BANDUNG.SWARAWANITA NET,-Guna meningkatkan skala dan kapasitas pengusaha perempuan dalam
ekonomi digital di Indonesia, GOJEK, perusahaan penyedia layanan mobile
on-demand dan pembayaran berbasis aplikasi terdepan bekerjasama dengan
Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (IWAPI) untuk kembali menggelar pelatihan
GOJEK Wirausaha. Dalam sesi rapat kerja daerah (Rakerda) IWAPI Jawa Barat yang
bertempat di Bandung, GOJEK memberikan pembekalan praktis berbisnis secara
tatap muka kepada 150 pelaku UMKM anggota IWAPI Jawa Barat agar dapat
mendayagunakan teknologi untuk meningkatkan skala bisnis serta memperluas
pangsa pasar.
Dalam kesempatan hari ini, GOJEK bangga bisa mendapat kesempatan
untuk berkolaborasi dengan IWAPI, tentunya karena jangkauan IWAPI sudah
mencapai 32 provinsi. Saat ini anggota IWAPI sudah mencapai lebih dari 30 ribu
perempuan pengusaha di seluruh Indonesia. Hal ini menunjukkan besarnya potensi
dan antusiasme untuk terus maju dan berkembang dari para pelaku usaha anggota
IWAPI. Bandung, 13 Juni 2019 –
“Setelah melaksanakan beberapa kali pelatihan GOJEK Wirausaha di
Bandung, kami melihat antusiasme yang tinggi dari para pelaku UMKM yang
tergabung dalam beberapa komunitas dan asosiasi di Jawa Barat, ujar Wildan Kesuma, Head Regional Corporate
Affairs GOJEK. Sebagai aplikasi yang mendorong pertumbuhan UMKM, GOJEK
terus berupaya menciptakan dampak sosial bagi masyarakat Indonesia. “GOJEK
Wirausaha merupakan bentuk nyata dukungan GOJEK terhadap pelaku UMKM. Materi
yang diberikan dirancang khusus untuk menjawab tantangan yang dihadapi oleh
para pelaku UMKM seperti memasarkan produk serta mengatur keuangan. Selain itu,
kami membantu para UMKM agar langsung dapat memanfaatkan platform digital
melalui GO-FOOD dan GO-PAY, sehingga mereka lebih mudah naik kelas,” ujar Wildan.
Kegiatan pelatihan untuk pelaku UMKM anggota IWAPI Jawa Barat ini
juga sesuai dengan ruang lingkup dari nota kesepakatan yang ditandatangani Pemerintah
Provinsi Jawa Barat dengan GOJEK dan GO-PAY di akhir bulan Mei 2019 yang lalu.
Ruang lingkup yang dimaksud diantaranya adalah pemberdayaan perempuan melalui
pelatihan kewirausahaan. Perhatian Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan GOJEK
terhadap pelaku UMKM sangat tinggi karena UMKM memegang peranan penting bagi
pertumbuhan ekonomi Jawa Barat, mengingat lebih dari 98% aktor ekonomi Jawa
Barat adalah UMKM.
Sejak pertama kali diperkenalkan pada tahun 2015, GO-FOOD kini
telah berkembang menjadi layanan pesan antar makanan daring nomor satu di
Indonesia dan Asia Tenggara dengan menggandeng hampir 400.000 mitra merchant,
dimana 96% diantaranya merupakan pelaku UMKM kuliner. GO-FOOD kini menguasai
pangsa pasar online food delivery di Indonesia yang mencapai 80% atau
minimal 4 kali lipat lebih besar dari penyedia layanan sejenis. Hal ini juga
didukung kuat oleh jumlah order GO-FOOD yang tumbuh tujuh kali lipat dalam 2
(dua) tahun terakhir.
Sementara itu, dengan memanfaatkan GO-PAY sebagai aplikasi
pembayaran non-tunai paling populer di Indonesia, pelaku UMKM dapat sangat
terbantu karena beberapa manfaatnya. Pertama, karena dengan transaksi non tunai
maka mereka tidak perlu repot cari uang kembalian, selain itu pencatatan
transaksi keuangan pun dapat dilakukan secara sistem sehingga membuat proses
usaha menjadi lebih cepat dan praktis.
