JAKARTA.SWARAWANITA NET,- Bencana banjir yang
melanda Ibu Kota dan beberapa wilayah disekitarnya seperti Jawa Barat
dan Banten menyisakan keprihatinan yang mendalam. Tak sedikit pula
perempuan, anak, dan lansia yang menjadi korban dari bencana banjir
tersebut. Berdasarkan data dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana
(BNPB) hingga saat ini untuk wilayah Jabodetabek dan Banten, diketahui
bencana banjir telah memakan 67 korban jiwa dimana 17 diantaranya
berusia anak.
Menteri Pemberdayaan Perempuan dan
Perlindungan Anak (PPPA), Bintang Puspayoga berkesempatan untuk meninjau
langsung kondisi perempuan dan anak pasca banjir di lokasi pengungsian
tepatnya di Musholah Al-Ikhlas, Kampung Pulo Dalam, Kecamatan
Jatinegara, Jakarta Timur, pada Rabu, (08/1).
Menteri Bintang menyampaikan turut
prihatin atas bencana banjir yang telah mengakibatkan berbagai kerusakan
dan menimbulkan berbagai kerugian baik materil dan immateril. Menteri
Bintang juga mengapresiasi langkah-langkah evakuasi pasca bencana yang
telah memprioritaskan anak, perempuan, ibu hamil, ibu menyusui, dan
lansia.
"Di Kampung Pulo Dalam ini terdapat 500 anak dan 115 balita yang tentunya akan menjadi prioritas kami. Kehadiran kami disini untuk menjamin terpenuhinya kebutuhan perempuan, anak, dan lansia di pengungsian pasca bencana banjir. Sebab meskipun dalam keadaan bencana, memberikan rasa aman, melindungi dari ancaman dan ketakutan, serta menjamin pemenuhan hak perempuan dan anak merupakan tugas kita bersama yang harus di penuhi," ujar Menteri Bintang saat menyapa para pengungsi di Kampung Pulo Dalam, Jakarta Timur.
"Di Kampung Pulo Dalam ini terdapat 500 anak dan 115 balita yang tentunya akan menjadi prioritas kami. Kehadiran kami disini untuk menjamin terpenuhinya kebutuhan perempuan, anak, dan lansia di pengungsian pasca bencana banjir. Sebab meskipun dalam keadaan bencana, memberikan rasa aman, melindungi dari ancaman dan ketakutan, serta menjamin pemenuhan hak perempuan dan anak merupakan tugas kita bersama yang harus di penuhi," ujar Menteri Bintang saat menyapa para pengungsi di Kampung Pulo Dalam, Jakarta Timur.
Dalam kesempatan tersebut, Menteri Bintang
didampingi oleh Fery Farhati Baswedan, Istri Gubernur DKI Jakarta,
Deputi Bidang Perlindungan Anak Kemen PPPA, dan Deputi Bidang
Perlindungan Hak Perempuan Kemen PPPA bertemu sapa dengan kurang lebih
100 anak-anak pengungsi. Kehadiran Menteri Bintang tak lain untuk
menyemangati dan memberikan bingkisan pada anak-anak berupa makanan dan
minuman. Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen
PPPA) juga memberikan sejumlah bantuan untuk pengungsi di Kampung Pulo
Dalam, Jatinegara berupa kebutuhan spesifik anak, perempuan, dan juga
lansia. Selain itu anak-anak juga diberikan hiburan dengan pertunjukan
dongeng dari Siberkreasi.
Menteri Bintang menuturkan masyarakat termasuk anak, perempuan, dan lansia harus dilindungi dalam menjalankan aktivitasnya tanpa ada rasa takut atas tindakan kekerasan, terutama dalam situasi pasca bencana alam. "Anak, perempuan, dan lansia merupakan kaum yang paling rentan pada saat terjadi bencana alam, oleh karena itu mereka harus menjadi prioritas dalam hal penanganan. Tantangan dalam memberikan pemenuhan hak kepada mereka tidak hanya ditemukan dalam pemenuhan kebutuhan, melainkan juga dalam pendistribusiannya. Disamping kita juga harus tetap memberikan perlindungan kepada mereka dari berbagai perlakuan diskriminatif pasca bencana," tambah Menteri Bintang.
Menteri Bintang menuturkan masyarakat termasuk anak, perempuan, dan lansia harus dilindungi dalam menjalankan aktivitasnya tanpa ada rasa takut atas tindakan kekerasan, terutama dalam situasi pasca bencana alam. "Anak, perempuan, dan lansia merupakan kaum yang paling rentan pada saat terjadi bencana alam, oleh karena itu mereka harus menjadi prioritas dalam hal penanganan. Tantangan dalam memberikan pemenuhan hak kepada mereka tidak hanya ditemukan dalam pemenuhan kebutuhan, melainkan juga dalam pendistribusiannya. Disamping kita juga harus tetap memberikan perlindungan kepada mereka dari berbagai perlakuan diskriminatif pasca bencana," tambah Menteri Bintang.
Senada dengan Menteri Bintang, Istri
Gubernur DKI Jakarta, Fery Farhati Baswedan menuturkan pemberian
logistik spesifik perempuan dan anak memang sangat penting dalam kondisi
bencana. "Saya ucapkan terima kasih kepada Ibu Menteri Bintang yang
telah hadir untuk memberikan semangat, motivasi serta bantuan spesifik
anak, perempuan, dan lansia bagi para pengungsi. Ini merupakan salah
satu langkah kita untuk tetap memberikan pemenuhan hak bagi anak dan
perempuan pasca becana banjir. Memang masih banyak tantangan yang
dihadapi pasca bencana ini, seperti kondisi yang tidak steril untuk
membuat makanan pendamping ASI bagi ibu menyusui, keberadaan dapur umum
yang belum merata, dan lainnya. Namun jika kita bekerja sama maka saya
yakin semuanya bisa teratasi dengan baik," ujar Fery Baswedan.
"Saya berpesan, agar para pengungsi dapat
menjaga kesehatan dengan makan yang teratur dan hidup bersih, tidak
membuang sampah sembarangan, dan hemat energi. Untuk para ibu-ibu
menyusui jangan sampai stres dan harus ikhlas menerima musibah ini agar
ASI lancar demi menjaga kesehatan anak-anak. Untuk anak-anak agar tetap
semangat kembali menempuh pendidikan dan jangan malas belajar. Kami akan
bersinergi dan berkoordinasi dengan Kementerian/Lembaga terkait dalam
hal pemenuhan kebutuhan spesifik anak, perempuan, dan lansia. Kami akan
terus kawal untuk memastikan mereka berada dalam kondisi yang aman dalam
dan pasca bencana alam," tutup Menteri Bintang.
0 Komentar