KARAWANG.SWARAWANITA
NET,-Gubernur Jawa
Barat Ridwan Kamil didampingi Bupati Karawang Cellica Nurachadiana meninjau
lokasi terdampak tumpahan minyak (oil spill) Pertamina Hulu Energi Offshore
North West Java (PHE ONWJ) di Desa Cemarajaya, Kecamatan Cibuaya, Kabupaten
Karawang, Rabu (7/8/19).
Pada kesempatan
ini, Emil -- sapaan akrab Ridwan Kamil-- melakulam dialog bersama puluhan warga
desa terdampak, khususnya para nelayan dan penambak ikan. Warga mengeluhkan,
selama insiden tumpahan minyak terjadi, mereka tidak bisa melaut meskipun
Pertamina mempekerjakan mereka dalam upaya pembersihan minyak dengan upah
sekira Rp100 ribu per hari.
Menindaklanjuti
keluhan tersebut, Emil meminta Pemerintah Daerah (Pemda) yang warganya
terdampak oil spill untuk segera menghitung kerugian. Dalam jangka waktu 10
sampai 14 hari, kerugian akan diberikan langsung kepada warga.
"Saya minta
(Pemda) bentuk tim untuk mencatat ganti rugi, harus se-objektif mungkin. Dan
masyarakat (terdampak) saya minta informasinya juga tidak dilebihkan dan tidak
dikurang-kurangkan," ujar Emil di hadapan warga.
"Saya sudah
perintahkan Bupati Karawang juga Bekasi untuk berkomunikasi intens diwakili
kepala desanya untuk mencatat dan meneliti kerugian-kerugiannya,"
tambahnya.
Selain itu, Emil
juga meminta komitmen kepada pihak Pertamina untuk menyelesaikan masalah ini
hingga tuntas. "Dan harus diapresiasi juga Pertamina setiap hari hadir
untuk tanya jawab terhadap siapapun yang membutuhkan," ucapnya.
"Salah satu
yang saya apresiasi adalah semua warga yang terdampak dipekerjakan, tidak ada
yang menganggur karena dilibatkan dalam proses rescue ini," imbuhnya.
Sementara itu,
dibantu masyarakat, personel TNI dan Polri, serta Pertamina terus berupaya
membersihkan tumpahan minyak yang masih ada. Kemudian, untuk menangani bocor
pada sumur yang mengakibatkan oil spill tersebut, pihak Pertamina tengah
berupaya menyumbat bagian bocornya dengan melibatkan ahli.
"Sekarang ini
sedang ada pengeboran rescue, progresnya mencapai 30 persen. Dalam waktu 10
sampai 14 hari bisa selesai. Jadi, warga tidak perlu khawatir, Pertamina sudah
meng-hire konsultan penanggulangan bencana perminyakan yang sudah berpengalaman
dari Amerika Serikat," kata Emil.
Selain itu,
Pertamina juga telah menempatkan petugas kesehatan, yang tediri dari satu orang
dokter dan empat perawat di setiap desa terdampak sebagai upaya mitigasi
kesehatan warga akibat insiden tersebut.
Sementara itu,
Bupati Karawang Cellica Nurachadiana meminta masyarakat agar tetap tenang dan
menghargai berbagai upaya yang tengah dilakukan, baik oleh Pertamina maupun
pemerintah. "Seluruh mitigasi dan pencegahan telah dilakukan dengan baik
oleh Pertamina dan Pemerintah Kabupaten Karawang," katanya.
"Jadi, saya
ingin kita tetap tenang dan bisa menghargai proses recovery ini,"
tambahnya.
Sedangkan, pihak
Pertamina yang diwakili Nanang Abdul Manap menuturkan, sejak 14 Juli 2019 lalu
pihak Pertamina telah menetapkan kejadian oil spill Karawang sebagai situasi
emergency. "Kami sangat prihatin, kami sangat komitmen dan bertanggung
jawab dengan kejadian ini," ucap Nanang.
Meski begitu, kata
Nanang, Pertamina akan tetap meneruskan rencana produksi minyak dan gas,
khususnya untuk suplai ke Jawa Barat. Karena kebutuhan minyak dan gas untuk
Jawa Barat masih defisit.
"Karena memang
rencananya kami ini ingin menambah produksi, meningkatkan produksi minyak 3.000
barel per hari ditambah dengan gas 25 juta kaki kubik," ucapnya.
"Kita tahu
Jawa Barat sangat membutuhkan gas karena industrinya sangat maju, sehingga
setiap harinya kita ini sangat kekurangan 70 juta kaki kubik. Dengan menambah
25 juta kaki kubik kita akan mengurangi gape kebutuhan (gas) masyarakat Jawa
Barat," tambahnya.
Salah satu pengepul
ikan di Desa Cemarajaya, Kecamatan Cibuaya, Kabupaten Karawang, Cakim mengaku,
dirinya tidak memiliki penghasilan sejak insiden tumpahan minyak. Sebab, kata
dia, nelayan tidak melaut.
Akan tetapi, Cakim
bersyukur karena dirinya masih dilibatkan oleh Pertamina untuk menjadi
pengumpul minyak. "Dampaknya kami sebagai pengepul, kami tidak dapat
penghasilan sama sekali. Karena tidak ada nelayan yang beraktifitas,"
katanya.
"Tapi
Alhamdulillah, nelayan dipekerjakan dan saya juga dipekerjakan oleh Pertamina
untuk mengumpulkan minyak," ucapnya.
"Tapi Alhamdulillah, nelayan dipekerjakan dan saya juga dipekerjakan oleh Pertamina untuk mengumpulkan minyak," ucapnya.
0 Komentar