BANDUNG.SWARAWANITA NET,-Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung memberikan kado
istimewa kepada warganya jelang pergantian tahun. Rumah Sakit Khusus Ibu
dan Anak (RSKIA) baru yang terletak di Jalan K.H. Wahid Hasyim (Jalan
Kopo) No. 311 Kota Bandung resmi dibuka oleh Wali Kota Bandung Oded M.
Danial, Selasa (31/12/2019).
"Alhamdulillah di penghujung tahun 2019 menuju tahun 2020 merupakan
hari yang sangat istimewa. Kita meresmikan gedung RSKIA Kota Bandung
yang kita nantikan. Akhirnya bisa terwujud hari ini," ujar wali kota
usai peresmian.
Rumah sakit yang membelanjakan dana APBD sebesar Rp750-800 miliar ini
digadang-gadang memiliki fasilitas tercanggih. Mulai dari pelayanan
pendaftaran, rawat inap, hingga kamar operasi. Kapasitasnya mencapai 500
tempat tidur yang 40% atau 200 tempat tidurnya khusus melayani ibu dan
anak.
"Peralatannya canggih alhamdulillah bagus dan berkualitas, dari mulai
tempat tidurnya sampai ruang operasinya luar biasa," puji wali kota.
Rumah sakit yang diproyeksikan menjadi RSUD ini memiliki fasilitas
yang sangat lengkap. Beberapa peralatannya tercanggih di Indonesia,
misalnya Air Handling Unit (AHU) yang mampu mensterilisasi udara
ruangan.
Ada pula pintu interlock untuk menjaga kualitas udara ruangan agar
tidak tercampur dengan udara dari luar. Dengan begitu, ruangan operasi
menjadi bebas bakteri sehingga pasien tidak akan mudah terinfeksi
pascaoperasi.
Fasilitas laboratorium, farmasi, dan administrasi juga telah
terkoneksi dengan teknologi komunikasi yang canggih. Bahkan beberapa
peralatan laboratorium memiliki teknologi robotik.
Gedung 15 lantai itu akan bisa mulai beroperasi pada pertengahan
Januari 2020. Setelah peresmian ini, RSKIA dan Pemerintah Kota Bandung
secara bertahap akan mulai memindahkan aktivitas layanan di tempat yang
baru. Wali kota mengaku perlu persiapan SDM yang mumpuni untuk
mengoperasikan fasilitas terbaru itu.
"Sekarang RSKIA sudah mulai mengadakan seleksi untuk mempersiapkan ke
depan bagaimana agar SDM-nya dilengkapi secara mumpuni," tuturnya.
Sementara itu, Direktur RSKIA Kota Bandung, Taat Tagore menyatakan,
saat ini pihaknya memiliki 350 pegawai, termasuk di dalamnya 40 orang
dokter. Namun untuk mengoperasikan seluruh fasilitas rumah sakit secara
optimal, ia perlu 750 personil.
"SDM akan menyesuaikan dengan perkembangan berikutnya. Kita memang
rencana buka di tahun 2020 bisa menampung 200 tempat tidur untuk poli
penyakit dalam, bedah, THT, mata, dan syaraf," beber Taat.
Oleh karena itu, ia akan memberlakukan layanan secara bertahap
menyesuaikan dengan kebutuhan pasien. Fokusnya saat ini adalah
memindahkan layanan pasien rawat jalan ke tempat yang baru.
"Kalau secara langsung SDMnya untuk dokter kita sudah memenuhi, tapi
untuk perawatnya kita pengennya apa yang kita punya di rumah sakit lama
kita pindahin dulu, operasional, setelah waiting list cepet-cepet kita
tambah SDM-nya untuk menambah cakupan dan jumlah tempat tidurnya. Kalau
SDM nambah, layanan tempat tidurnya kan naik," tuturnya.
Kendati memiliki fasilitas canggih dan modern, Taat memastikan, rumah
sakit ini tetap menaruh keberpihakan kepada masyarakat berpenghasilan
rendah. Ia juga membuka fasilitas kelas 1, VIP, dan VVIP.
"Ini kan rumah sakit pemerintah jadi memang dibangun untuk melayani
pasien menengah ke bawah, tapi tidak menutup kemungkinan untuk melayani
kelas 1 ke atas," tegasnya.
0 Komentar