Ridwan Kamil : Kota Kreatif Bisa Tingkatkan Kesejahteraan Masyarakat

BANDUNG.SWARAWANITA NET, -Kreativitas itu lintas batas, tidak dibatasi wilayah administrasi saja. Untuk itu, Jabar memberanikan diri untuk membentuk network kota kreatif Asean yang terdiri atas Jabar, Filiphina, Singapura dan lainnya.

"Kita punya kesemaan dengan orang Asia yang suka dengan alam dan keindahan. Kita akan mengatur secara bersama-sama dalam hal ini dengan membentuk kota kreativ yang ujungnya bisa meningkatkan ekonomi masyarakat," ungkap Gubernur Jawa Barat, Ridwa Kamil pada wartawan usai membuka Connecti:City International Conference on Creative Ecconomy 2019 di Mercury Hotel Bandung, Kamis (2/5/2019).

Untuk itu, lanjut gubernur, Jawa Barat pun akan bentuk badan ekonomi kretaif (Bekraf) daeraf pertama di Indonesia. Karena Jawa Barat merupakan satu-satunya provinsi yang telah memiliki peraturan daerah (perda) ekonomi kreatif.

"Ini merupakan jawaban dari perda ekonomi kreatif. Yang mudah-mudahan mengakselerasi kebijakan-kebijakan anggaran, yang pada ujungnya untuk mensejahterakan masyarakat," tambahnya.

Pembangunan connecti:City ini kata Emil sapaan akrabnya, akan digabung dengan 13 daerah yang telah membentik creative center, seperti di Bogor, Subang, Tasikmalaya, Cireobon dan daerah lainnya. "Inilah peran pemerintah untuk mentgakseleresi ekonomi kreatif sebagai salah satu ekonomi terbaik di Jawa Barat yang nanti akan digabung dengan provinsi lain dan negara lain," katanya.

Diakui Emil, jika peta ekonomi kreatif di Jawa Barat sangat beragam, seperti untuk furniture rotan dan terakota (genteng) ada di wilayah Cirebon dan Majalengka. Sedangkan untuk desan dan teknologi ada di Bandung, dan aneka bambu ada di wilayah priangan timur.

"Semuanya itu akan didukung oleh pusat kreatif untuk dihubungkan dengan ekonomi kretaif di nasional maupun luar negeri," tandasnya,

Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jawa Barat, Dedi Taufik menyebutkan, Jawa Barat merupakan salah satu provinsi yang memiliki antusias yang luar biasa terhadap pengembangan ekonomi kreatif khususnya di kalangan para melenial.

"Dari 16 sub sector ekonomi kratif yang di rilis Baekraf hampir semuanya ada di Jawa Barat. Dan mampu menyumbangkan devisa yang cukup besar pada negara khususnya pada bidang kuliner, fashion dan kerajinan," tambahnya.

Oleh karena itu, lanjut Dedi, pihaknya (Pemprov Jabar) sangat serius mengembangkan Ekonomi Kreatif, bukan hanya slogan semata namun di buktikan dengan beberapa program yang langsung berkaitan dengan pengembangan ekonomi kreratif antara lain, akan dibangunkan Gedung creative centere/hub di enam wilayah, seprti di Kota Bogor, Cirebon, Tasikmalaya, Subang, Purwakarta, dab Bekasi. "Insyaallah tahun depan akan dibangun tujuh pusat kreatif diawali dengan perda tadi dengan persyaratan melalui assessment kota/kabupaten kreatif Jawa Barat dan salah satu persyaratan nya adalah mendapat rekomendasi dari para komunitas ekonomi kreatif pada daerah masing-masing," paparnya.

Dedi menyebutkan, pelaksanaan international conference event ini adalah sebuah event yang baru pertama kali diadakan di Jawa Barat dan akan rutin dilaksanakan setiap tahun sebagai calender of event economic creative of west java. "Selain itu event ini juga bagian dari sosialisasi agar semua orang tahu bahwa saat ini Jawa Barat sudah memiliki perda tentang pengembangan ekonomi kreatif dan akan membentuk kelembagaan “Ekraf Jabar”," katanya.

Event international conference ini dihadiri 250 participant terdiri dari 27 kota/kabupaten se Jawa Barat, 18 Duta Besar Negara Sahabat, 20 Provinsi, 8 Kementerian dan sisanya adalah praktisi, akedimisi serta pegiat ekonomi kreatif baik Indonesia maupun mancanegara. Selain itu hadir pula sebagai pembicara adalah para expert dunia di bidang ekonomi kreatif antara lain Gubernur Jawa Barat, Kepala Baekraf Indonesia Triawan Munaf, Kenneth cobonpue dari Philipine, Emily Ong dari Singapore, Jia-Ping Lee dari Malaysia, Imhathai Kunjina dari Thailand, Daniel Donnelly/camelia Harahap/Malaya Del Rosario dari British council, Hirokazu Nagata dari Jepang dan Arief Budiman dari rumah Sanur Indonesia. (die)

Posting Komentar

0 Komentar