Lebih jauh Uu mengakui jika dalam tata kelola produk yang dihasilkan koperasi perlu ditingkatkan, terutama ke pelosok desa. "Perlu dikembangkan supaya merata sampai ke perkampungan agar berkembang lebih baik," ujarnya. Pengembangan koperasi sampai ke pelosok kata Uu merupakan tanggung jawab pemerintah, termasuk Pemprov Jabar. Dalam mendorong koperasi bisa lebih berkembang, pemprov Jabar kata Uu terus memberikan pelatihan kepada para pengurus. Selain itu, Pemprov Jabar juga membuat program pembentukan koperasi di sekolah yang disebut Kopsis (Koperasi Siswa).
Kopsis, kata Wagub Jabar, merupakan dorongan Pemprov Jabar dalam mempersiapkan generasi muda yang bisa mengelola sebuah koperasi. "Jadi saat keluar siswa sudah mempunyai pengalaman mengelola koperasi," ujarnya. Uu melanjutkan hal yang perlu ditingkatkan dalam koperasi adalah memperluas cakupan pemasaran melalui digitalisasi. "Semua harus digital. Baik itu untuk pengenalan kopetasi sampai penjualan produk koperasi, supaya cakupannya lebib luas," ujarnya. Di Jawa Barat kata Uu baru terdapat 200-an koperasi yang sudah mulai melakukan digitalisasi. "Tahun depan kami dorong terus supaya lebih banyak koperasi yang melek digital melalui pelatihan," tutupnya.(die)
0 Komentar