Wildan mengatakan, “Trend perkembangan GO-FOOD di tingkat nasional juga
terlihat di Jawa Barat dengan jumlah order yang tumbuh tiga kali lipat dalam periode 2017-2018. Di wilayah ini, jumlah merchant
GO-FOOD pun telah tumbuh hampir tiga
kali lipat dalam periode yang sama. Kemudian, bila kita berbicara
mengenai dampak ekonomi, kami melihat bahwa teknologi superior GOJEK telah
membantu para merchant, terutama UMKM, dalam mengembangkan skala
bisnisnya. Para merchant UMKM yang bergabung dengan GO-FOOD secara
nasional termasuk di Jawa Barat rata-rata mengalami peningkatan omzet 3,5 kali
lipat sejak mereka bergabung.1”
Melihat kondisi saat ini, GOJEK mengambil peran serta untuk terus
mendorong dan membantu para pelaku UMKM agar bisa semakin kompetitif dengan
mengembangkan usaha secara digital. “GOJEK percaya bahwa pemanfaatan teknologi
merupakan cara yang paling tepat untuk memecahkan masalah ketimpangan ekonomi.
Di sini kami gunakan teknologi untuk menyetarakan kesempatan berusaha karena
hal inilah yang sangat dibutuhkan oleh UMKM untuk mereka naik kelas,” tambah Wildan. Sejak tahun 2018 GOJEK
Wirausaha telah digelar di 14 kota di Indonesia termasuk diantaranya adalah
Bandung, dengan melibatkan lebih dari 5.300 pelaku UMKM yang berasal dari 24
komunitas dan institusi pemerintah.
Dalam kesempatan yang sama, Ketua Umum IWAPI Jabar Masrura Ramidjla mengatakan, “IWAPI
menyambut baik inisiatif dari GOJEK untuk membantu para pelaku UMKM untuk
meningkatkan skala bisnisnya. Hal ini sejalan dengan misi IWAPI untuk
meningkatkan kapasitas anggota dan daya saing produk bangsa melalui akses
teknologi. Kami berharap melalui pelatihan ini, para pengusaha UMKM Jawa Barat bisa
semakin sukses dan bisnisnya semakin besar. Dengan usaha UMKM yang semakin
berkembang, saya percaya bisa memberikan dampak positif untuk Jawa Barat. Kami
juga berharap hubungan yang sudah baik antara IWAPI dan GOJEK tetap terus
terjaga.”
Dengan semangat awal bahwa inovasi digital adalah langkah untuk
mengembangkan ekosistem ekonomi kerakyatan, kini GOJEK telah berhasil
menghubungkan pengguna dengan lebih dari 2 juta mitra pengemudi, lebih dari 400
ribu merchant UMKM, serta lebih dari 60 ribu penyedia layanan lainnya di
204 kota dan kabupaten di lima negara di Asia Tenggara. “Dengan ekosistem kami,
GOJEK membantu UMKM memperluas pasarnya, membantu pencatatan keuangan dan
meningkatkan inklusi keuangan, serta menekan biaya operasional dengan adanya
layanan yang lebih efisien.” tambah
Wildan.
Wildan melanjutkan pemaparannya dengan menyampaikan bahwa kontribusi
GOJEK terhadap pertumbuhan nasional berpotensi terus meningkat. Riset dari
Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (LD FEB UI)
pada tahun 2018 menyebutkan bahwa kontribusi ekosistem GOJEK terhadap
perekonomian Indonesia mencapai Rp 44,2 triliun dan Rp18 triliun diantaranya
disumbangkan oleh mitra UMKM melalui layanan GO-FOOD.
“Harapannya, dengan ilmu yang kami sampaikan lewat GOJEK Wirausaha
ini, pelaku UMKM Jawa Barat dapat mengembangkan usahanya dan mengatur keuangan
lebih baik, sehingga mampu meningkatkan skala bisnisnya dan berkontribusi
terhadap perekonomian Indonesia,” tutup Wildan.
0 Komentar