Sarling Kota Tasikmalaya : Generasi Unggul Lokal Unjuk Gigi Di Hadapan Atalia Ridwan Kamil

TASIKMALAYA.SWARAWANITA NET,-Wilayah Priangan Timur khususnya Kota Tasikmalaya tak melulu soal potensi kerajinan tangan dan fashion muslimnya. Lebih dari itu, kota di ujung Jawa Barat (Jabar) ini punya generasi muda yang unggul.

Dalam agenda Siaran Keliling (Sarling) di Kota Tasikmalaya, Rabu (15/1/20), Ketua TP PKK Provinsi Jabar Atalia Ridwan Kamil disambut puluhan siswa jenjang Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) yang lihai memainkan angklung dan menari di TK Islam Al Azhar 33 Kota Tasikmalaya.

Dari atas panggung, Atalia juga disambut penampilan teatrikal dari TK Alphabet dan TK Joykids. Sekolah yang terakhir disebut, bahkan menyegel status Juara 2 Nasional Lomba Sekolah Sehat Berkarakter.

Menurut salah seorang pengajar di TK Joykids, pihaknya memiliki keunggulan dari segi visi dan nilai yang ditanam sejak dini kepada anak didik. Contohnya mendidik car
a membuang sampah daur ulang atau bukan dari sisa makanan.

Etika tersebut lahir dari visi sekolah yang ingin menjadi generasi beriman, berkarakter baik, sehat, unggul, kreatif dan berjiwa pemimpin.

Sementara dalam acara itu, Atalia selaku Ketua Umum Forum Peningkatan Makan Ikan (Forikan) sekaligus Bunda PAUD Provinsi Jabar ini tak lupa membacakan 'Mia dan Ikan Goreng' --buku yang ia tulis untuk mendukung Gerakan Memasyarakatkan Makan Ikan (Gemarikan).

Sarling di Kota Tasikmalaya ini pun menjadi spesial saat Atalia untuk pertama kalinya mengajak Muhammad Farhan, presenter juga aktor kondang asal Jabar yang telah didaulat sebagai Ayah Posyandu, untuk bersama-sama mendongengkan 'Mia dan Ikan Goreng' di hadapan puluhan anak PAUD itu.

"Siapa yang hari ini bahagia? Siapa yang hari ini mau makan ikan?" tanya Atalia dibalas seruan dan acungan tangan anak-anak PAUD yang hadir.

"Kenapa ajak (Farhan)? Karena urusan anak bukan hanya tugas ibu, tapi juga tugas ayah," giliran Atalia menyapa para orang tua murid yang hadir.

Sebagai Ayah Posyandu Provinsi Jabar, Farhan pun siap mendukung peningkatan peran ayah dalam pertumbuhan anak. "Saya sepakat jadi Ayah Posyandu. Tujuannya agar dalam membesarkan anak, ayah terlibat aktif," ujar Farhan.

"Sarling ini merupakan program yang bagus karena mendekatkan program Pemerintah Daerah (Pemda) Provinsi Jabar kepada pelaku dan penerima," tambah anggota Komisi I DPR RI ini.

Adapun Gemarikan yang turut disosialisasikan melalui Sarling ini bertujuan untuk menghindari stunting pada anak, terutama makan ikan berperan penting dalam 1.000 hari pertama kehidupan.

Dian Sri Herdianti Kepala TK Nurul Huda Bil Ilmi mengatakan, Gemarikan diharapkan mampu membuat anak-anak di Kota Tasikmalaya suka makan ikan. "Menu di sekolah kami biasanya ikan seminggu sekali, harapannya bisa seminggu dua kali. Buku Mia dan Ikan Goreng juga ada di perpustakaan sekolah kami," ujarnya.

Lembaga PAUD di Kota Tasikmalaya sendiri saat ini berjumlah 97 TK dengan total 4.938 murid, 170 kelompok bermain dengan 5.044 murid, serta 113 satuan PAUD sejenis 113 dengan 4.047 murid.

Dalam rangkaian Sarling di TK Islam Al Azhar 33 itu, Atalia yang akrab disapa Bu Cinta ini secara simbolis memberikan buku sebagai dukungan Gemarikan dan menyerahkan makanan olahan ikan kepada anak-anak PAUD serta meninjau mobil perpustakaan keliling.

Selain mengunjungi TK, Atalia juga hadir di SMKN 2 Kota Tasikmalaya sebagai Bunda Generasi Berencana (Genre) untuk menyosialisasikan pentingnya menghindari seks bebas, pernikahan dini, dan NAPZA bagi generasi muda. Dalam agenda tersebut, turut dilakukan pembacaan Deklarasi Anti Hoaks bersama para siswa-siswi SMA/SMK/SLB di Kota Tasikmalaya.

Tak ketinggalan, ada presentasi dari Alwan Hanif Ramadhan, salah satu siswa berprestasi asal SMKN 2 Kota Tasikmalaya. Siswa kelas 1 SMK ini mampu menciptakan Affordable Smart Prosthetic Arm alias lengan buatan dengan harga terjangkau.

