasaran pembangunan tambahan berupa pengecatan 2 unit Mushola dan Rehab 2 unit MCK.
Kodim 0615/Kab Kuningan, Satgas TMMI yang terdiri dari 107 Prajurit TNI AD, 20 Prajurit TNI AU, 2 orang Polri, 21 orang Pemda serta 31 orang masyarakat, berhasil membuka jalan baru sepangan 3.200 m x 2,5 M, Pengaspalan/Latasir laburan aspal 1.999 m k 2,5 m, Pelebaran Jalan, pembangunan/pelebaran badan jalan 2.228 m, pembangunan 2 titik gorong-gorong TPT Mortal, serta pembangunan TPT 3 titik di desa Legokherang serta desa mandapajaya. Kemudian sasaran tambahan yang dilaksanakan Kodim 0615/Kuningan meliputi rehab ringan 2 unit mushola, pembutan 3 unit Poskamling, serta rehab ringan 2 unit SD.
Kodim Pandeglang yang merupakan salah satu wilayah cukup terdampak Tsunami Pesisir Banten dan Lampung di akhir Tahun 2018 lalu, dalam pelaksanaan TMMD ke-104 tahun 2019 terbanyak melibatkan personel dalam pelaksanaan TMMD, yaitu melibatkan sekitar 250 orang, 100 diantaranya masyarakat, dan 150 orang Satgas. Berhasil Membuka Jalan Baru sepanjang 3.200 m x 6 m, pengerasan 1000 m jalan, pembuatan 1 buah jembatan sementara, pembuatan 16 titik gorong-gorong, pembuatan TPT sepanjang 50 m, pembuatan siring dengan ukuran 3,2 m x 2, serta Rehab Mushola dan Pembuatan MCK masing-masing 1 Unit.
Secara umum kegiatan TMMD ke-104 di wilayah Kodam III/Siliwangi ini telah berjalan dengan sangat baik, hal tersebut berdasarkan seluruh sasaran fisik 100 % telah dikerjakan, demikianhalnya dengan sasaran non fisik serta sarpras, baik administrasi maupun lokasi telah disiapkan dengan sangat baik, dan dapat berjalan dengan lancar .
Kapendam III/Siliwangi
Kolonel Inf FX. Sri Wellyanto Kasih
0 Komentar