BANDUNG.SWARAWANITA NET,-dr. Anggraeini dari Tim Inspeksi Khusus RSHS mengatakan, dua orang WNA
dari Cina yang pernah dirawat di RSHS Bandung beberapa hari lalu,
setelah dilakukan perawatan khusus tidak terbukti terkena suspect virus
Corona. Namun tetap kita lakukan Pemantauan, Pengawasan, Probability,
Confrom.
Walaupun hasil akhir tidak terdampak suspect virus Corona, namun,
melihat gejala yang dialami kedua WNA tersebut saat masuk di RSHS,
dengan badan panas, memang menunjukan beberapa gejala seperti terkena
suspect virus corona.
“Alhamdulillah sampai saat ini virus corona belum masuk Jabar dan
mudah-mudahan tidak ada, Untuk itu, dr Anggraeini meminta masyarakat
untuk tidak panik dalam menghadapi Suspect Corona yang kini
menggemparkan dunia secara global”, himbaunya.
Dr Anggraeni menambahkan bahwa kini sudah dibentuk Tim WA Grup yang
bertujuan untuk memantau keluhan-keluhan masyarakat dengan suspect yang
menakutkan ini dalam waktu 24 jam. Selain itu juga untuk menangkal
orang-orang yang panik akan kesehatan mereka.
Bagi masyarakat yang pernah diperiksa akan kesehatannya dan yang
disebutkan terindikasi penyakit tersebut, dipantau selama 14 hari.
Apabila tidak terdapat indikasi terjangkit virus tersebut akan
dipulangkan . Namun apabila terindikasi akan dilakukan pengawasan dengan
mengkarantikankannya.
Mengenai Vector Hewan pembawa Virus Corona, Anggraeni menyatakan, tidak terdapat dalam hewan apapun seperti ular dan kelelawar.
Kemudian, mengenai obat untuk mematikan virus tersebut, sampai saat ini
masih belum ada ditemukan dimanapun. Bahkan WHO sedang melakukan
penelitian. China dan Rusia saat ini bekerjasama dalam melakukan
penelitian, ujarnya. Dinas Kesehatan menegaskan bahwa sampai saat ini Jawa barat belum
terdampak Virus Corona dan mudah-mudahan tidak ada. Untuk itu,
masyarakat Jabar tidak perlu khawatir dan panik dalam menghadapi
Sucpect Corona yang akhir-akhirnya marak dipemberitaan.
Menurut dr.Luqman Yanuar R (Kasie Surveilans Imunisasi Dinkes Jabar) ,
dalam mengantisipasi masuknya Virus Corona, Dinkes Jabar telah
bekerjasama dengan pihak Imigrasi, Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP)
termasuk juga dengan pihak RS Hasan Sadikin.
Dinkes Jabar juga sudah minta seluruh RSUD milik Pemprov Jabar untuk
menyiapkan fasilitas, ruangan khusus, tim corona Jabar (tim medis
khusus), termasuk juga RSUD Kab/kota se Jabar, ujar dr Luqman, kata dr
Luqman pada acara Jabar Punya informasi (Japri) ke 61 di Lobby Museum
Gedungsate, Jum’at (31/1/2020).
Dalam acara tersebut Narsum selain Kepala Seksi Surveilans Imunisasi
Dinkes Jabar, dr. Luqman Yanuar Rachman, MPH ; Kepala SMF Ilmu Penyakit
Dalam RSUD Al Ihsan, dr. Apen Afgani, Sp.PD., M.Kes; Tim Inspeksi Khusus
RSHS, dr. Anggraeni ; Perwakilan Perhimpunan Dokter Umum Indonesia
(PDUI), dr. Hadri Pramono, MARS; Kasie Upaya Kesehatan dan Lintas
Wilayah Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas II Bandung, dr. Medi
Nursasih.(die)
0 Komentar