Pada Rabu (1/1/20), enam kecamatan di Kab. Karawang terendam banjir dengan ketinggian air yang berbeda-beda. Salah satu faktor penyebab banjir adalah curah hujan yang tinggi dan letak geografis keenam kecamatan tersebut.
Sejak air merendam permukiman, BPBD Karawang, Kodim 0604 Karawang, dan Polres Karawang, langsung mengevakuasi warga dengan menurunkan sekira 200 personil dan 6 perahu karet.
"Kita langsung mengirim tim untuk mengevakuasi warga. Kemudian, pendataan berapa kira-kira warga yang mengungsi," kata Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kab. Karawang Supriatna di Posko Desa Karangligar, Sabtu (4/1/20).
"Kita bekerja sama dengan TNI membuat posko. TNI dan Polri sangat tanggap. Nah, sehingga kita bersinergi tidak hanya dengan OPD, tapi semua pihak, termasuk relawan dan komunitas," tambahnya.
Menurut Supriatna, setelah semua warga dievakuasi, BPBD dan semua pihak terkait bahu-membahu memenuhi kebutuhan dasar warga. Mulai dari makanan siap saji, susu bayi, pakaian layak pakai, sampai pelayanan kesehatan.
"Kami bahu-membahu melakukan evakuasi dan memastikan semua warga berada di tempat aman. Dan kebutuhan makan dan minum terpenuhi," ucapnya.
Sementara itu, Dandim 0604 Karawang Letkol Inf Medi Hariyo W mengatakan bahwa pihaknya ikut serta mendistribusikan logistik kepada warga yang memilih tinggal di rumah. Menurut dia, sekira 100 personil diturunkan untuk penanganan dan pemulihan banjir di Kab. Karawang.
"Kita bantu patroli untuk mengajak yang tinggal dan mengirim apa yang mereka butuhkan. Kemarin kita mengirim air minum, lilin, dan makanan," kata Medi.
"Waktu itu (hari pertama banjir) kurang merata untuk distribusi. Hari pertama kita fokus di pengungsian. Yang tetap tinggal ini tersebar, sehingga kita harus menyusuri satu-satu," imbuhnya.
Jika genangan air sudah surut, kata Medi, semua pihak akan bekerja sama melakukan pembersihan. Mulai dari menangani tumpukan sampah dan lumpur sampai melakukan fogging. Hal tersebut dilakukan untuk membasmi sumber-sumber penyakit pasca-banjir.
"Tentu kita akan rehabilitasi setelah air surut. Yang berlumpur itu sarang penyakit. Nanti kita akan bersinergi dengan masyarakat Polri Pemda membersihkan Lumpur. Jika tidak dibersihkan, saya khawatir akan menjadi bibit penyakit dan menjadi sumber kerawanan bencana lagi," ucapnya.
Soliditas tidak hanya diperlihatkan BPBD, TNI, Polri, dan relawan, tetapi juga masyarakat terdampak banjir. Mereka bahu-membahu menyediakan makanan, menyediakan tempat tinggal, dan menyelamatkan barang berharga.
"Kami di sini semua berkeluarga. Rumah saya kemarin tergenang 20 centimeter. Sekarang sudah surut dan dijadikan tempat tinggal warga yang rumahnya masih tergenang," ucap warga Desa Karangligar, Karmin.
Menurut Karmin, dengan soliditas yang tinggi, masyarakat yang terdampak banjir bisa bangkit dengan cepat.
"Coba lihat anak-anak sama ibu hamil, tidak ada yang ketakutan dan trauma. Semua masih bisa tersenyum. Salah satunya karena kebutuhan kami dapat dipenuhi petugas," katanya.
"Semua bergerak cepat. Salah satunya Bupati Karawang punya sistem yang sangat tanggap dan sigap," kata Emil --sapaan Ridwan Kamil-- saat meninjau lokasi banjir di Desa Karangligar, Kab. Karawang, Sabtu (4/1/20).
Emil juga memastikan, kebutuhan dasar dan bantuan logistik tersalurkan dengan baik. Hal itu terlihat dari tidak adanya warga yang mengeluh terkait makanan dan air bersih.
"Saya monitor warga tidak ada keluhan yang berarti hanya menanti air surut dan kembali ke rumah. Tadi ada curhatan kasur basah, bisa dari dana tadi (bantuan dari Pemda Provinsi Jabar) untuk hal-hal esensial. Mudah-mudahan di masa depan berkurang dan kita cari solusi-solusi," ucapnya. (hms/die)
0 Komentar