BANDUNG.SWARAWANITA NET,-Menghadapi libur Natal dan tahun Baru (Nataru),
Dinas Perhubungan Kota Bandung telah menyiapkan sebanyak 790 bus.
Sejumlah bus tersebut ditempatkan di Terminal Leuwipanjang sebanyak 633
dan sisanya di Terminal Cicaheum.
“Kendraaan itu sudah siap pakai jika terjadi lonjakan penumpang.
Artinya semua sudah disiapkan oleh tim pengujian. Orientasi kami tahun
ini bukan hanya lonjakan aja, tetapi penumpang aman, nyaman dan selamat
sampai tujuan,” kata Kepala Seksi manajemen Angkutan Dishub Kota
Bandung, Iya Sunarya pada Kegiatan Bandung Menjawab, di Balai Kota
Bandung, Jalan Wastukancana, Kamis (19/12/2019).
Kendati demikian, Iya memprediksi kenaikan penumpang hanya berkisar 5
persen. Itu pun hanya terjadi di Terminal Leuwipanjang. Sedangkan di
Terminal Cicaheum, Iya memprediksi turun sekitar 5 persen.
"Hal itu ini karena banyak masyarakat menggunakan kendaraaan pribadi,
juga beralih trasnportasi lain seperti kereta api," jelasnya.
Selain menyiapkan bus, Iya mengaku, Dishub Kota Bandung juga telah memeriksa kesehatan para sopir.
“Di momen besar ini biasanya sopir membawa bus penumpang 15-20, tapi
sekarang itu full. Sehingga konsentrasi, kelayakan jalan operasi dan
pengemudi menjadi hal utama. Kita bekerja sama dengan Dinas Kesehatan.
Kita juga menganjurkan agar pengusaha menugaskan sopir yang berusia di
bawah 50 tahun,” katanya.
Terkait tarif, Iya mengatakan, Dishub Kota Bandung telah mengimbau
kepada perusahaan otobis untuk tidak menaikan tarif. Bahkan, Dishub Kota
Bandung telah memberikan peringatan akan ada sanksi jika pengusaha
tetapmenaikan tarif.
“Ini sering terjadi ketika keluhan masyarakat bahwa ada PO yang
menaikan tarif di atas batas atas. Sehingga kami menginformasikan jika
terjadi hal demikian untuk mencatat nomor kontek kepala terminal agar
bisa ditindaklanjuti,” tegas Iya.
Sanksi akan diberikan oleh pejabat yang berwenang yaitu pejabat yang
mengeluarkan izin. Jika Aantar Kota Antar Provonsi (AKAP) dari
kementerian, Antar Kota Dalam Provinsi (AKDP) dari Dishub Provinsi
Jabar.
“Tentu Ini menjadi pelanggaran sehingga nanti pejabat yang berwenang
mengeluarkan SK trayek itu akan mencabut secara otomtis. PO-nya apa,
nomor polisinya, jam berangkat dan karcisnya jangan sampai hilang,”
imbau Iya.
Selain menyiapkan armada, Dishub Kota Bandung juga menyiapkan sekitar
200 personel. Salah satu tugasnya yaitu mengantisipasi terjadinya
kemacetan di sejumlah titik.
“Mereka akan ditempatkan di sejumlah titik seperti pusat perbelanjaan
dan wisata. Kita juga bekerja sama dengan polisi,” katanya.
“Nantinya tidak hanya konsen di angkutan saja, tapi lokasi
perbelanjaan dan wisata juga. Di masa nataru, kami melakukan kerjasama
dengan jajaran kepolisian tidak hanya konsentrasi di dua terminal
(Cicaheum dan Leuwi Panjang), tapi lebih bagaimana penumpang di dua
terminal ini merasa aman, nyaman dan selamat sampai tujuan,” terangnya.
0 Komentar