BANJAR.SWARAWANITA NET,-Tiga destinasi wisata di Kota Banjar,
Jawa Barat yakni taman Eco Park, Lembah Penjamben, dan Situ Leutik,
menjadi tujuan kunjungan warga. Hal tersebut diungkapkan Sidik Firmadi,
Pengamat Pemerintahan dari Sekolah Ilmu Sosial dan Ilmu Pemerintahan
(STISIP) Bina Putera Kota Banjar.
Kemunculan destinasi wisata baru di Kota Banjar patut di apresiasi,
karena bisa membantu masyarakat Kota Banjar yang ingin berlibur. Warga
Kota Banjar yang ingin menghilangkan penat atas rutinitas kehidupan
sehari-hari tidak perlu pergi jauh hingga ke luar daerah. Namun, lanjut
dia mengatakan bahwa ada dua hal yang perlu direspon cepat oleh
Pemerintah Kota Banjar. Salah satunya terkait dengan adanya regulasi
pengelolaan tempat pariwisata atau Perda tentang pariwisata. “Pemerintah
sebaiknya bergerak cepat dengan melibatkan seluruh pihak, untuk membuat
regulasi pengelolaan tempat wisata,” katanya.
Kemunculan destinasi wisata di suatu daerah, menurut Sidik, kerap
menimbulkan pihak yang tak bertanggung jawab. Seperti halnya calo yang
sengaja menaikkan atau menjual harga tiket terlalu mahal. Termasuk
mematok tarif parkir di luar logika. Selanjutnya, Sidik juga menyoroti
metode promosi. Menurutnya, di era digital atau era revolusi industri
4.0, promosi yang tepat itu dengan menggunakan teknologi atau internet.
Saat ini, kata dia, hampir semua orang aktif menggunakan internet
terutama untuk bermain sosial media. Sehingga metode promosi perlu
dilakukan melalui serangan udara baik itu via Website, IG, Twitter, FB,
WA atau yang lainnya. “Dengan begitu maka akan lebih efektif menjangkau
orang-orang di luar daerah sehingga tertarik untuk berkunjung ke tempat
wisata yang ada di Kota Banjar,” ujarnya.
Ke depan, Pemerintah Kota Banjar harus terus berbenah dalam membangun
dan mengembangkan wisata yang ada di Kota Banjar. “Semoga pariwisata di
Kota Banjar terus berkembang sebagai upaya meningkatkan pendapatan
daerah melalui sektor pariwisata,” pungkasnya.
Menanggapi keberadaan tiga lokasi destinasi wisata baru yang dibangun,
Kabid. Pariwisata Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata (Disporapar)
Kota Banjar, Bambang, mengaku pihaknya sangat menyambut baik keberadaan
destinasi wisata tersebut. Meski begitu, dia menyebut status pengelolaan
dari tiga lokasi itu belum jelas siapa yang akan bertanggungjawab
selanjutnya. Lembah Pajamben dibangun di tanah desa oleh Pemkot Banjar
melalui Dinas PU.
Berdasarkan informasi yang diterimanya, lokasi tersebut akan diserahkan
ke Desa Binangun, namun pengelolanya belum jelas. “Itu akan diserahkan
ke desa. Tinggal menunggu regulasinya, dan juga regulasi dari desa.
Apakah akan dikelola BUMDes atau Karang Taruna, kita tidak tahu. Saya
harap di bulan ini hingga bulan 3 tahun ini sudah jelas pengelolanya,”
ujar Bambang.
Untuk Situ Leutik, lanjut Bambang, juga belum diketahui status siapa
pengelolanya, apakah akan diserahkan ke Dinas Pariwisata atau ke desa.
Situ yang berada di tanah Pemkot Banjar ini digadang-gadang akan
dijadikan sebagai Desa Wisata, bersama Desa Sinartanjung dengan lokasi
unggulannya Mandalare. “Kalau diserahkan ke Pariwisata, tidak mungkin.
Soalnya anggarannya kan harus besar untuk memelihara itu. Kita masih
menunggu status jelasnya,” imbuh Bambang.
Sedangkan, untuk Ecopark, Bambang mengaku pihaknya justru belum tahu
wujud bangunnya seperti apa dan bagaimana. Karena lokasinya berada di
sempadan Sungai Citanduy di tanah negara yang dikelola BBWS Citanduy,
menurutnya bisa juga dikelola oleh Pemkot Banjar atau oleh warga
sekitar. “Intinya, kita bidang pariwisata hanya bagian promosi dan
pembinaan saja. Soal status, semua itu kita tunggu saja dari
pemerintah,” ujarnya.
Pihaknya pun berharap, dengan adanya destinasi wisata baru tersebut
dapat mendongkrak kunjungan wisata ke Kota Banjar. Terlebih pemerintah
sudah mendapatkan bantuan Bus Ranginang sebagai bus wisata dari Pemprov
Jabar. “Kita sudah buat rutenya untuk bus Ranginang, walaupun
penanggungjawabnya juga belum jelas. Katanya sih mau sama Organda. Itu
kan domain Dishub ya. Saya yakin wisata di Banjar bakal ramai. Water
Park juga sudah mulai bangun setelah sudah ada investor. Sekarang sudah
mulai bersih-bersih dan ke depan akan beda tampilannya dengan
sebelumnya”.
Sumber : Bidang Komunikasi Diskominfo Kota Banjar
0 Komentar