JAYAWIJAYA.SWARAWANITA NET,-Hari kedua rangkaian kunjungan kerja Menteri Yohana di
Kabupaten Jayawijaya, Papua diisi dengan kegiatan “Satu Jam Bersama Mama Yo”
dalam rangka Advokasi kepada OPD dan Stakeholder di Kab. Jayawijaya. Kegiatan
tersebut dihadiri oleh anak-anak yang berasal dari beberapa sekolah, Forum Anak
Kab. Jayawijaya, komunitas anak-anak jalanan di Jayawijaya, Pimpinan OPD, Ketua
PKK, Tokoh Masyarakat, dan Tokoh Agama Kab. Jayawijaya. Rabu (08/8)
Dalam acara tersebut
hadir pula Sekretaris Daerah Kabupaten Jayawijaya, Yohanis Walilo, Deputi
Bidang Perlindungan Anak Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan
Anak (Kemen PPPA), Nahar, Asisten Deputi Bidang Perlindungan Anak dari
Kekerasan dan Ekploitasi, Valentina Gintings, dan Bunda PAUD, Yustina Banua.
Sekretaris
Daerah Kabupaten Jayawijaya, Yohanis Walilo menyampakan rasa terima kasih
kepada Menteri Yohana karena telah menyempatkan diri untuk berkunjung dan
berdialog bersama anak-anak di Kab. Jayawijaya.
“Sebuah
kebanggaan Ibu Menteri bisa menyapa langsung anak-anak disini, bisa berbincang
dan melakukan tanya jawab. Arahan dari Ibu Menteri tentang bagaimana melakukan
perlindungan terhadap perempuan dan anak di Kab. Jayawijaya sangat bermanfaat
bagi masa depan anak-anak ini. Sebab anak-anak merupakan generasi masa depan
yang akan melanjutkan tongkat kepemimpinan di masa yang akan datang. Saran dan
masukan juga akan sangat penting dalam mewujudkan Kab. Jayawijaya menjadi
Kabupaten Layak Anak,” ujar Yohanis.
Sementara
itu, Menteri Yohana menuturkan belum sebulan berlalu pasca peringatan Hari Anak
Nasional (HAN) di Makassar, pertemuan hari ini bisa dijadikan peringatan HAN
bersama anak-anak di Kab. Jayawijaya. “Tema HAN yang diangkat tahun ini adalah
“Peran Keluarga dalam Perlindungan Anak”. Oleh karena itu sudah menjadi
kewajiban keluarga dalam menjaga dan melindungi anak-anaknya. Sebab
perlindungan perempuan dan anak jelas tercantum dalam undang-undang dan
komitmen global dan PBB,” tutur Menteri Yohana.
Menteri Yohana menegaskan untuk dapat mencegah kekerasan baik pada perempuan dan anak haruslah dimulai sejak dini. Memberikan pembekalan dan pengetahuan pada anak-anak tentang bagaimana agar terhindar dari segala bentuk tindak kekerasan melalui serangkaian advokasi dan sosialiasi. Anak-anak merupakan generasi penerus bangsa harus diberikan pembekalan yang baik agar dapat memperbaiki masa depan bangsa Indonesia.
Menteri Yohana menegaskan untuk dapat mencegah kekerasan baik pada perempuan dan anak haruslah dimulai sejak dini. Memberikan pembekalan dan pengetahuan pada anak-anak tentang bagaimana agar terhindar dari segala bentuk tindak kekerasan melalui serangkaian advokasi dan sosialiasi. Anak-anak merupakan generasi penerus bangsa harus diberikan pembekalan yang baik agar dapat memperbaiki masa depan bangsa Indonesia.
“Saya
sudah titipkan pesan kepada Pemerintah Kab. Jayawijaya termasuk seluruh elemen
masyarakat untuk ikut menjaga dan melindungi perempuan dan anak di Kab.
Jayawijaya. Jangan ada lagi kekerasan terhadap perempuan dalam rumah tangga dan
kekerasan terhadap anak terutama di sekolah. Anak-anak harus mendapatkan
perlindungan dimanapun mereka berada,” tambah Menteri Yohana.
Kemudian
Menteri Yohana melanjutkan kunjungannya ke Gereja Weneroma untuk bertemu
langsung dan berdialog dengan beberapa warga Nduga yang masih ada di Wamena.
Dalam dialog tersebut, masyarakat Nduga menyampaikan beberapa hal kepada
Menteri Yohana khususnya kondisi perempuan dan anak di Nduga. “Saya berpesan
kepada masyarakat Nduga, apapun kondisi yang sedang mereka hadapi yang tidak
boleh dilupakan untuk selalu menjaga dan melindungi perempuan dan anak. Mereka
merupakan kelompok yang rentan terlebih saat kondisi yang tidak stabil. Saya
datang ke sini untuk menjamin dan memastikan bahwa pemenuhan hak perempuan dan
anak sudah terpenuhi dan mengetahui apa saja kendala dan kebutuhan mereka saat
ini,” ujar Menteri Yohana.
0 Komentar