BANDUNG.SWARAWANITA NET,-Wali Kota Bandung, Oded M. Danial bersama Forum
Bandung Sehat menggalang bantuan dari perusahaan dan instansi swasta
berupa paket sembako yang akan dibagikan kepada keluarga miskin dan
sangat miskin di Kota Bandung. Dalam sepekan, terkumpul 23.000 paket
sembako senilai Rp4,6 miliar.
“Selain meminta masyarakat untuk diam di rumah kami berupaya untuk
menghadirkan solusi bagi warga yang terdampak (seruan) diam di rumah,
khususnya bagi masyarakat yang miskin dan sangat miskin,” ujar Oded di
Pendopo Kota Bandung, Senin (30/3/2020).
Oded menjelaskan, ada banyak warga miskin yang penghasilannya
berkurang karena tidak bekerja selama pandemi Covid-19 ini. Mereka
adalah sasaran utama pemberian bantuan ini.
“Dari proses atau kebijakan meminta warga diam di rumah, pasti ada
konsekuensinya. Kalau yang pekerja formal mungkin masih ada gaji. Tetapi
kalau pekerja yang penghasilannya harian, pasti warga kita nggak bisa
bekerja atau mencari nafkah,” tuturnya.
Penyaluran bantuan berupa bahan pokok ini pun akan terus berlangsung
selama tiga bulan ke depan. Oded meminta para pengusaha untuk terus
membantu warga miskin Kota Bandung.
“Insyaallah ini akan dilaksanakan sampai 3 bulan ke depan.
Mudah-mudahan para donatur tidak hanya satu bulan, ini tetapi terus
mengalir bantuan dari para pengusaha. Sehingga warga Kota Bandung bisa
punya solusi dari kebijakan kami agar mereka diam di rumah,” jelas Oded.
Kendati akan ada bantuan dari pemerintah pusat, Oded memastikan bahwa
bantuan ini tidak akan tumpang tindih. Publik yang ia sasar adalah
mereka yang tidak tercantum pada daftar pembagian bantuan dari
pemerintah pusat.
“Yang kita utamakan desil satu dan desil dua warga yang miskin tadi. Tidak akan overlap dengan yang dari pusat,” kayanya.
Sementara itu, Ketua Forum Bandung Sehat Siti Muntamah Oded
menuturkan, kecamatan yang akan mendistribusikan bantuan ini. Ia pun
memastikan tidak akan ada warga yang berkerumun karena pembagian akan
diberikan langsung ke rumah-rumah.
“Pembagiannya kita drop ke kecamatan-kecamatan. Maka kecamatan
mendrop ke kelurahan kemudian diantar, TKSK (Tenaga Kesejahteraan Sosial
Kecamatan) yang menjadi kunci, karena yang tahu rumah-rumah (warga
sasaran). Kita antarkan ke rumah,” terangnya. (hms/sapta)
0 Komentar