BANDUNG.SWARAWANITA NET,-Pembangunan
Gedung Pusat kebudayaan Tionghoa Indonesia merupakan salah satu program
dari YDSP yang berusaha untuk mengembangkan kebudayaan Tionghoa
Indonesia khususnya di Bandung, adapun yang menjadi dasar pemikiran
pembangunan Gedung Pusat kebudayaan Tionghoa Indonesia adalah pertama
agar masyarakat dapat dapat mengenal serta melestarikan kebudayaan
Tionghoa Indonesia yang sebenarnya telah menjadi milik dan melekat
didalam kehidupan bangsa Indonesia secara umum dan utuh, kedua dapat
menjadi sarana untuk mengembangkan potensi sehingga dapat berkontribusi
terhadap kemajuan Kebudayaan Nusantara Indonesia yang sangat
beragam.Hali ini dikatakan Ketua Yayasan Dana Sosial Priangan (YDSP)
Herman Widjaja saat memberiikan sambutannya pada acara Peletakan Batu Pertama Gedung Pusat Kebudayaan Tionghoa Indonesa YDSP. Jl. Suryani Dalam No.99 Bandung. Minggu (19/1/2020)
Lebih
jauh Herman Widjaja menuturkan agar hal ini dapat diwujudkan maka YDSP
berupaya menyiapkan sarana berupa gedung dengan dilengkapi dengan
berbagai fasilitas seperti ruang pertunjukan, museum dan ruang pameran,
ruang kelas serta fasilitas lainnya. Sedangkan untuk meningkatkan
pengetahuan mengenai budaya Tionghoa Indonesia, maka akan dibentuk Pusat
Kajian Budaya Tionghoa Indonesia yang melibatkan para pakar dan
akademi dari berbagai institusi seperti Prof.DR.Setiawan Sabana Guru
Besar Seni Rupa ITB serta Rektor ISBI beserta jajarannya.
Beberapa
cabang seni budaya Tionghoa Indonesia yang telah mampu mengharumkan
Nama Indonesia di Tingkat Internasional yaitu Wushu, Taichi, XiangQi,
hingga seni Kaligrafi. Semua Keberhasilan itu dapat tercapai berkat
dukungan pemerintah dan masyarakat, khususnya masyarakat Tionghoa
Indonesia. Agar prestasi terus dijaga dan semakin baik, tentunya
memerlukan perhatian dari semua pihak, oleh karena itu melalui
pembangunan Pusat kebudayaan Tionghoa Indonesia ini mengajak untuk
bersama-sama saling bahu membahu mendukung peningkatan prestasi seni
budaya Tionghoa Indonesia tersebut, agar semakin mengharumkan nama
Bngsa Indonesia tandasnya.
Sementara itu Walikota Bandung Oded M Daniel mengapresiasi maksud dan tujuan dari Yayasan
Dana Sosial Priangan (YDSP) dalam membangun Gedung Pusat Kebudayaan
Tionghoa Indonesia yang berpusat di Kota Bandung. Hal ini menujukan
bahwa Kota Bandung merupakan Rumah Kita Bersama, yang pada intinya
kerukunan antar umat beragama di Kota Bandung sangat terjaga dan
kondusif, dengan keberadaan gedung Pusat kebudayaan Tionghoa dapat
mendatangkan para wisatawan untuk mengenal lebih jauh tentang kebudayaan
Tionghoa ujarnya. (dh)
0 Komentar