KBB.SWARAWANITA NET, Gubernur Jawa Barat
(Jabar) Ridwan Kamil meninjau langsung kondisi terkini Gunung Tangkuban Parahu
di Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Senin (29/7/19). Menurut hasil pemantauan,
kondisi gunung sudah aman untuk dikunjungi wisatawan.
Namun, Emil --sapaan akrab Ridwan Kamil-- mengatakan bahwa
meskipun aman untuk dikunjungi, Taman Wisata Alam Gunung Tangkuban Parahu belum
bisa dibuka untuk umum.
Pasalnya, masih perlu dilakukan pembenahan sarana dan prasarana
yang ada seperti proses pembersihan abu sisa erupsi.
"Kondisi (Gunung Tangkuban Parahu) hari ini sudah normal
dan saya kira kalau melihat laporan kewaspadaan harus tetap dijaga," kata
Emil.
"Tapi saya kira pengunjung sudah boleh datang dengan
kesiapsiagaan dari pengelola, yang namanya proses evakuasi, jika terjadi
hal-hal yang serupa lagi (erupsi)," tambahnya.
Emil pun mengimbau masyarakat tak perlu khawatir untuk
berkunjung ke Gunung Tangkuban Parahu. Dia berujar pihaknya segera
berkoordinasi untuk menentukan kapan Gunung Tangkuban Parahu dibuka untuk umum,
serta membahas hal lain terkait prosedur evakuasi dan lain sebagainya.
"Intinya wisatawan jangan khawatir, silakan datang.
Pariwisata Jawa Barat aman terkendali, selalu kita koordinasikan kewaspadaan
juga," ujar Emil menegaskan.
Adapun, Gunung Tangkuban Parahu erupsi pada Jumat sore
(27/7/19). Namun, erupsi yang terjadi bersifat lokal. Berdasarkan laporan,
lanjut Emil, erupsi yang terjadi pekan kemarin sesuai dengan pola erupsi yang
pernah terjadi sebelumnya pada 2013.
"Erupsi yang terjadi di Gunung Tangkuban Parahu itu bukan
erupsi magma, tapi erupsi uap air atau freatik. Erupsi ini sifatnya lokal, jadi
tidak menyebar karena hanya uap di atasnya dan menyusutnya juga cepat. Makanya
ketika terrjadi erupsi kemarin (27/7) tidak terlalu lama sudah normal
lagi," tutur Emil.
Sementara terkait prosedur evakuasi, Emil juga meminta agar SOP
diperbaiki, di antaranya terkait posisi parkir mobil yang harus menghadap ke
jalan. Selain itu, jumlah mobil yang bisa parkir disesuaikan dengan lahan parkir
yang tersedia.
"Prosedur evakuasi saya minta SOP-nya dilengkapi, salah
atunya posisi parkir yang harus menghadap ke jalan (mulut mobilnya), supaya
bisa langsung (evakuasi) kalau ada kejadian (seperti erupsi)," tutupnya.
Gunung Tangkuban Parahu sendiri terletak di dua administratif
pemerintahan, yakni Kabupaten Subang dan Kabupaten Bandung Barat. Berada di
posisi 2.084 diatas permukaan laut (dpl), berdasarkan sejarah aktifitasnya
gunung ini mempunyai periode letusan 2-50 tahun.
0 Komentar