BANDUNG.SWARAWANITA
NET,-Pemerintah
Kota (Pemkot) Bandung akan terus
mendukung Komunitas Edan Sepur Indonesia yang selama ini sudah berkontribusi
menciptakan budaya disiplin di perlintasan kereta api. Pasalnya, budaya
disiplin di perlintasan kereta api masih menjadi persoalan.
“Tantangannya memang berat. Kalau
teman-teman mau jalan terus, kita bersama Dishub akan ikut mendampingi,” kata
Wakil Wali Kota Bandung, Yana Mulyana di Balai Kota Bandung, Jalan
Wastukancana, Senin (15/7/2019).
Wakil wali kota mengakui, selama ini
disiplin di perlintasan kereta api yang melewati jalan raya masih menjadi
persoalan, tanpa terkecuali di Kota Bandung. Menurutnya, pelanggaran ini tidak
boleh dibiarkan berlarut karena bisa mengakar menjadi kebiasaan.
Untuk itu, ia sangat menyambut gembira
hadirnya Komunitas Edan Sepur Indonesia di Kota Bandung. Komunitas ini ikut
menegakan disiplin khusus di perlintasan kereta api.
“Pemkot Bandung mengapresiasi dan
mengucapkan terima kasih kepada teman-teman. Memang perlintasan kereta ini
domain PT. KAI tapi tempatnya ada di Kota Bandung,” katanya.
Wakil wali kota memaparkan, selama ini
banyak para pengendara masih menganggap sepele aturan di perlintasan kereta
api. Sehingga acap kali melanggar lantaran sudah merasa aman. Padahal rambu di
perlintasan dibuat demi keselamatan masyarakat sendiri.
“Ini semata-mata kan untuk ketertiban
dan keamanan warga juga. Mungkin sanksi sosial lebih mengena. Silhkan
dipikirkan apa yang pas. Kita senang teman-teman juga bisa menjembatani karena
memang perlintasan seperti di Laswi atau Ahmad Yani, Cikudapateuh dengan
Garuda. Itu rawan kecelakaan,” bebernya.
Lebih lanjut, wakil wali kota
memotivasi para anggota Komunitas Edan Sepur Indonesia untuk terus menjalankan
programnya. Kendati masalah di lapangan kerap menjadi hambatan, ia meyakini
kolaborasi komunitas dan pemerintah akan selalu membuahkan hasil positif.
“Kuncinya memang konsistensi. Nah kalau
teman-teman konsisten, kita ajak Dishub dan Satlantas. Saya sudah bicara dengan
Kapolrestabes Bandung. Kita harus konsisten juga menindaknya,” ungkapnya.
Sementara itu, Humas Komunitas Edan
Sepur Indonesia wilayah Kota Bandung, Abdullah Putra Gandhara menuturkan, upaya
menegakan budaya disiplin di perlintasan kereta api telah dimulai sejak
komunitas ini terbentuk pada 2014 silam. Setiap satu minggu sekali komunitas
rutin turun ke perlintasan kereta api di lima titik jalan raya di Kota Bandung.
Biasanya mulai pukul 15.00 WIB sampai 18.00 WIB.
“Biasanya kasih imbauan dengan pengeras
suara atau poster. Kita sedang bersama polisi, biasanya langsung ditilang jika
ada yang melawan arus,” kata Abdullah.
0 Komentar