BANDUNG.SWARAWANITA
NET,- Gubernur Jawa
Barat Ridwan Kamil menerima kunjungan kehormatan dari Duta Besar (Dubes)
Georgia untuk Indonesia H.E. Irakli Asashvili di Gedung Pakuan, Kota Bandung,
Selasa (6/8/19). Dalam pertemuan tersebut, kedua pihak membahas kerja sama
perdagangan, khususnya ekspor kopi Jabar ke Georgia.
Menurut RK
–demikian Ridwan Kamil disapa--, sekira 90 persen impor kopi Georgia berasal
dari Indonesia, tetapi tidak dilakukan langsung. Maka itu, melalui kerja sama
dengan Jabar, diharapkan impor kopi Georgia bisa dilakukan langsung atau direct
trade dari Indonesia.
"Kita baru
mendengar kabar bahwa 90 persen kopi yang ada di sana yang disukai ternyata
datang dari Indonesia. Jadi, kita secepatnya akan fokus mengekspor kopi
khususnya robusta," ucap RK saat ditemui usai pertemuan.
"Karena
ternyata sekarang kopinya Indonesia itu muter dulu ke Eropa Barat baru dijual
ke Georgia. Jadi, harganya terlalu mahal dan muter-muter.”
"Dengan beliau
datang ke sini kita ubah modelnya jadi direct trade petani Jawa Barat,"
tambahnya.
Untuk
menindaklanjuti pertemuan tersebut, kata RK, dalam waktu dekat akan ada
kunjungan para pengusaha kopi dari Georgia. Kemudian, para pengusaha tersebut akan
bertemu langsung dengan petani kopi di Jabar.
"Nanti ada
kunjungan tambahan, pengusaha-pengsuaha kopi datang. Nanti saya pertemukan
dengan koperasi petani, sehingga langsung saja terjadi ekspor-impor yang
fair," katanya.
Selain kerja sama
perdagangan kopi, Georgia juga tertarik dengan hal lain dari Jabar, seperti
reformasi birokrasi dan visi ekonomi. Selain itu, ada keinginan dari Georgia
untuk membeli pesawat buatan PT Dirgantara Indonesia (DI).
"Beliau (Dubes
Geoegia) memilih Jawa Barat karena banyak berita positif selama sepuluh bulan
ini (kepemimpinan Ridwan Kamil-Uu Ruzhanul Ulum di Jawa Barat), terkait
reformasi birokrasi, visi ekonomi, dan lain-lain," ucap RK.
"Beliau juga
tertarik membeli pesawat terbang dari PT DI dan tentunya kita juga akan melihat
apa yang kita bisa beli (dari Georgia) supaya balance perdagangannya juga
imbang," imbuhnya.
Hal senada juga
dikatakan H.E. Irakli Asashvili. Dia mengaku, pertemuan dirinya dengan Gubernur
Jabar sangat bermakna. Dalam pertemuan tersebut, dibahas seputar kerja sama
ekspor-impor antara Georgia dengan Jabar, salah satunya kopi.
"Kami
membicarakan kerja sama antara Georgia dengan Jawa Barat. Kami membahas kerja
sama perdagangan atau ekspor-impor yang kemungkinan bisa dilakukan khususnya
kopi," katanya.
"Dan kami juga
membicarakan tentang reformasi birokrasi, kami berbagi informasi terkait hal
itu," tambahnya.
Menurut Irakli,
pertemuannya dengan Gubernur Jabar sebagai langkah awal rencana kunjungan para
pengusaha Georgia ke Jabar.
"Pertemuan ini
juga sebagai langkah persiapan kami yang akan melakukan forum bisnis yang akan
dihadiri para pengusaha dari Georgia," tutupnya.
0 Komentar