JAKARTA.SWARAWANITA NET,-“Saya sangat salut dan bangga dengan perempuan-perempuan
pengusaha yang tergabung dalam Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (IWAPI). Apa
yang telah mereka lakukan merupakan upaya memperjuangkan peningkatan
kesejahteraan masyarakat yang juga menjadi tolak ukur keberhasilan pembangunan
nasional,” ungkap Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Yohana
Yembise saat membuka Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Ikatan Wanita
Pengusaha Indonesia (IWAPI) 2019, di Jakarta (10/7)
Jika
bicara tentang pembangunan, keberadaan dan partisipasi perempuan sudah
seharusnya sama dengan laki-laki. Perempuan harus ikut serta dan diikutsertakan
dalam membangun kesejahteraan keluarga melalui sektor ekonomi, sebab mereka
juga mempunyai kualitas yang tidak diragukan lagi. Sudah banyak perempuan yang
memiliki pendidikan tinggi, keterampilan yang memadai dan kecerdasan yang tidak
kalah pentingnya dengan laki-laki.
Sementara
itu Ketua Umum IWAPI, Nita Yudi mengatakan dengan memberikan kesempatan kepada
kaum perempuan untuk melakukan wirausaha diharapkan akses perempuan pada sektor
ekonomi akan semakin terbuka lebar. “Dengan membuka lebar akses ekonomi untuk
perempuan maka kesenjangan ekonomi dapat dikurangi. Meningkatkan kesejahteraan
sama dengan menjembatani kesenjangan yang terjadi antara perempuan dan
laki-laki. Namun diperlukan kebijakan di berbagai aspek untuk perlahan
mengurangi masalah kesenjangan ini,” ujar Nita.
Nita menambahkan perempuan memiliki peran yang strategis dalam meningkatkan kualitas hidup keluarga dan membangun kewirausahaan di Indonesia karena perempuan berpotensi menciptakan alternatif pendapatan bagi keluarga. Potensi ini akan muncul ketika perempuan menjadi pelaku usaha ekonomi, menjadi wirausaha. Seperti yang kita ketahui bersama sebanyak 60% usaha kecil dan mikro di Indonesia dimotori oleh perempuan.
Nita menambahkan perempuan memiliki peran yang strategis dalam meningkatkan kualitas hidup keluarga dan membangun kewirausahaan di Indonesia karena perempuan berpotensi menciptakan alternatif pendapatan bagi keluarga. Potensi ini akan muncul ketika perempuan menjadi pelaku usaha ekonomi, menjadi wirausaha. Seperti yang kita ketahui bersama sebanyak 60% usaha kecil dan mikro di Indonesia dimotori oleh perempuan.
Kementerian
Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen PPPA) dalam upaya
mengakhiri kesenjangan ekonomi dilakukan melalui pemberdayaan perempuan
dibidang ekonomi telah melakukan berbagai inisiatif, yang diawali dengan tahun
2004 melalui Kebijakan Peningkatan Produktifitas Ekonomi Perempuan (PPEP) dan
berlanjut di tahun 2016 melalui Peraturan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan
Perlindungan Anak Nomor 2 Tahun 2016 tentang pedoman umum pembangunan Industri
Rumahan (IR) untuk meningkatkan kesejahteraan keluarga melalui pemberdayaan
perempuan yang terimplementasi dalam model pelaksanaan pengembangan IR di 21
provinsi.
Menteri
Yohana mengatakan keberadaan IWAPI sebagai mitra pendamping pemerintah untuk
menguatkan para perempuan pelaku usaha. “Saat ini kita tengah berada pada
kondisi dimana persaingan bebas di berbagai bidang pembangunan sedang
berlangsung termasuk bidang ekonomi. Kami pun terus mengupayakan pemberdayaan
perempuan di bidang ekonomi melalui program unggulan 3ENDS, yang salah satunya
mengakhiri kesenjangan akses ekonomi bagi perempuan. Saya optimis IWAPI dapat
berseinergi dengan Kemen PPPA dalam pemberdayaan kaum perempuan,” tutup Menteri
Yohana.
0 Komentar