“Rata-rata penilaiannya di angka 85-90 persen. Di dalamnya itu ada aspek kedisiplinan, tanggung jawab, kreatifitas, terus ya sama keilmuannya itu,” ucap Gin Gin usai Chicken Fair di Alun-alun Ujungberung, Senin (9/3/2020).
Untuk itu Gin Gin sengaja mengadakan Chicken Fair ini sebagai apresiasi kepada para siswa yang mengikuti program pemeliharaan anak ayam dan bibit. Pihaknya memberikan sejumlah hadiah dan piala kepada para siswa.
Pemilihan hasil pemeliharaan dari tiap sekolah dilakukan oleh guru pembimbing di sekolahnya masing-masing. Kemudian perwakilan terbaik dari 10 SD dan dua SMP menunjukan hasilnya saat Chicken Fair untuk penilaian akhir.
“Untuk penilaian di tempat itu dipilih tiga terbaik. Tim juri berasal dari Dispangtan dan dokter hewan yang menilainya langsung,” ungkapnya.
Gin Gin mengungkapkan, kriteria penilaian ayam dilihat dari penampilan fisik dan bobot. Sementara pohon cabai mengamati pertumbuhan tanaman, kesehatan pohon dan banyaknya cabai yang dihasilkan.
Peserta terbaik program jenjang SD diraih oleh Kiki Ilham Fahrezi, siswa 5 SDN Cikudayasa Cibiru. Kemudian Rafa Rayana, siswa kelas 7 SMPN 46 menjadi terbaik di level SMP. Lalu Peserta terbaik pemeliharaan cabai diraih Saskia Alfira Mei Rani, siswi kelas 5 SDN 086 Cimincrang.
Peserta terbaik tingkat SD, Kiki Ilham Fahrezi mengaku tidak menyangka anak ayam peliharaannya bersama teman satu kelompoknya tampil menjadi yang terbaik.
“Ya senang bisa jadi yang terbaik. Awalnya mah ya cuma pelihara seperti biasa,” tutur Kiki.
Selain pemberian penghargaan, Chicken Fair juga memamerkan hasil pemeliharaan terbaik dari 12 sekolah peserta. Kemudian pengisi acara pun diisi oleh penampilan dari para siswa dan sisiwi, mulai dari pembacaan ayat suci Alquran, pembacaan puisi, tarian dan pertunjukan musik.
0 Komentar