BANDUNG.SWARAWANITA NET,-Komisi II DPRD Jawa Barat yang membidangi perekonomian meminta
pemerintah provinsi Jabar untuk mendukung dan membantu para pelaku usaha
kecil dan menengah, karena dampak pandemi covid-19, sudah cukup banyak
para pelaku Usaha Mikro dan Kecil (UMK) di Jabar gulung tikar.
Sekretaris Komisi II DPRD Jabar H. Yunandar R.Eka Perwira mengatakan,
berdasarkan hasil pemantau Komisi II dilapangan, dibeberapa
Kabupaten/Kota di Jabar. Sejak merebaknya virus covid-19, kini sudah
cukup banyak para pelaku usaha kecil menengah yang sudah tutup bahkan
sudah gulung tikar.
Berbagai keluhan yang disampaikan oleh pelaku UMK kepada Komisi II,
diantara, kesulitan permodalan , kesulitan mendapatkan bahan baku,
kesulitan pemasaran hasil produksi dan semakin menurunnya pesanan
konsumen.
Demikian dikatakan, Sekretaris Komisi II Yunandar R. Eka Perwira dalam
rapat kerja dengan Mitra Komisi dan Bank Indonesia melalui teleconfrance
terkait perekonomian dan Logistik di Jawa Barat di tengah wabah virus
Covid 19 di Jawa Barat, Kamis, (2/4/2020)
Walaupun masih ada yang masih buka dan berproduksi tetapi usahanya
melambat bahkan mendekati tidak bisa berproduksi sama-sekali, hal ini
perlu menjadi perhatian oleh pemerintah. Untuk itu, perlu dukungan
program-program yang langsung menyentuh para pelaku UMKM, termasuk juga
penyaluran jaring sosial
Yunandar menambahkan, kekhawatiran para pelaku UMK benar adanya, karena
sampai saat ini penyebaran virus covid-19 masih cukup masif, sehingga
sudah dirasakan dampak perkembangan perekonomian di Jabar. Untuk itu,
Komisi II mengharapkan bantuan dari pemerintah provinsi Jabar kepada
masyarakat dapat tepat sasaran.
Sementara itu, terkait penanganan virus covid-19 yang dilakukan oleh
Gugus Tugas Covid-19, terdapat dua devisi yaitu Devisi Ekonomi dan
Logistik. Disisi ekonomi inilah, kita minta pemprov Jabar agar
perekonomian di Jabar tetap berjalan walaupun ada berbagai kendala yang
dihadapi. Namun, perekonomian tidak boleh mati, harus tetap berjalan.
Ia juga menyoroti hasil pertanian, perkebunan dan peternakan yang masih
cukup normal, namun kesulitan dalam menyalurkannya ke pasar ditengah
pandemi covid-19. Untuk itu, apa perlu langsung dibeli oleh pemprov
jabar atau bagaimana caranya, hasil pertanian, perkebunan dan peternakan
masyarakat tetap terjaga dan tersebar ke pasar-pasar tradisional.
Atau bisa saja dibeli oleh pemprov untuk selanjutnya langsung dibagikan kepada masyarakat setempat, ujarnya.
Selain itu ketimpangan antara pasar modern yang masih ramai dikunjungi
masyarakat berbanding terbalik pasar tradisonal yang sepi pengunjung
harus diperhatikan oleh pemerintah seperti apa bantuan yang tepat.
Yunandar juga menghimbau kepada masyarakat untuk mengikuti dan mematuhi
seluruh anjuran dan larangan yang telah ditetapkan oleh pemerintah dalam
bentuk protokol kesehatan, baik itu : larangan berkumpul ditempat
keramaian; kalau tidak ada keperluan penting sebaiknya dirumah saja;
tetap menjaga jarak (physical distance); kalau mau keluar rumah harus
menggunakan masker; setiap habis memagang sesuatu ditempat umum hasus
lekas cuci tangan pakai sabun. Selain itu, hendaknya masyarakat selalu
menerapkan pola hidup bersih dan sehat, pintanya.
Bila semua masyarakat mengikuti anjuran protokol kesehatan tentunya,
kita dapat mengantipasi dan memutus rantai pandemi covid-19, tandasnya
0 Komentar