BANDUNG.SWARAWANITA
NET,-Wali Kota Bandung, Oded M. Danial mengapresiasi Lembaga Swadaya
Masyarakat (LSM) Hijau Lestari yang telah membantu Pemerintah Kota (Pemkot)
Bandung di bidang lingkungan.
"Warga Bandung luar biasa ketika
diajak oleh pemimpinnya untuk pengelolaan sampah. Salah satunya Yayasan Hijau
Lestari yang merangkul ibu-ibu untuk mengelola sampah," ujar wali kota
pada acara Sarasehan Tahunan Pengelola Unit Bank Sampah Hijau Lestari Se Kota
Bandung, di Cipaku Garden Hotel, Jalan Cipaku Indah, Setiabudi, Rabu
(3/4/2019).
Menurutnya, gerakan tersebut memberikan
dampak yang positif bagi lingkungan. Apalagi saat ini telah berdiri 151 unit
bank sampah di 21 kecamatan di Kota Bandung.
"Ini terbukti bahwa warga Bandung
luar biasa. Warga yang memiliki inovasi dan kolaborasi. Suatu saat pengelolaan
sampah ini menjadi budaya masyarakat," katanya.
"Ini sebuah konsep sederhana,
mengubah dari kumpul, angkut dan buang, dengan kurangi, pisahkan manfaatkan.
Maka seperti Hijau Lestari ini memilah dengan media bank sampah yang memiliki
nilai ekonomis luar biasa," lanjutnya.
Ia berharap masyarakat mampu mendukung
program Pemkot Bandung dalam pengelolaan sampah, yaitu Kang Pisman (Kurangi,
Pisahkan, Manfaatkan).
"Ketika pemerintah punya regulasi,
saya harap bisa disambut positif oleh instrumen masyarkat Bandung. Pengelolaan
sampah seperti di kewilayahan sehingga selesai dengan masyarakatnya itu
sendiri," harapnya.
Sementara itu, Ketua LSM Hijau Lestari
sekaligus Direktur Bank Sampah Induk Hijau Lestari, Elis Solihat menyampaikan,
konsep yang mudah diterima ibu-ibu jika konsepnya mudah diterapkan.
mengumpulkan dan memisahkan sampah dimulai dari rumahnya masing-masing.
"Konsepnya mudah diterapkan oleh
ibu-ibu dan mudah diduplikasi. Memilah sampah mulai dari sumbernya.
Mengumpulkan dan memisahkan sampah dimulai dari rumahnya masing-masing.
Alhamdulilah dengan kolaborasi dan dukungan dari Pemerintah maupun BUMN, Hijau
Lestari terus berkembang dari mulai peralatan sampai kegiatan," katanya.
Elis mengungkapkan, setiap hari
pihaknya dapat mengumpulkan sekitar 2 ton sampah. Ia yakin dengan petugas
setiap unit 12 orang mampu memberikan manfaat dan hasil yang maksimal.
"Setelah lahan sudah ada, kita pun
memiliki mesin pencacah. Ini kita manfaatkan agar bahan yang dikelola
menghasilkan nilai ekonomi," ujar Elis.
Menurutnya, unit atau bank sampah di
Kota Bandung bisa terus berkembang. Namun perku lahan yang memadai. Dengan 151
unit, ia yakin pengelolaan sampah bisa terus berjalan.
"Respon masyarakat meningkat,
apalagi dengan dukungan program Kang Pisman. Unit bank meningkat, tetapi kita
kewalahan soal lahan. Sebetulnya kita bisa terus berkembang. Tetapi intinya
kita bersama memiliki misi kepedulian lingkungan," katanya.
0 Komentar