BANDUNG.SWARAWANITA
NET,-Ketua DPRD Provinsi
Jawa Barat, Ineu Purwadewi Sundari mendapat gelar doktor di Bidang Studi Ilmu
Pemerintahan, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Padjadjaran.
Gelar tersebut didapatkannya setelah menjalani Sidang Promosi Doktor, dengan
hasil predikat cum laude di Universitas Padjadjaran, Jumat (24/5/2019).
Judul
disertasi yang dikerjakan Ketua DPRD yang karib disapa Teh Ineu tersebut adalah
"Partisipasi Dalam Perumusan Kebijakan Publik".
Dalam
sidang promosi doktor tersebut dihadiri oleh Pimpinan dan Anggota DPRD Provinsi
Jawa Barat tokoh masyarakat serta akademisi tersebut, Teh Ineu mempertahankan
disertasinya dengan menjawab semua pertanyaan dari tim promotor dan profesor
lainnya.
Ia mengungkapkan,
rasa terima kasihnya kepada tim promotor, para profesor dan guru besar, serta
Rektor Unpad yang telah membimbingnya dalam menyelesaikan studi doktor
tersebut.
Lebih
lanjut, ia menyatakan, dorongan tersebut bukan hanya semata-mata untuk meraih
nilai akademis yang baik, namun untuk mendukung partisipasi seluruh elemen
masyarakat dalam melahirkan kebijakan publik yang berpihak kepada masyarakat.
Ineu
menjelaskan konteks penelitian tersebut bersumber dari peran DPRD dalam
merumuskan berbagai kebijakan yang bersumber dari aspirasi yang berkembang
dalam masyarakat. Namun dalam pelaksanaannya memunculkan berbagai keluhan dan
harapan yang disampaikan oleh masyarakat kepada DPRD menjadikan peran aspirasi
ini menjadi penting dalam bagian cara merumuskan kebijakan bagi pemerintah
daerah.
"Hanya
saja bagaimana DPRD mengelola aspirasi yang disampaikan ini menjadi berkualitas
sebagai wujud partisipasi masyarakat dalam perumusan kebijakan publik,"
kata Ineu
Selanjutnya
hasil penelitian tersebut menurutnya, membuktikan aspirasi masyarakat merupakan
bentuk pertisipasi proses perumusan kebijakan publik di Jawa Barat telah
memiliki posisi yang strategis dan terbukti mampu menentukan persepsi Anggota
DPRD Jawa Barat khususnya di Dapil Jabar IX.
Aspirasi
tersebut harus menjadi prioritas, sehingga menjadi muatan penting dalam
kebijakan publik yang dirumuskan. Hal tersbut dikuatkan dengan fakta di
lapangan yang menunjukan banyaknya produk kebijakan yang direalisasikan dalam
program dan kegiatan pembangunan yang telah diterima dan dirasakan manfaatnya
oleh masyarakat.
“Meski
demikian realisasi masyarakat dalam wujud partisapsi belum sepenuhnya dapat
diwujudkan, karena proses perumusan kebijakan itu sendiri juga harus sesuai
dengan kewenangan penganggaran dan political will Pemerintahan Daerah di
Provinsi Jawa Barat,” ujarnya.
Ineu
menilai, mengenai kualitas pelayanan dalam pengelolaan aspirasi masyarakat oleh
Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat khususnya dari Dapil Jabar IX sudah berjalan
dengan baik.
Meski
demikian menurut Ineu, hal tersebut masih memerlukan peningkatan intensitas
komunikasi dan koordinasi yang baik dengan pemerintah pusat dan kabupaten/kota
untuk membuat langkah-langkah strategis dalam implementasinya.
Saat ini
dengan adanya kemajuan teknologi informasi dan komunikasi telah mampu
melahirkan pengaplikasian sistem mutakhir berbasis komputer yang sangat
membantu memudahkan masyarakat dalam menyampaikan aspirasi.
“Sehingga
kualitas pelayanan menjadi lebih baik, partisipasi masyarakat dalam perumusan
kebijakan publik semakin meningkat. Dan capaian ini mampu mewujudkan public
trust terhadap lembaga dan Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat,” katanya ( die)
0 Komentar