Pemerintah Menciptakan Satu Data Kependudukan Dengan Digitaliasi.


BANDUNG.SWARAWANITA.NET,-Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Jabar Herry Seherman mengatakan jumlah penduduk Jabar berdasarkan data Disdukcapil tahun 2019 sebanyak 45. 632.714 jiwa dengan jumlah penduduk pria sebesar 23. 152. 783 lebih banyak dari penduduk perempuan yang berjumlah 22.479.931. Sedangkan data berdasarkan BPS Jabar jumlah penduduk Jabar sekitar 49,94 juta jiwa. Atau selisih 4 jutaan jiwa. 

Terjadinya perbedaan data jumlah pendudukan dengan BPS, Herry mengatakan, karena pola atau metode yang dipergunakan berbeda. Kalau Disdukcapil, mendata penduduk berdasarkan by nama by adress. Yaitu sesuai dengan data berdasarkan KIP (kartu induk kependudukan) yang tercantum dalam Kartu Keluarga. 

Bahkan sejak 2019 ini, secara online, setiap anak yang lahir dan dibuatkan akte kelahirannya, secara otomatis sudah terdata, ujar Herry Suherman dalam acara Jabar Punya Informasi (JAPRI) di di halaman Museum Gedung Sate Parkir Timur gedung Sate. Bandung Kamis. (22/8-2019). 

Herry juga mengatakan, adanya perbedaan data kependudukan dengan antara Disdukcapil dengan BPS itu, terjadi karena masih cukup banyak masyarakat yang tidak meng-update data. Misalnya, anak baru lahir tapi belum dibuatkan akte kelahiran; anggota keluarga yang sudah meninggal tapi masih tercantum dalam KK; anggota Keluarga yang sudah menikah dan pindah rumah tapi masih tercantum dalam KK. 

Ditambah lagi adanya warga migrasi dari luar Jabar, seperti pindah kerja; sekolah,kuliah. Selain itu, Disdukcapil Jabar juga, sudah menggunakan tandatangan elektronik atau barcode data kependudukan dan masyarakat juga bisa melakukan upload dan cetak akte kelahiran sendiri, ujarnya. 

Adapun terkait penggunaan data kependudukan yang dimiliki oleh Disdukcapil Jabar, rata-rata dipergunakan untuk kepentingan Pemilu, Pendidikan , Kesehatan, ungkap Hery. (die)

Posting Komentar

0 Komentar