JAKARTA.SWARAWANITA NET,-Pemerintah Indonesia melalui
Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 membuka data jumlah orang
dalam pemantauan (ODP) mencapai 139.137 orang.
Dari
angka tersebut Gugus Tugas mengharapkan agar semua yang masuk kriteria
ODP dapat mematuhi protokol kesehatan di antaranya dengan mengisolasi
diri selama 14 hari agar tidak menjadi media penular penyakit yang
disebabkan virus SARS-CoV-2 itu. Sebab potensi penularan bisa sangat
terjadi jika mereka tidak dirawat atau tidak segera melakukan isolasi
diri atau karantina.
“Ini menjadi
perhatian besar karena tidak menutup kemungkinan (orang) masuk dalam
pemantauan tidak sakit, sakit ringan tapi dirasakan seakan tidak sakit,
berpotensi menjadi sumber penularan,” kata Juru Bicara Pemerintah untuk
Penanganan COVID-19 Achmad Yurianto di Media Center Gugus Tugas
Percepatan Penanganan COVID-19, Graha Badan Nasional Penanggulangan
Bencana (BNPB), Jakarta, Selasa (14/4).
Selain
itu masyarakat juga diminta untuk mematuhi jarak aman dalam
berkomunikasi setidaknya satu hingga dua meter, menggunakan masker jika
terpaksa keluar rumah dan rajin mencuci tangan dengan sabun dan air
mengalir selama 20 detik.
“Masih ada
kasus positif, tanpa gejala, tanpa keluhan, masih ada di tengah
masyarakat. Ini menjadi sumber penularan dan kedua masih ada masyarakat
yang rentan tertular,” imbuh Yuri.
Hingga
saat ini, sebanyak 33.678 spesimen sudah diperiksa dan ada 31.628 orang
diperiksa terkait COVID-19. Hasilnya, sebanyak 4.839 kasus positif
COVID-19 dan negatif sebanyak 26.789.
Sementara
itu, jumlah pasien dalam pengawasan (PDP) mencapai 10.482 orang dan
yang sudah terkonfirmasi positif mencapai 4.839 melalui pemeriksaan
polymerase chain reaction (PCR) yang hasilnya bisa diketahui saat itu
juga atau secara realtime.
Sedangkan total kasus sembuh per Selasa ini mencapai 426 orang dan meninggal dunia sebanyak 459 orang.
Untuk pengujian antigen berbasis real time PCR itu dilakukan di 32 laboratorium di seluruh Indonesia.
Dalam
hal ini pemerintah juga telah berupaya meningkatkan kapasitas
laboratorium, baik menambah mesin dan menambah laboratorium baru yang
dilengkapi dengan alat sesuai standar.
Agus Wibowo
Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB
0 Komentar