Saat memperkenalkan produknya dengan berbahasa Inggris itu, Alwan berujar membuat prosthetic arm untuk membantu kebanyakan difabel di Indonesia maupun dunia yang memiliki kendala soal biaya.

"Arm ini waterproof dan bisa angkat beban seberat 4 kg, bisa bantu orang yang tidak punya tangan untuk beraktivitas. Harga 35 USD (Rp 400 ribu) tapi (fungsi) sama dengan alat 30 ribu USD. Arm ini juga bisa untuk menggunakan smartphone, bahkan di salah satu jari juga bisa ukur temperatur," tutur Alwan soal alat yang dibuatnya selama dua bulan itu.

Remaja kelahiran 23 November 2003 ini pun berpesan kepada generasi muda lainnya untuk tidak ragu dalam berkreasi serta terus meningkatkan relasi. "Belajarlah untuk berhubungan dengan manusia, bisa mengalir ide dan mengasah kemanusiaan," ujar Alwan.

Dia pun yakin, Indonesia bisa menjadi negara maju asalkan banyak pemuda mulai beraksi. "Jangan patah semangat. Jangan bosan berinovasi," ucap putra dari pasangan Asep Doni Indrajaya dan Ai Ratnawati ini.

Kemampuan Alwan pun mendapat pujian dari Atalia. Menurut Atalia, kegiatan Sarling kerap memunculkan hal baru berupa potensi unggul lokal masing-masing daerah atau tempat yang dikunjungi.

"Yang paling menarik bagi saya adalah munculnya mutiara-mutiara terpendam dari sekolah-sekolah yang tidak terbayangkan sebelumnya. Di Kota Tasikmalaya, ada Alwan yang menghasilkan sebuah robot tangan yang sangat bisa dikembangkan oleh mereka yang kompeten," ucap Atalia.

"Jadi ini perlu untuk didorong dan didukung agar ke depan bisa memberikan solusi bagi permasalahan di masyarakat," tambahnya.

Dalam rangkaian Sarling di Kota Tasikmalaya, Atalia sebagai Duta Pasar Rakyat Jabar juga lebih dulu meninjau Pasar Cikurubuk. Di pasar seluas lebih dari 4 hektare itu, Atalia berinteraksi dengan sejumlah pedagang dan membeli bawang, tomat, jengkol, jeruk nipis, bengkuang, hingga pisang.

Atalia juga sempat meninjau pelayanan di Puskesmas Purbaratu dan memberikan Dana Pembinaan Perbaikan Gizi Program Cegah Stunting dari Gubernur Jabar sebesar Rp 15 juta serta melakukan sosialisasi kesehatan dan memberikan bantuan timbangan di Posyandu Kamboja RW 04 Kelurahan Purbaratu.

Yani (35), salah satu ibu yang mendaftar di Posyandu Kamboja mengatakan, dirinya dan warga Purbaratu lainnya begitu antusias bertemu dengan sosok Atalia Ridwan Kamil. Yani pun berujar siap menjalani imbauan agar tumbuh-kembang sang anak yang masih berusia 4 bulan bisa maksimal.

"Posyandu Kamboja suka beri sosialiasi, saya rasa cukup. Saya juga mau ikutin program buat pertumbuhan anak. Senang (ada Atalia), termotivasi untuk menjaga anak," kata Yani.

Selain itu, dalam agenda Sarling di Kota Tasikmalaya, Atalia sekaligus mengukuhkan Ketua TP PKK Kota Tasikmalaya Eti Atiah Budiman sebagai Bunda Genre Kota Tasikmalaya.

Sebagai Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Provinsi Jabar, Atalia juga mengisi rangkaian Sarling di Kota Tasikmalaya dengan mengunjungi Pusat Pelayanan Industri Kerajinan (PPIK) untuk memantau showroom dan berdialog bersama sejumlah perajin dari Jabar.

"Semoga program ini mampu mendorong pelaku usaha khususnya di Kota Tasikmalaya dan sekitarnya karena produknya sangat baik dan dikenal hingga mancanegara. Tinggal bagaimana pengemasan dan teknologi dikembangkan," ujar Atalia.

Mengakhiri Sarling di Kota Tasikmalaya, Atalia beserta rombongan melakukan kunjungan wisata ke Taman Wisata Karang Resik dj Jl. Mohamad Hatta, Sukamanah, Kec. Cipedes.

Turut mendampingi Atalia selama rangkaian Sarling di Kota Tasikmalaya antara lain Ketua TP PKK Kota Tasikmalaya Eti Atiah, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jabar M. Arifin Soendjayana, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jabar Berli Hamdani, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa Dedi Supandi, serta Kepala Dinas Pendidikan Dewi Sartika.

Hadir pula Kadispusibda Jabar, Kadiskominfo Jabar, Kadis KUK Jabar, Kepala BPOM Jabar, serta perwakilan BKKBN dan Bappeda Jabar.

"Tiap kali ada kegiatan Sarling, selalu ada hal yang baru. Dan pada kesempatan kali ini saya memberikan apresiasi luar biasa kepada seluruh stakeholder khususnya OPD terlibat dan kota/kabupaten," tutup Atalia.(hms/die)


Posting Komentar

0 Komentar